Ekosistem Seni Perhimpunan Fotografer Bali Perspektif Pierre Bourdieu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup kegiatan ekosistem seni Perhimpunan Fotografer Bali (PFB) dilihat dari perspektif Pierre Bourdieu. Penelitian ini penting dilakukan karena PFB merupakan perhimpunan fotografer tertua di Bali dan memiliki prestasi kegiatan regional maupun nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pendekatan teori Pierre Bourdieu. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ruang lingkup kegiatan PFB diklasifikasikan berdasarkan sumber pendanaan di antaranya sumber dana publik, swasta, dan swadaya. Ekosistem seni PFB dapat dilihat dari ranah pendidikan, ekonomi, organisasi, dan seni. Setiap anggota berperan mendukung keberlanjutan ekosistem seni yang terdapat dalam PFB tercermin pada interaksi modal yang dimiliki para anggotanya terdiri dari modal ekonomi, modal sosial, modal budaya, dan modal simbolik. Simpulan penelitian ini yaitu PFB mampu bergerak sebagai kelas dominan karena memiliki modal sosial, modal ekonomi, modal budaya, dan modal simbolik yang kuat. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengelolaan komunitas fotografi yang komprehensif dan efektif sehingga dapat menjadi panutan (role model) bagi keberlanjutan komunitas fotografi lainnya di Bali.
Bali Photographer Association Art Ecosystem Pierre Bourdieu's Perspective
ABSTRACT
This study aims to explore the scope of activities within the art ecosystem of the Perhimpunan Fotografer Bali (PFB) through the theoretical lens of Pierre Bourdieu. The research is particularly significant as PFB represents the oldest photography association in Bali, with notable achievements at both regional and national levels. A qualitative research design was employed, utilizing data collection methods such as observation, interviews, and document analysis, with data interpretation grounded in Bourdieu’s theoretical framework. The findings indicate that the scope of PFB’s activities can be categorized based on funding sources, including public funding, private sponsorship, and self-funding. The art ecosystem within PFB is manifested across the domains of education, economy, organization, and the arts. Each member contributes to the sustainability of the ecosystem, as reflected in the interaction of various forms of capital—economic, social, cultural, and symbolic—possessed by its members. This study concludes that PFB has successfully positioned itself as a dominant class by leveraging strong social, economic, cultural, and symbolic capital. The outcomes of this research offer valuable insights into the comprehensive and effective management of photography communities and may serve as a model for promoting the sustainability of other photography communities in Bali.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adiartha, I. K., & Mudra, I. W. (2024). Ekosistem seni Kulidan Kitchen & Space. Jurnal Tata Kelola Seni, 10(2), 124–132.
https://doi.org/https://doi.org/10.24821/jtks.v10i2.13239
Amo. (2022). DJKI gelar creative talks fotografi bersama Perhimpunan Fotografer Bali. Dgip.Go.Id. https://www.dgip.go.id/artikel/detail-artikel-berita/djki-gelar-creative-talks-fotografi-bersama-perhimpunan-fotografer-bali?kategori=liputan-humas
Aryani, D. P. (2024). Ekosistem seni event organizer “PG Pro” pada event festival Saba Blangsinga 2024. Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni, 12(1), 41–47. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/segarawidya/article/view/2965
Bakti, I. S., & Situmorang, N. (2024). Konsumsi, arena perjuangan kelas, dan dominasi budaya: Tinjauan atas pemikiran Pierre Bourdieu. Journal of Political Sphere (JPS), 5(2), 113–125.
https://doi.org/https://doi.org/10.24815/jps.v5i2.43316
Fauzi, A. (2023). Urgensi ekualitas (Kafa’ah) dalam pernikahan Islam ditinjau dari perspektif habitus dan ranah Pierre Bourdieu. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(1), 460–475. https://doi.org/10.59188/jcs.v2i1.235
Hisyam, C. J., Putri, A. N., & Melani, A. R. (2024). Strategi kebertahanan pedagang kopi kaki lima di wilayah Rawamangun pada era digital: Analisis berdasarkan teori Pierre Bourdieu. Journal of Creative Student Research (JCSR), 2(3), 52–66.
https://doi.org/https://doi.org/10.55606/jcsr-politama.v2i3.3831
Ismoyo, S. L. (2024). Dinamika kekuasaan dan kepentingan dalam industri komik Indonesia: Pendekatan teori produksi kultural. DeKaVe, 17(1), 98–109. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/dkv.v17i1.12502
Kadek, N., Nanta, D., Mudra, I. W., & Pratama, P. A. (2024). Ekosistem Seni Sevenpro Entertainment Bali di Discovery Shopping Mall. Jurnal Tata Kelola Seni, 10(2), 102–113.
https://doi.org/https://doi.org/10.24821/jtks.v10i2.13225
Krisdinanto, N. (2014). Pierre Bourdieu, Sang Juru Damai. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 189–206.
https://doi.org/https://doi.org/10.21070/kanal.v2i2.300
Kusniarti, A. A. S. (2015). 31 tahun Perhimpunan Fotografer Bali saling share ilmu dan kumpul bareng. Tribun-Bali.Com.
https://bali.tribunnews.com/2015/03/14/saling-share-ilmu-dan-kumpul-bareng
Mata, M. (2022). Perhimpunan Fotografer Bali. Majalah MATA, 102–108. https://www.instagram.com/p/DKr6DITvFdu/?img_index=8
Nurnazmi, & Siti Kholifah. (2023). Anatomi teori Pirre Bourdieu pada sosiologi postmodern. Edusociata Jurnal Pendidikan Sosiologi, 6(2), 1308–1321. https://doi.org/https://doi.org/10.33627/es.v6i2.1657
Paramasatya, H., Ninditya, R., Kusuma, A., & Burhan, Z. (2021). Potret ekosistem musik di Indonesia: Studi kasus dengan pendekatan ekologi budaya di Kota Bogor dan Makassar (N. Dalidjo (ed.)). Koalisi Seni.
pfbbali. (2022). PFB Lintas Generasi. Pfbbali.Com.
https://www.pfbbali.com/sejarah
pfbbali. (2024). Rapat umum anggota Perhimpunan Fotografer Bali. Instagram @pfbbali. https://www.instagram.com/reel/DD65KWOtz0H/
Pramesti, N. L. S. (2024). Elemen-elemen ekosistem seni pada pameran “Jukung Anyar” oleh Komunitas Jong Sarad. SEGARA WIDYA Jurnal Penelitian Seni, 12(2), 82–86. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/sw.v12i2.2995
Rat. (2024). Gondol piala best club lagi, Perhimpunan Fotografer Bali cetak sejarah di Salon Foto Indonesia ke-44 Bandung. Nusabali.Com. https://www.nusabali.com/berita/171324/gondol-piala-best-club-lagi-perhimpunan-fotografer-bali-cetak-sejarah-di-salon-foto-indonesia-ke-44-bandung
Retno, D. (2020). Pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap kepuasan konsumen studio fotografi Calista Yogyakarta. Jurnal Tata Kelola Seni, 6(1), 53–65. https://doi.org/10.24821/jtks.v6i1.4115
Robin, P., & Marchella, C. (2024). Habitus, arena, dan modal dalam feminist mobile dating app Bumble: Analisis dengan perspektif Pierre Bourdieu dan implikasinya terhadap pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Citizenship Virtues, 4(2), 750–759.
https://doi.org/https://doi.org/10.37640/jcv.v4i2.2052
Waruwu, M. (2024). Pendekatan penelitian kualitatif: Konsep, prosedur, kelebihan dan peran di bidang pendidikan. Afeksi: Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 5(2), 198–211. https://doi.org/10.59698/afeksi.v5i2.236
Zenmira, K. N. (2022). Analisis gaya kepemimpinan organisasi nirlaba terhadap efisiensi event. Jurnal Tata Kelola Seni, 8(1), 13–22.
https://doi.org/https://doi.org/10.24821/jtks.v8i1.5890
Zerri, M. V. U., Jegalus, N., Kosat, O., & Punda Panda, H. (2024). Politik kreatif ala Presiden Jokowi (Analisis berdasarkan habitus, modal dan ranah perspektif Pierre Felix Bourdieu). Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora Dan Politik, 4(3), 241–252. https://doi.org/10.38035/jihhp.v4i3.1847
DOI: https://doi.org/10.24821/jtks.v11i1.14850
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Ni Putu Suci Prastiti
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791 email: tatakelolasenijurnal@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.