ANALISIS STRUKTUR JARANAN JAWA TURONGGO BUDOYO DESA REJOAGUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Ristra Zhafarina Ayunindi Safira

Abstract


Penelitian ini menganalisis struktur Jaranan Jowo Turonggo Budoyo. Struktur memandang suatu tari dari sisi bentuk atau teks. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan struktur dan koreografi. Struktur berhubungan dengan tata hubungan yang ada dalam sajian pertunjukan, diawali dari motif sampai pada tataran gugus kalimat gerak. Penelitian ini membahas bagaimana satu kesatuan dalam sebuah tari yang di dalamnya memiliki relasi-relasi atau tata hubung yang terciptakan. Pengertian analisis struktur merupakan sebuah penguraian tata hubungan antara unit atau komponen satu dengan komponen lainnya dalam konteks kesatuan keseluruhan. Secara tekstual kesenian ini ditinjau dari tata hubungan hirarki gramatikal yaitu hubungan di mana satu kesatuan tataran gramatikal yang dimulai dari tingkat motif, frase gerak, kalimat gerak, dan gugus kalimat gerak. Motif-motif gerak tersebut dikombinasikan atau dirangkai dalam hubungan sintagmastis. Analisis ini berdasarkan pola gerak dan pola tempo dalam keseluruhan tari Jaranan Jawa Turonggo Budoyo. Terdapat dua gugus kalimat gerak, mengingat adanya ciri-ciri tersendiri yang membedakan pada kelompok gerak, yaitu jogetan dan perang. Pada gugus jogetan, merupakan penjajaran gerak yang terangkai berupa jogetan yang terdiri dari 39 kalimat gerak. Gugus yang kedua adalah perang, terdapat 3 kalimat gerak. Secara keseluruhan dalam tarian ini tidak ditemukan adanya hubungan paradigmatis, karena tidak ada bagian atau gerak yang dipertukarkan atau dapat saling menggantikan. Strukur tari Jaranan Jawa Turonggo Budoyo ini penting untuk dianalisis dan diketahui, sebab tarian yang ada di desa Rejoagung masih mempertahankan tradisi yang ada seperti gerak-gerak yang dilakukan tidak banyak mengalami perubahan untuk mengikuti perkambangan zaman dan gerak tersebut khas untuk kesenian Jaranan Jawa. Hal yang menarik dalam tari Jaranan Jawa yaitu motif-motif gerak yang dilakukan lebih pada gerakan kaki yang menirukan gerak kuda dan penunggang kuda.

 

ABSTRACT

This study is a structure analysis research. The structure considers a dancen as a part of a form or text. A qualitative research is used as a research methodology which combined with structure and choreography approaches. A structure is related to a connection in a part of performance, begins with a pattern of the cluster movement. This study described how the unity of a performance had relations or connections that are created on it. The definition of structure analysis is a description of the relations between a unit and a component with other components in the context of the unity. In the textual meaning, it is reviewed from a relation of grammatical hierarchy; a connection where a unity of the grammatical level starts from a level of pattern, a phrase of dance, motion, and a cluster of dance. Those patterns of dance are combined or coupled together in syntagmatic relations. This analysis is based on the patterns of dance and tempo in the whole of Jaranan Jawa Turonggo Budoyo. There are two clusters of dance, considering there are characteristics that divide to the group of dance. They are jogetan (dancing) and perang (war). First of all, in the cluster of jogetan, it is an alignment which formed as jogetan in the jaranan. In addition, there are 39 clauses; those are alignments of the patterns which formed. The second cluster is perang (war), there are 3 motions. In general, there is no paradigmatic relation in this dance because there is not a part or a motion that is replaceable or interchangeable. The dance structure of Jaranan Jawa Turonggo Budoyo is essential to be analysed and to be known because the dance in Rejoagung still maintains the tradition there such as the movements that has not much change in order to keep up with current development and to represent the uniqueness of jaranan jawa. The interesting part of Jaranan Jawa is the patterns which point out the movement of dancers’ feet in copying horse action and a horseman.


Keywords


Struktur, Turonggo Budoyo, Jaranan Jawa | Structure, Turonggo Budoyo, Jaranan Jawa

Full Text:

PDF

References


Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.

Hadi, Y. Sumandiyo. 2014. Koreografi, Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa, Jakarta: PN Balai Pustaka.

Kridaleksana, Harimurti. 1980. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Nasional, Departemen Pendidikan. 2012. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pigeaud, TH. Dr. 1938, Javanse Volksvertoningen, Bijdrage Tot De Beschhrijving Van Land En Volk.

Soedarsono, R.M. 1974. Beberapa Catatan Tentang Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: Konservatori Tari Indonesia.

Sumaryono. 2017. Antropologi Tari Dalam Prespektif Indonesia. Yogyakarta: Media Kreativa.

Suharto Ben. 1987. Pengamatan Tari Gambyong Melalui Pendekatan Berlapis Ganda. Kertas Kerja yang disajikan dalam Temu Wicara Etnomusikologi III pada tanggal 2 s/d 5 Februari

di Medan.

WS, Tri Broto, dkk. 2009. Koreografi Etnik Tari Jawa Timur. Penerbit: Dewan Kesenian Jawa Timur.

B. Narasumber

Ismani, 60 tahun, penari Jaranan Jawa Turonggo Budoyo.

Maimunah, sekretaris Desa Rejoagung.

Mujaka, 80 tahun, gambuh dan penasehat Jaranan Jawa Turonggo Budoyo.

Mukaji, Kepala Desa Rejoagung.

Mulyo, 50 tahun, sekretaris Jaranan Jaranan Jawa Turonggo Budoyo.

Sudermo, 54 tahun, gambuh dan Pemimpin Jaranan Jaranan Jawa

Turonggo Budoyo.

Untung Muljono, 61 tahun, seniman Tulungagung.

C. Webtografi

Angga Pratama. Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten. Tulungagung.

https://singoutnow.wordpress.com/2016/12/10/kecamatankedungwaru-kabtulungagung/. diunduh tgl. 9 Maret 2018.

https://www.apaarti.com/jaranan.html. diunduh tanggal 26 Desember 2017.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTR

A_INDONESIA/RUDI_ADI_NUGROHO/bahan%20ajar%20kajian%20drama/KAJIAN%20Strukturalisme%20Genetik.ppt. diunduh tanggal 12 Januari 2018.

D. Videografi

Enang Amoro Bangun. dipublikasikan tanggal 2 Februari 2017.

https://www.youtube.com/watch?v=Cm8KVT4zuP0. diunduh pada tanggal 8 September 2017.




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v15i1.4665

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats