MAKNA DAN SIMBOL TARI DEWA MEMANAH DALAM UPACARA ADAT ERAU DI KERATON KUTAI KARTANEGARA

Auliana Rizka Luthfitasari

Abstract


Penelitian ini menganalisis makna dan simbol tari Dewa Memanah yang merupakan salah satu tari dalam ritual perayaan adat Erau Erau di Keraton Kutai Kartanegara. Tari Dewa Memanah merupakan tarian yang wajib ada dalam upacara ritual Bepelas dan ditarikan oleh seorang penari perempuan yang disebut Dewa Belian dengan properti sebuah busur dan anak panah yang ujungnya bercabang tujuh dan berapi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan semiotika Pierce. Bagi Pierce tanda dan pemaknaan bukan merupakan sebuah struktur melainkan suatu proses yang berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang disebutnya semiosis. Proses semiosis ini melalui tiga tahap yaitu tahap pertama adalah penyerapan aspek representamen tanda melalui panca indra, kedua mengaitkan secara spontan dengan pengalaman dalam kognisi manusia yang memaknai representament itu (disebut object), dan ketiga menafsirkan object sesuai dengan keinginannya, tahap ketiga ini disebut interpretant.
Hasil dari penelitian ini adalah tari Dewa Memanah merupakan penggambaran seorang dewa yang sedang memanah dengan maksud untuk mengusir roh-roh jahat agar tercipta ketentraman, keselamatan, dan keamanan selama prosesi ritual Bepelas berlangsung.

Keywords


Tari Dewa Memanah, Erau, Kutai Kartanegara

Full Text:

PDF

References


A. Sumber Tercetak

Dillistone, F. W. 2002. ThePowerofSymbols, terj. A. Widyamartaya, Daya Kekuatan Simbol. Yogyakarta: Kanisius.

Ellfeldt, Lois. 1977. A Primer For Choreographers, terj. Sal Murgiyanto, Pedoman Dasar Penata Tari, Jakarta: Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2011. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi.Yogyakarta: Cipta Media.

Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Kasmahidayat, Yuliawan. 2012. ApresiasiSimboldalamSeniNusantara. Bandung: CV. BintangWarliArtika.

Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru, terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.

Soedarsono, R.M. 1978. PengantarPengetahuandanKomposisiTari. Yogyakarta: ASTI.

B. Narasumber

Hamtiah

Sebagai: Ketua Dewa dalam upacara adat Erau

HRM. Saidar SE. MM.

Sebagai : Kasi pengembangan dan Pembinaan Kesenian Disbudpar KuTai Kartanegara

Kuspawansyah.

Sebagai: Kepala Desa Kedang Ipil

Murad.

Sebagai: Sekretaris Desa Kedang Ipil

Rohanah

Sebagai: Penari tari Dewa Memanah

Tajudi.

Sebagai: Masyarakat desa Kedang Ipil yang di tetuakan (Belian)




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v9i2.2544

Article Metrics

Abstract view : 4012 times
PDF - 2775 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats