ESTETIKA TARI SRIMPI RANGGA JANUR PADA MASA SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO VIII DI KRATON YOGYAKARTA

Rahma Indrasari

Abstract


Srimpi atau Serimpi merupakan suatu komposisi tari putri gaya Yogyakarta yang pada umumnya didukung oleh empat orang penari. Srimpi Rangga Janur merupakan tari klasik gaya Yogyakarta yang terdapat pada Manuskrip mulai masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, mengungkap, dan mendeskripsikan estetika tari Srimpi Rangga Janur pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Kredibilitas data dilakukan dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estetika tari Srimpi Rangga Janur dapat diketahui melalui: unity (keutuhan) jika dikaitkan dengan konsep Jawa tentang sêlirang sêtangkêp dan loro-loroning atunggal. Variety (variasi) dapat disejajarkan dengan wilêd dalam Hasta Sawanda. Repetisi (pengulangan) dapat diketahui dari perhitungan beberapa motif yang sering diulang. Contrast (kontras) dapat diketahui dari motif gerak yang berlawanan. Transtition (transisi) dapat disejajarkan dengan pancad dalam Hasta Sawanda. Sequence (urutan) dapat diketahui dari struktur koreografi dan struktur iringan serta dapat diejajarkan dengan konsep mandhêg milir. Climax (klimaks) dapat diketahui dari struktur koreografi dan struktur gendhing. Proportion (proporsi) dapat diketahui dari besar kecilnya kuantitas antara gerak, tempat pertunjukan dan penari. Balance (keseimbangan) dapat dikaitkan dengan konsep Jawa tentang sangkan paraning dumadi (mulih mula mulanira). Harmony (selaras) dapat diketahui dari keselarasan dari gendhing pengiring dengan gerak-gerak yang lembut, runtut, patut, luruh – jêtmika, dengan tata krama, teratur, terkendali, mbanyu mili, serta tempo yang ajêg.

 

ABSTRACT

Srimpi or serimpi is Yogyakarta classical dance composition commonly perform by four dancers. Srimpi Rangga Janur is a Yogyakarta-style classical dance found in manuscripts from the Sri Sultan Hamengku Buwono VII. This research was conducted to determine, uncover and describe the aesthetics of Srimpi Rangga Janur dance. Method with aesthetic approach was used for this research. The data collecting techniques were observation, interview, and document study. The data analyzing technique was qualitive method. The data credibility proved by triangulation method and triangulation source. The result of the research showed that the Srimpi Rangga Janur’s aesthetics known from: the unity related to the Javanese concept about sêlirang sêtangkêp and loro-loroning atunggal. Variety equal to the wilêd in Hasta Sawanda. Repetition can be known from the calculation several motif which often repeated. Contrast can be known from the opposite movement motif. Transition can be equaled with pancad in Hasta Sawanda. Sequence can be known from the structure of the choreography and the music and can be equaled with mandhêg milir concept. Climax can be known from the structure of the choreography and gendhing. Proportion can be known from the quantity between movement, venue, the dancers. Balance related with the Javanese concept about sangkan paraning dumadi (mulih mula mulanira). Harmony can be known from the gendhing’s harmony with the soft, coherent, patut, luruh – jetmika, movement with the manners, organized, controlled, mbayu mili and contantly tempo (ajeg).


Keywords


Srimpi, Rangga Janur, Estetika | Srimpi, Rangga Janur, Estetika

Full Text:

PDF

References


A. Manuskrip

Kagungan Dalem Serat Pasindhen Bedhaya Utawi Srimpi B/S 11. Koleksi Perpustakaan KHP. Kridha Mardawa Kraton Yogyakarta.

Kagungan Dalem Serat Kandha Bedhaya Utawi Srimpi B/S 13. Koleksi Perpustakaan KHP. Kridha Mardawa Kraton Yogyakarta.

B. Sumber Tertulis

Achmad, Sri Wintala. 2019. Sejarah Agama Jawa. Yogyakarta: Arashka Publisher.

Astiyanto, Heniy. 2012. Filsafat Jawa Menggali Butir-Butir Kearifan Lokal. Yogyakarta: Warta Pustaka Yogyakarta.

Ensiklopedi Kraton Yogyakarta. 2009. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan DIY.

Hayes, Elizabeth. 1954. Dance Composition and Production. New York: The Ronald Press Company.

Hastuti, Bekti Budi & Supriyanti. 2015. Metode Transformasi Kaidah Estetis Tari Gaya Surakarta. Panggung. Vol. 25, No. 4. (357 – 367).

Hendarto, Sri. 2006. Kemanak, Tinjauan Bentuk dan Fungsinya. Resital Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan. Edisi VII/01. (40 – 49).

Kunst, J. The Origin Of The Kemanak. KITLV: Bijdragen tot de Taal-,

Land-en Volkenkunde 116 (1960), no: 2, Leiden: 263 – 269.

Margana. 2016. Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Kedaton Ambarukmo. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan DIY.

Pudjasworo, Bambang. 1982. Analisis Konsep Estetik Koreografi Bedhaya Lambangsari. Skripsi Sarjana S-1. Yogyakarta: Akademi Seni Tari Indonesia.

Ronald, Arya. 2005. Nilai-Nilai Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Safitri, Ilmiawati. 2019. Keraton Yogyakarta Masa Lampau dan Masa Kini: Dinamika Suksesi Raja-Raja Jawa dan Politik Wacana “Raja Perempuan”. Indonesian Historical Studies, Vol. 3, No. 1, (44–57).

Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Pidato Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa Bidang Seni Pertunjukan. 2011. ISI Yogyakarta.

Suharto, Benedictus. 1998. Dance Power: The Concept of Mataya in Yogyakarta Dance. Bandung: Sastrataya – Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Suryodiningrat, B.P.A. 1934. Babad Lan Mekaring Joged. Kolf Buning.

Wibowo, Fred (Editor). 1981. Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dewan Kesenian Provinsi DIY.

Winahyuningsih, M. Heni. 1988. “Analisis Bentuk Tari Bedhaya Sapta”. Skripsi Sarjana S-1. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Zoetmulder, P.J. 1983. Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Penerbit Djambatan.

C. Sumber Lisan

Angela Retno Nooryastuti S. Sn (Guru SMKI Yogyakarta dan Pemucal di Kraton Yogyakarta), 50 th.

MG. Sugiyarti, M. Hum (Dosen Jurusan Tari ISI Yogyakarta), 64 th.

Th. Suharti, S.S.T, SU (KRT. Pujaningsih) Pakar Tari Klasik Gaya Yogyakarta, 70 th.

D. Webtografi

https://www.kratonjogja.id/rajaraja/9/sri-sultan-hamengku-buwonoviii

http://www.salimafillah.com/menyambung-sultan-agung-bag-9/




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v16i2.4678

Article Metrics

Abstract view : 571 times
PDF - 194 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats