Penciptaan Naskah Drama Harta Nami Nauli berdasarkan Cerita Rakyat Asal Usul Pohon Haminjon di Provinsi Sumatera Utara

Faried Noor Siregar, Nanang Arisona, Koes Yuliadi

Abstract


Naskah drama ini bertujuan mengangkat legenda asal usul pohon kemenyan (haminjon) di Provinsi Sumatera Utara sebagai inspirasi utama. Legenda tersebut menciptakan konstruksi sosial masyarakat petani kemenyan, membentuk pola perilaku, dan memberikan makna dalam menjaga hutan adat. Fenomena ini menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan naskah drama panggung berjudul "Harta Nami Nauli." Penulis akan menerapkan teori resepsi yang dikemukakan iser untuk membahas konteks dalam legenda asal usul pohon kemenyan. Penciptaan naskah drama ini juga mengadopsi pendekatan alur dramatik Aristoteles, dengan tahap permulaan, jalinan kejadian, puncak laku, dan penutup yang menggambarkan perjuangan kelompok dalam mempertahankan keberlanjutan hutan adat mereka. "Harta Nami Nauli" menjadi simbol kekayaan pengetahuan warisan leluhur dan komitmen masyarakat untuk menjaga harmoni dengan alam. Naskah drama ini mencoba menggambarkan bagaimana kearifan lokal dan nilai-nilai leluhur dapat menjadi panduan hidup dalam menghadapi tantangan modernisasi.

 

The Creation of the Drama Script Harta Nami Nauli Based on the Folklore of the Origin of the Haminjon Tree in North Sumatra Province

This drama script aims to explore the legend of the origin of the agarwood tree (kemenyan) in North Sumatra Province as its main inspiration. The legend shapes the social construction of kemenyan farmers, influencing behavioral patterns and imbuing meaning in the preservation of traditional forests. This phenomenon serves as the primary source of inspiration for the creation of a stage drama script titled "Harta Nami Nauli." The writer will apply Iser's reception theory to delve into the context of the legend of the kemenyan tree. The creation of this drama script also adopts Aristotle's dramatic structure approach, encompassing the beginning, plot development, climax, and conclusion, illustrating the group's struggle to maintain the sustainability of their ancestral forest. "Harta Nami Nauli" symbolizes the wealth of ancestral knowledge and the community's commitment to maintaining harmony with nature. The drama script endeavors to portray how local wisdom and ancestral values can serve as life guides in facing the challenges of modernization.


Full Text:

PDF

References


Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia Ilmu Gosip Dongeng dan Lain-Lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Dewojati, C. (2012). Drama Sejarah Teori dan Penerapannya. Javakarsa Media.

Forum Film Dokumenter. (2022). Motherland and Memories pada Forum Film Dokumenter 2022. https://ffd.or.id/film/motherland-memories/

Harymawan, R. (1986). Dramaturgi. Bandung, Jawa Barat: Remaja Rosdakarya.

Junus, U. (1985). Resepsi Sastra. Jakarta: PTGRAMEDIA JAKARTA.

Siagian, S., Harahap, H. A., & Nasution, P. (2022). Tombak Na Marpatik, Adat dan Hutan di Tapanuli. Green Justice Indonesia.

Silalahi, D. (2020). Tombak Haminjon Do Ngolu Nami: Masyarakat Adat Batak Pandumaan dan Sipituhuta Merebut Kembali Ruang Hidupnya. Insist Press.

Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia Perkembangan dan Perubahan Konvensi. Yogyakarta.


Article Metrics

Abstract view : 31 times
PDF - 17 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan
ISSN 1411-6472
Published by Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Website: https://journal.isi.ac.id/index.php/IDEA