Menumbuhkan Jiwa Wirausaha dengan Penyuluhan Seni Sablon dan Cukil di Panti Asuhan “Amanah” Jetis, bantul, Yogyakarta

Retno Purwandari, Zahra Azkia Putri Yantari

Abstract


Panti asuhan “Amanah” merupakan panti asuhan yang berdiri sebagai bentuk respon terhadap kondisi sosial masyarakat setempat, yakni di daerah Ganten, Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Panti asuhan ini terbentuk untuk mewadahi anak-anak korban gempa bumi di Yogyakarta 2016. Seiring berjalannya waktu, panti asuhan ini berkembang cukup baik yang dari tahun ke tahun sudah mampu mengantarkan anak-anak asuhnya ke jenjang lebih baik, bahkan tidak hanya anak yatim/yatim piatu, para lansia pun turut dikelola oleh yayasan ini. Menjawab permintaan yayasan yang menginginkan anak asuhnya memiliki keterampilan sablon, program penyuluhan sablon dan cukil ini pun terlaksana. Pelaksanaan penyuluhan sablon dan cukil dilaksanakan secara bertahap dari mulai pendekatan kepada mitra, persiapan serta pengenalan bahan dan alat, pelatihan, dan evaluasi telah mampu menyajikan hasil pelatihan yang cukup memuaskan, yakni berupa karya sablon di kaos, totebag, kayu, dan karya cukil berupa hiasan dinding. Karya pelatihan dipamerkan di ruang pamer sebagai salah satu hasil penyuluhan selain produk sablon dan cukil. Selain itu, anak-anak diajarkan berwira usaha dengan mencoba memamerkan hasil karya dan menjualnya, hasilnya beberapa produk laku terjual. Harapan besar, penyuluhan ini melatih keterampilan untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha.

 

The “Amanah” orphanage is an orphanage that was established as a response to the social conditions of the local community, namely in the Ganten, Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta areas. This orphanage was formed to accommodate children who were victims of the 2016 Yogyakarta earthquake. Over time, this orphanage has developed quite well which from year to year has been able to take foster children to a better level, not only orphans, the elderly are also managed by this foundation. Answering the foundation's request that its foster children have screen printing skills, this screen printing and cukil extension program was implemented. The implementation of screen printing and cukil counseling is carried out in stages starting from the approach to partners, preparation and introduction of materials and tools, training, and evaluation that have been able to present satisfactory training results, namely in the form of screen printing work on t-shirts, tote bags, wood, and cukil works a wall decoration. Training works are exhibited in the exhibition room as one of the results of counseling besides screen printing and cukil products. In addition, children were taught entrepreneurship by trying to showcase their work and sell it, the result was that several products were sold. High hopes, this counseling trains skills to foster an entrepreneurial spirit. Keywords: screen printing, cukil, "Amanah" orphanage


Keywords


sablon, cukil, panti asuhan “Amanah”

Full Text:

PDF

References


Adi, Sigit Purnomo, Nurina Susanti, dan Mhd Nursina Rasyidin Panggabean (2020). Cetak Tinggi dan Pengaplikasiannya. Cet.1, Ed.1. Surakarta: UNS Perss.

Gintings, Abdorrakhman. t.t. Esensi Praktis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Cet.1, Bandung: Humaniora.

Nusantara, Guntur. (2003). Cetak Sablon untuk Pemula. Jakarta: Puspa Terampil.

Praswoto, Andi. (2017). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu. Cet.2. Jakarta: Kencana.

Raco, J.R, Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan, Cet.1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.




DOI: https://doi.org/10.24821/jas.v1i2.4703

Article Metrics

Abstract view : 343 times
PDF - 330 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International License ISSN 2774-4787 (online) dan ISSN 2809-3380 (cetak).

View My Stats