Manajemen Komunikasi Krisis dalam Acara Konser Musik Playlist Live Festival 2024

Ridma Meltareza, Jisca Putri Sagara Hati

Abstract


 

Playlist Live Festival 2024 mengalami krisis pada hari kedua ketika cuaca buruk, termasuk hujan deras dan angin kencang, menyebabkan penundaan acara serta kerusakan pada panggung. Peristiwa ini, yang dapat dikategorikan sebagai Krisis Tak Terduga menurut Teori Komunikasi Krisis Situasional (SCCT), disebabkan oleh faktor eksternal yang berada di luar kendali langsung penyelenggara. Akibatnya, penyelenggara menghadapi tanggung jawab moderat dalam mengelola krisis. Mereka diharapkan untuk mengurangi dampak krisis terhadap pengunjung dan memberikan solusi untuk memulihkan pengalaman festival. Sebagai respons terhadap krisis, penyelenggara mengadopsi Strategi Pengurangan (Diminish Strategy), yang bertujuan untuk mengurangi persepsi beratnya kejadian tersebut. Mereka memberikan akses gratis kepada pemegang tiket untuk acara pengganti yang dijadwalkan pada 1 Juni 2024, yang akan menampilkan penampilan spesial dari Salma Salsabila, Roni Parulian, Nabila Taqiyah, Nyoman Paul, dan Dipha Barus. Untuk menjaga pengunjung tetap terinformasi, penyelenggara festival secara proaktif berkomunikasi melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, email, dan situs web resmi festival. Mereka memberikan detail tentang cara klaim tiket untuk acara pengganti dan memastikan saluran komunikasi tambahan tersedia untuk mengatasi kekhawatiran atau permintaan. Hasil dari strategi ini menunjukkan komitmen penyelenggara untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan mengurangi dampak reputasi dari krisis tersebut. Komunikasi yang transparan dan responsif memainkan peran penting dalam membantu mengurangi persepsi negatif publik, karena ini memungkinkan penyelenggara untuk mengambil tanggung jawab atas situasi tersebut sambil menawarkan solusi yang memadai.

 

Crisis Communication Management in the Playlist Live Festival 2024 Music Concert Event

 

ABSTRACT

The Playlist Live Festival 2024 encountered a crisis on its second day when severe weather conditions, including heavy rain and strong winds, led to event delays and significant damage to the stage. This event, which can be classified as an Accidental Crisis according to Situational Crisis Communication Theory (SCCT), was caused by external factors beyond the direct control of the organizers. As a result, the organizers faced a moderate level of responsibility in managing the crisis. They were expected to mitigate the effects of the crisis on attendees and provide solutions to restore the festival's experience. In response to the crisis, the organizers adopted a Diminish Strategy, aimed at reducing the perceived severity of the event. They offered free access to ticket holders for a rescheduled event on June 1, 2024, which would feature special performances from Salma Salsabila, Roni Parulian, Nabila Taqiyah, Nyoman Paul, and Dipha Barus. To keep attendees informed, the festival’s organizers proactively communicated through multiple channels, including social media, email, and the festival’s official website. They provided details on how to claim tickets for the rescheduled event and made sure additional communication channels were available to address any concerns or requests. The outcome of this strategy showed the organizers' commitment to improving the visitor experience and mitigating the reputational impact of the crisis. Transparent and responsive communication played a crucial role in helping to reduce negative public perceptions, as it allowed the organizers to take ownership of the situation while offering an adequate solution.

 

 


Keywords


komunikasi krisis, accidental crisis, SCCT, strategi komunikasi, mitigasi reputasi | crisis communication, accidental crisis, SCCT, communication strategy, reputation mitigation

References


Adnan, A. F., & Andarningtyas, N. (2023). Playlist Live Festival 2023 kembali hadir selama tiga hari penuh. ANTARA: Kantor Berita Indonesia. https://www.antaranews.com/berita/3777225/playlist-live-festival-2023-kembali-hadir-selama-tiga-hari-penuh

Akhyar, D., & Pratiwi, A. S. (2019). Social media and crisis communication: Lessons from Indonesian Telecommunication Industry. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 35–52. https://doi.org/https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v11i1.1112

Coombs, W. T. (2007). Protecting organization reputations during a crisis: The development and application of situational crisis communication theory. Corporate Reputation Review, 10, 163–176. https://doi.org/https://doi.org/10.1057/palgrave.crr.1550049

Coombs, W. T., & Holladay, S. J. (2002). Helping crisis managers protect reputational assets: Initial tests of the situational crisis communication theory. Management Communication Quarterly, 16(2), 165–186. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/089331802237233

Fatimah, S. (2023). Sukses digelar, musik Playlist Live Festival 2023 hadirkan penyanyi dan musisi terkenal tanah air. Tribunjabar.Id. https://jabar.tribunnews.com/2023/10/23/sukses-digelar-musik-playlist-live-festival-2023-hadirkan-penyanyi-dan-musisi-terkenal-tanah-air

Gunarsyah, L. M. S., Yohanes, Y. T. S., Fathullah, A. D. T., & Miharja, D. L. (2023). Manajemen krisis event organizer Xcreative dalam mengembalikan kepercayaan publik (Studi kasus pembubaran acara festival musik bertajuk “i’Fest sing a long ga si” 2021). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Komunikasi Universitas Mataram, 5(1), 58–67. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/hay1h525

Gunawan, R., & Toni, A. (2020). Manajemen komunikasi organisasi keprotokolan lembaga negara di era pandemi Corona Virus Disease-2019. PRecious: Public Relations Journal, 1(1), 1–25. https://doi.org/https://doi.org/10.24246/precious.v1i1.4184

Hastuti, P. (2020). Dinamika ekosistem industri musik Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Masyarakat Indonesia (MI): Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 46(2), 221–239. https://doi.org/https://doi.org/10.14203/jmi.v46i2.918

Indasari, F., & Anggriani, I. (2020). Krisis komunikasi pada masa pandemi covid-19 (Studi kasus pemberitaan penyebaran Covid-19 melalui udara). Professional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik, 7(1), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.37676/professional.v7i1.1086

Meltareza, R. (2023). Pengaruh disiplin kerja komunikasi organisasi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja pada divisi delivery center PT Pos Indonesia cabang Cimahi. Jurnal Common, 7(2), 151–163. https://doi.org/https://doi.org/10.34010/common.v7i2.11446

Mutiah, T., Setyawan, A., Muharam, F., Rahmi, M., Fitriyanto, Raharjo, A., Nurdiansyah, C., Rafiq, A., & Hutasoit, K. N. (2023). Respon krisis kebakaran depo Pertamina Plumpang dalam analisa situational crisis communication theory. NIVEDANA: Jurnal Komunikasi Dan Bahasa, 4(1), 37–56. https://doi.org/https://doi.org/10.53565/nivedana.v4i1.814

Putra, R. A. K., & Soewarlan, S.-. (2022). Innovation and creativity of Indonesian musicians during the Covid-19 pandemic. GELAR-Jurnal Seni Budaya, 20(1), 38–47. https://doi.org/https://doi.org/10.33153/glr.v20i1.4098

Putri, A. W., JK, S., & Rahmanto, A. N. (2019). Komunikasi krisis Kementerian Pertanian pada kasus penggerebekan gudang beras PT Ibu (Analisis isi kualitatif menggunakan situational crisis communication theory). Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 23(1), 53–70. https://doi.org/https://doi.org/10.31445/jskm.2019.1765

Sari, R. F. P. (2021). Desain manajemen krisis pada Lembaga Dakwah Masjid di masa pandemi Covid-19. INTELEKSIA –Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah, 2(2), 393–418. https://doi.org/https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v2i2.111

Sitepu, Y. S. (2011). Paradigma dalam teori organisasi dan implikasinya pada komunikasi organisasi. Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI PRANATA SOSIAL, 1(2), 83–91. https://jurnal.uai.ac.id/index.php/SPS/article/view/34

Sudarwati, Y., & Izzaty. (2022). Manajemen hubungan pelanggan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 13(1), 13–28. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22212/jekp.v13i1.1988

Sugiono, S. (2020). Tantangan dan peluang menghadapi ekonomi reputasi dalam perspektif media sosial. Jurnal Komunikasi Global, 9(2), 162–186. https://doi.org/https://doi.org/10.24815/jkg.v9i2.17373

Wijaya, S., Kristanti, M., Thio, S., & Jokom, R. (2023). Manajemen Event. PT. RajaGrafindo Persada - Rajawali Pers.

Windriati, F. S. (2013). Manajemen krisis peristiwa tenggelamnya kapal di alur pelayaran pelabuhan. Jurnal Ilmu Komunikasi UPNYK, 11(2), 130–141. https://doi.org/https://doi.org/10.31315/jik.v11i2.3795

Yulianti, W., & Boer, R. F. (2020). Manajemen krisis public relations dalam menangani penolakan imunisasi Measles Rubella. PRofesi Humas Jurnal Ilmiah Ilmu Hubungan Masyarakat, 4(2), 290–311. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/prh.v4i2.23700




DOI: https://doi.org/10.24821/jtks.v11i1.14941

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Ridma Meltareza, Jisca Putri Sagara Hati

Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791 email: tatakelolasenijurnal@gmail.com

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitors