EKSPERIMENTASI DALAM PROSES PENCIPTAAN KARYA TARI “TUBUH TAK BERTUAN”

Wisnu Dermawan

Abstract


RINGKASAN

Artikel ini membahas proses eksperimentasi dalam penciptaan karya tari "Tubuh Tak Bertuan," yang merepresentasikan perilaku adiksi internet di kalangan remaja. Dalam konteks fenomena sosial abad 21, karya tari ini disajikan sebagai bentuk tari eksperimental yang tidak terikat pada pola atau konvensi tari tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana eksperimentasi berperan dalam mengolah elemen-elemen gerak, komposisi, dan pertunjukan, serta bagaimana hal ini menciptakan karya yang unik dan relevan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Practice-Led Research (PLR), yang melibatkan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Proses penciptaan karya ini terdiri dari tiga tahapan: eksplorasi, improvisasi, dan komposisi, yang diterapkan secara dinamis dan fleksibel. Eksperimentasi dalam pencarian gerak memberikan kebebasan bagi penari untuk mengekspresikan gagasan dengan cara yang autentik, sementara penggunaan kartu remi dalam pertunjukan menambah elemen interaktivitas dan kejutan. Dengan demikian, karya "Tubuh Tak Bertuan" tidak hanya berfungsi sebagai pertunjukan seni, tetapi juga sebagai refleksi kritis terhadap dampak teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pentingnya eksperimentasi dalam seni tari sebagai sarana untuk mengeksplorasi isu-isu sosial yang relevan dan mendorong penciptaan karya yang inovatif.

ABSTRACT

This article discusses the process of experimentation in the creation of the dance work "Tubuh Tak Bertuan," which represents internet addiction behavior among adolescents. In the context of a 21st-century social phenomenon, this dance work is presented as a form of experimental dance that is not bound by traditional dance patterns or conventions. The aim of this research is to explain how experimentation plays a role in processing the elements of movement, composition, and performance, and how this creates a unique and relevant work.The method used in this research is Practice-Led Research (PLR), which involves data collection techniques through observation, interviews, and literature studies. The creation process of this work consists of three stages: exploration, improvisation, and composition, which are applied dynamically and flexibly. Experimentation in the search for movement provides freedom dancers to express ideas authentically, while the use of playing cards in the performance adds elements of interactivity and surprise. Thus, the work "Tubuh Tak Bertuan" serves not only as an art performance but also as a critical reflection on the impact of technology in daily life. This article is expected to provide insights into the importance of experimentation in dance as a means to explore relevant social issues and encourage the creation of innovative works.


Keywords


Eksperimentasi, Penciptaan Tari, Adiksi Internet||Experimentation, Dance Work, Internet Addiction

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER ACUAN

Dermawan, Wisnu. (2022). Representasi Perilaku Adiksi Internet Pada Remaja Dalam Penciptaan Karya Tari Eksperimental. Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Ma, H Keung. (2011), Internet Addiction and Antisocial Internet Behavior of Adolescent, The Scientific World Journal, 11, 2187-2196

Murgiyanto, S. (2015), Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat, Yogyakarta, IKJ

Hawkins, A.M. (2003), Mencipta Lewat Tari. (Y. S. Hadi, Trans) Yogyakarta,Manthili




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v24i1.15203

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats