ANALISIS KO-TEKSTUAL DALAM AUDIO VISUAL BAGIAN TEATER TRADISI TARLING DRAMA BARIDIN KARYA H. ABDUL AJIB PRODUKSI KURNIA NADA GROUP

waro'ah waro'ah

Abstract


Abstrak: Tarling drama Baridin adalah pertunjukan teater tradisi asal Cirebon yang ide ceritanya bermula dari mitos kemat Jaran Guyang. Berlatar belakang permasalahan kesenjangan sosial antara dua keluarga membuat Baridin melakukan kemat Jaran Guyang sebagai akibat dari sakit hati karna telah dihina dan cinta ditolak. Penelitian analisis ko-tekstual tarling drama Baridin bertujuan memaparkan aspek-aspek tarling drama Baridin sebagai teater tradisi secara instrinsik. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui dialog, alur, penokohan, latar dan tema pertunjukan tarling  drama Baridin, serta mengetahui makna syair kemat Jaran Guyang dilihat dari arti denotatif dan konotatif yang menjadi mitos sekaligus pesan moral bahwa janganlah menghina dan berbuat kasar pada orang lain.

 

Kata kunci: tarling, drama, analisis ko-tekstual, mitos  

 

Abstract: Tarling drama Baridin is a traditional theater show from Cirebon whose story idea stems from the myth of kemat Jaran Guyang. Background of social disparity between two families makes Baridin performing Jaran Guyang's death as a result of heartache because he has been insulted and love is rejected. The research of co-textual analysis of Baridin drama tarling aims to explain the aspects of Tarling drama Baridin as a theater tradition intrinsically. The result of this research is to know the dialogue, plot, characterization, background and theme of Bariar drama tarling show, and to know the meaning of the dashed verse of Jaran guyang seen from the denotative and connotative meaning which become the myth as well as the message that do not insult and do rude to others.

 

Keywords: tarling, drama, co-textual analysis, myth


Full Text:

PDF

References


Bandem, I. M., & Sal, M. (2000). Teater Daerah Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Barba, E. (1991). A Dictionary Of Theatre Antropology The Secret Art Of The Performer. London: Routledge.

Marinis, M. (1993). The Semiotics of Performance. Bloomington: Indiana University Press. Terjemahan Nur Sahid. 2013. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.

Sunaryo, U. (2016). Abdul Adjib dan Tarling Putra Sangkala. Cirebon: Padepokan Abdul Ajib.

Noer, N. M. (2015). Suluk dan Jawokan Ekspresi Sastra dan Mistis Masyarakat Cerbon dan Dermayu. Cirebon: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan prov. Jawa Barat.

Sahid, N. (2012). Semiotika Teater Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Satoto, S. (2012). Analisis Drama dan Teater Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sayuti, S., A. (2000). Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Stanton, R. (2012). An Introduction to Fiction. London: Holt, Rinehart and Winston. (Sugihatuti & Al Irsyad, R.A. Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Welek, R., & Waren, A. (2014). Theory of Literature. Terjemahan Melani Budianta. Cetakan kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Pusat.




DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v14i2.3098

Article Metrics

Abstract view : 718 times
PDF - 397 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Flag Counter 

  

View My Stats

 

 

ISSN: 1411-6464 (Print)

ISSN: 2685-8274 (Online)