ANALISIS MAKNA TOPENG BUKOKNG DALAM TARI KATIPAK PADA RITUAL ADAT BABUKOKNG SUKU DAYAK MA’AMP DI KABUPATEN SEKADAU

Ela Sasmita, Regaria Tindarika, Aline Rizky Oktaviari Satrianingsih

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, bahan, motif dan makna intrinsik topeng Bukokng pada tari Katipak dalam ritual adat Babukokng di Kabupaten Sekadau serta hubungannya dengan nilai dan kepercayaan setempat. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber dan data penelitian didapat dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa Bukokng merupakan perwujudan makhluk mitologi Bukokng Rimba yang bertugas untuk menjaga arwah hingga mengantarkannya menuju surga. Bukokng memiliki jenis dan bentuk yang berbeda tetapi memiliki tugas yang sama yaitu sebagai penjaga. Ketiga jenis Bukokng yaitu Bukokng Labu, Bukokng Pelaik dan Bukokng Mangar. Ciri khas yang berbeda pada topeng terlihat dari ekspresi simbolik yang merepresentasikan peran setiap Bukokng dalam ritual adat Babukokng. Bukokng Labu merupakan Bukokng kepala atau pemimpin dari semua jenis Bukokng dengan ekspresi yang tampak datar namun menyeramkan. Bukokng Pelaik menggunakan ekspresi garang dan menyeramkan untuk menakuti makhluk atau roh jahat. Sedangkan Bukokng Mangar memiliki ekspresi simbolik meyimbolkan kesedihan mendalam terutama berkaitan dengan kematian.

ABSTRACT

This study aims to describe the forms, materials, motifs, and intrinsic meanings of the Bukokng masks used in the Katipak dance during the Babukokng traditional ritual in Sekadau Regency, as well as their relation to local values and beliefs. The research method used is descriptive with a qualitative research approach. The sources and data for this study were obtained through observation, interviews, and documentation.The results show that Bukokng represents a mythological creature called Bukokng Rimba, whose role is to guard spirits and guide them to heaven. There are different types and forms of Bukokng, but they share the same role as guardians. The three types of Bukokng are Bukokng Labu, Bukokng Pelaik, and Bukokng Mangar. The distinctive features of the masks are seen in the symbolic expressions that represent each Bukokng's role in the Babukokng traditional ritual. Bukokng Labu is the head or leader of all Bukokng types, characterized by a flat yet frightening expression. Bukokng Pelaik bears a fierce and terrifying expression meant to scare away evil beings or spirits. Meanwhile, Bukokng Mangar has a symbolic expression that represents deep sorrow, particularly in relation to death.


Keywords


Babukokng, Bukokng, Katipak, Makna, Ritual Adat||Babukokng, Bukokng, Katipak, Meaning, Traditional Ritual.

Full Text:

PDF

References


KEPUSTAKAAN

Bisri, M. H. (2007). "Perkembangan Tari Ritual Menuju Tari Pseudoritual di

Surakarta". Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, VIII(1),1–15. https://journal.unnes.ac.id/nju/harmonia

/article/view/798

Edhie Rachmad, Y., Mellina Tobing, S.,

Johannes Johny Koynja, M., Rianto, M., Nina Yuliana, M., & Juliana Mangngi, Sp. (2022). 1–196. Pengantar Antropologi,

Endjat Djaenu Deradjat, Oky Laksito, B. S. .

(1993). Topeng Lampung Tinjauan Awal Drama Tari Tupping Dan Pesta Sakura. Fitryona, N. (2016). "Kajian Ikonografi Dan

Ikonologi Lukisan a. Arifin Malin Deman

Ii". Invensi: Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni, 1(1), 13–25. https://doi.org/10.24821/invensi.v1i1. 1584

Hadiyanti, S., Haswanto, N., & Destiarmand,

A. H. (2019). "Kajian Ikonografi Desain

Grafis Bergaya Surealistik Pada T-Shirt Merek Wellborn Koleksi Tahun 2017 Di Bandung". Wimba : Jurnal Komunikasi

Visual,10(1). https://doi.org/10.5614/jkvw.2019.10.1.4

Hanyfah, S., Fernandes, G. R., & Budiarso, I. (2022). "Penerapan Metode Kualitatif Deskriptif Untuk Aplikasi Pengolahan

Data Pelanggan Pada Car Wash". Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset Dan Inovasi Teknologi), 6(1), 339–344. https://doi.org/10.30998/semnasristek.v6i

5697

Kiring, M. (2023). "Simbol Dalam Suku Dayak Kayan Kalimantan Utara". Jurnal Adat Dan Budaya Indonesia, 5(2), 70–80. https://doi.org/10.23887/jabi.v5i2.60025

Mayang Sari, A., Desfiarni, Armez Hidayat,

H., Astuti, F., & Abdullah, A. (2025). "Indang Tagak Dance as a Medium For Proselytizing Islam in South Solok". Journal of

(1),44–55. Urban Society’s Arts, https://doi.org/10.24821/jousa.v12i1.1134 3,

Armez Hidayat, H., Astuti, F., & Abdullah, A.

(2025). Indang Tagak Dance as a Medium

For Proselytizing Islam in South Solok.

Journal of 12(1),44–55. Urban Society’s Arts,

https://doi.org/10.24821/jousa.v12i1.1134

Muhammad Rijal Fadli. (2021). "Memahami

desain metode penelitian kualitatif". Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah

Umum,21(1),33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.

Witjaksono, B. (2025). "Hybridity and Authenticity of Ichwan Noor’s Sculpture: A Case Study of Bedhaya Kinjeng Wesi

Sculpture in Yogyakarta International Airport". Journal of Urban Society’s Arts, 12(1),56–71. https://doi.org/10.24821/jousa.v12i1.1502




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v24i2.17932

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats