Teman Tuli sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Grafis

Ikbal Fauzi, Bambang Witjaksono, Albertus Charles Andre Tanama

Abstract


Manusia diciptakan Tuhan dengan segala perbedaanya yang merupakan sebuah keragaman yang mengagumkan. Oleh karna itu setiap diri manusia memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain, termasuk teman tuli. Tuli tentu berbeda dengan masyarakat dengar, namun itu bukan berarti tidak normal. Teman tuli memang memiliki perbedaan dari cara berkomunikasi, namun tidak harus menjadi perbedaan yang harus dihina, dicaci, ataupun dimaki. Masih banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap teman tuli ini. Pada proyek penciptaan karya ini didahului dengan metode penelitian dengan terjun langsung bersama teman-teman tuli yang ada di Yogyakarta, khususnya bersama dengan teman-teman Ba(wa)yang. Bawayang adalah singkatan dari bayang wayang. Ba(wa)yang digerakkan oleh tuli, dengar, dan difabel lainnya merupakan komunitas inklusi yang bergerak di bidang seni. Teman tuli memang tidak bisa mendengar, tapi bukan berarti mereka tidak dapat menyerap informasi, mereka memiliki indra yang lain seperti hidung, lidah, kulit, dan mata untuk melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dari hasil penelitian ini, penulis akan memvisualkannya kedalam karya-karya yang dimuat seni grafis dengan teknik seni cetak tinggi.

Deaf Friends as an Idea for Creating Graphic Art Works

God created humans with all their differences, which is a fantastic diversity. Therefore, every human has its characteristics that others, including deaf friends, do not have. Deaf people are undoubtedly different from hearing people, but that doesn't mean it's abnormal. Deaf friends have differences in how they communicate, but it doesn't have to be a difference that should be insulted, insulted, or scolded. There are still many people who underestimate Deaf Friends. This work creation project was preceded by research methods by engaging directly with deaf friends in Yogyakarta, especially with Ba(wa)yang friends. Bawayang is an abbreviation of shadow wayang. Ba(wa) driven by the deaf, hard of hearing, and other disabled people, is an inclusive community in the arts field. Deaf friends can't hear, but that doesn't mean they can't absorb information, they have other senses such as nose, tongue, skin, and eyes, to see the events happening. From the results of this research, the author will visualize them in works containing graphic art using advanced printing techniques.

Keywords


Tuli, Seni grafis, Cetak tinggi.

References


Gunawan, A. A. S., & Salim, A. (2013). Pembelajaran Bahasa Isyarat Dengan Kinect Dan Metode Dynamic Time Warping. Jurnal Mat Stat Universitas Binus, 13(2), 77–84.

Hallahan, D. P., & Kauffman, J. M. (1991). Exceptional Children: Introduction to Special Education. University of Virgina: Prentice-Hall International, Inc.

Hendro, eko punto. (2020). Simbol: Arti, Fungsi, dan Implikasi Metodologisnya. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(2), 158–165.

Kurniawati, E. (2021). Media Baru Sebagai Media Literasi Agama Bagi Mahasiswa Tuli di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Al-MUNZIR, 14(1), 71–92.

Kusuma, A. (2010). Pengantar Komunikasi Antar Budaya. Academia, 1–6.

Marzal, J. (2014). Desain Media Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Siswa Komunikasi. Tekno-Pedagogi, 4(2), 32–44.

Robby, R., Azzuhry, A. N., Nur, H., Haryanto, D., & Mumtaza, A. (2023). Ekshibisi: Antologi Artikel Seni Budaya Yogyakarta (L. S. Nugraha & S. R. K. Jatilinuar (eds.)). UPTD Taman Budaya.

Rofiandaru, M. (2005). Sistem Pembelajaran Bahasa Isyarat (Sibi) Menggunakan Metode Komunikasi Total untuk Penyandang Tunarungu Di SLBN Semarang.




DOI: https://doi.org/10.24821/fenomen.v1i2.9319

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________
Fenomen: Jurnal Fenomena Seni
eISSN 2963-5799
Published by Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Website: https://journal.isi.ac.id/index.php/fenomen/index


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0