Kajian Tema Sosial-Politik Dalam Proyek Bodies Of Power/Power Of Bodies Di Cemeti Institute For Art And Society

Alyssa Ratih Wijaya, Satrio Hari Wicaksono

Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sosial politik yang sering terjadi beberapa tahun belakangan. Karya seni memiliki peran penting dalam merefleksikan dan mengkritisi realitas sosial politik dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara karya seni dengan latar belakang sosial politik, serta bagaimana karya seni dapat menjadi sarana ekspresi dan perubahan dalam konteks tersebut. Dalam kontribusinya, Cemeti Institut mengadakan sebuah proyek seni “Bodies of Power/Power of Bodies” dengan beberapa rangkaian acara; pameran, lokakarya, artist talk, dan simposium. Proyek ini bertujuan untuk bagaimana peran masyarakat atau pelaku seni dengan politik berbicara tentang kekuatan (power) yang mendukung tubuh individual (bodies) masyarakat. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan observasi data, melibatkan wawancara dengan seniman juga individu terkait, serta analisis terhadap karya atau kegiatan yang diadakan. Hasil menunjukkan bahwa Bodies of Power/Power of Bodies tidak hanya mencerminkan realitas sosial politik, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam pembentukannya dan menjadi platform untuk menyuarakan keinginan, ketidakpuasan, atau perlawanan terhadap kekuasaan dan ketidakadilan sosial. Karya seni mengungkapkan kritik langsung maupun dengan menyediakan ruang untuk refleksi, memiliki kapasitas yang sangat sebagai alat yang efektif untuk melakukan perubahan sosial politik serta memahami hubungan antara karya seni dan konteks sosial politik dapat membantu pembuat kebijakan, aktivis, dan masyarakat umum mendukung perubahan positif.


Keywords


Cemeti Institute for Art and Society, Bodies of Power/Power of Bodies, Sosial Politik, Aktivitas Seni

Full Text:

PDF

References


Buku & Jurnal

Adipurnomo, N., & Jaarsma, M. (2014). Turning Targets: 25 years of Cemeti. Yogyakarta: Cemeti Art House.

Hujatnikajennong, A. (2015). Kurasi dan kuasa: kekuratoran dalam medan seni rupa kontemporer di Indonesia. Marjin Kiri.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Oksinata, H. (2010). Kritik sosial dalam kumpulan puisi aku ingin jadi peluru karya wiji thukul (kajian resepsi sastra).

Strauss, A., & Corbin, J. (2007). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. GP Press.

Sucitra, I. G. A. (2015). Wacana Postmodern dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Journal of Contemporary Indonesian Art, 1(1).

Sugiyono, S. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta, 1(11).

Swastika, A. (2021). Seni Kontemporer, Ingatan, dan Sejarah: Kumpulan Esai Seni Rupa. Pojok Cerpen dan Tanda Baca.

Syafardan, R. H. W. (2024). Kolaborasi seniman dan artisan dalam kerja seni studi kasus: Studio Eko Nugroho. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Welayana, A. S., & Ikomah, R. W. (2024). Alia Swastika dalam Kuratorial Seni Rupa Indonesia. Journal of Contemporary Indonesian Art, 10(2), 93–110.

Wawancara

Arahmaiani. Wawancara Seniman Bodies of Power/Power of Bodies. Pukul 10.30 WIB tanggal 3 Mei 2024. Yogyakarta

DAFTAR LAMAN

Bodies of Power/Power of Bodies, https://cemeti.art/2018/08/01/program-bodies-of-power-power-for-bodies/, Diakses 10 September 2023

Parfum Bau Tanah di Pameran Bodies of Power/Power of Bodies, https://sarasvati.co.id/acara-seni/08/parfum-bau-tanah-di-pameran-bodies-power-power-bodies/, Diakses 20 Mei 2024




DOI: https://doi.org/10.24821/jocia.v11i1.15070

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN 2442-3394 (media cetak)  || ISSN 2442-3637 (media online)


View My Stats