PEMERANAN TOKOH NORA DALAM NASKAH RUMAH BONEKA KARYA TERJEMAHAN AMIR SUTAARGA (NASKAH ASLI A DOLL’S HOUSE KARYA HENRIK IBSEN)

Supiriani Lestari

Abstract


Abstrak: Terjemahan naskah Rumah Boneka (A Doll’s House) oleh Amir Sutaarga dari naskah asli A Doll’s House oleh Henrik ibsen adalah kritik egoisme kaum lelaki yang sedikit menyinggung isu kesetaraan gender terhadap kaum perempuan. Ibsen bertujuan untuk mengekspos stigma yang salah terhadap peran dan institusi sosial gender perempuan. Aktor utama dalam drama ini akan memerankan Nora dengan penerapan teori acting “magic if” yang dicetuskan oleh Constantin Stanislavski – dengan mengimajinasikan diri “as if” dan “if only” dimana aktor membayangkan dirinya berada di posisi Nora. Dalam pengaplikasian teori pemeranan ini, terjadi eksplorasi dalam berbagai tingkatan pada latihan untuk benar-benar menjiwai karakter Nora berikut dengan konflik-konflik yang dialaminya.

 

Kata Kunci: A Doll’s House, Henrik Ibsen, Nora, Stanislavski, Magic If

 

Abstract: A translated script Rumah Boneka (A Doll's House) by Amir Sutaarga from the original script A Doll's House by Henrik Ibsen which is a criticism onto human male's egoism and slightly exposes the gender equality to a human female. Ibsen aims to reveal the wrong social statements onto a female's social role and its social institutions. The main actor in this play will portray Nora by applying the "magic if" acting theory which was introduced by Constantin Stanislavski - "as if" and "if only" kind of self-imagination where the actor imagines to be in Nora's shoes. In the application of this theory of acting, the exploration goes through certain levels of acting rehearsals to really get into the character of Nora's along with her conflicts.

 

Key word: A Doll's House, Henrik Ibsen, Nora, Stanislavski, Magic If.


Full Text:

PDF

References


Anirun, Suyatna. (1998). Menjadi Aktor. Bandung: PT. Reka Media Multi Prakarsa.

Anwar, Chairul. (2005). Drama Bentuk – Gaya dan aliran, Yogyakarta: Elkaphi.

Bolelavsky, Richard. (1960). Enam Pembelajaran Pertama bagi Calon Aktor (Terjemahan Asrul Sani), Jakarta : Usaha Penerbit Djaja Sakti.

Dewojati, Cahyaningrum. (2012). Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta : Javakarsa Media.

KM, Saini. 2008. Dramawan dan Karyanya. 2008. Bandung: Angkasa.

Mitter, Shomit. (2002). Sistem Pelatihan Stanislavski, Brecht, Grotowski dan Brook. Yogyakarta : Arti.

Oida, Yoshi dan Marshall, Lorna. (2012). Ruang tubuh aktor. (terjemahan Arief Mardiono). Surabaya : Dewan Kesenian Jawa Timur.

Rendra, W.S. (2009). Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta : Burung Merak Press.

Riantiarno, Nano. (2011). Kitab Teater ‘Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukan’. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Satoto, Soediro. (2012). Analisis Drama dalam Teater bagian 1. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Stanislavski, Constantin. (2007). Persiapan Seorang Aktor terjemahan Asrul Sani. Jakarta: Pustaka Jaya.

Stanislavski, Constantin. (2008). Membangun Tokoh. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Sitorus, Eka D. (2002). The Art Of Acting (Seni Peran untuk Teater, Film dan TV), Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2002). Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v16i1.3127

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Flag Counter 

  

View My Stats

 

 

ISSN: 1411-6464 (Print)

ISSN: 2685-8274 (Online)