MARHAROAN BOLON: KOREOGRAFI YANG TERINSPIRASI DARI PESTA ADAT MASYARAKAT BATAK SIMALUNGUN
Abstract
RINGKASAN
Marharoan Bolon diambil dari bahasa Batak Simalungun yaitu Marharoan yang berarti bekerja, kata Bolon adalah besar. Jika diartikan keduanya Marharoan Bolon berarti bekerjasama atau gotong royong. “Marharoan Bolon” merupakan karya tari yang terinspirasi dari pesta Rondang Bittang, yaitu Pesta adat masyarakat Simalungun setelah musim panen untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan panen raya dengan menggunakan berbagai tata cara ritual sebelum pesta dimulai. Pesta Rondang Bittang memiliki nilai kerja sama dan saling gotong royong. Sama seperti halnya makna yang terkandung dalam motif gerak mangunje mangodak, dan nahei kaki yaitu gerak yang menyilangkan tangan dan kaki. Silang memiliki makna persatuan, kerjasama dan saling gotong royong. Karya Marharoan Bolon merupakan koreografi kelompok yang terdiri dari delapan orang penari perempuan, jumlah delapan penari kerena akan tetap genap jika dibagi menjadi dua kelompok. Busana dalam koreografi ini menggunakan bahan Hiou dan pilihan warna lebih pada warna merah, hitam dan putih, ketiganya merupakan warna yang digunakan dalam setiap kegiatan adat Batak. Musik tari diformat MIDI dengan pola-pola hasil pengembangan Gondrang parrahot dan Gondrang Sipitu-pitu Batak Simalungun. Metode penciptaan dalam karya ini menggunakan metode eksplorasi sebagai bagian awal dalam pengembangan kreativitas proses penciptaan, improvisasi untuk menemuan gerak secara kebetulan atau spontan, komposisi untuk melakukan penyusunan gerak gerak yang telah didapat, serta evaluasi mengoreksi secara berkala terhadap proses. Pesan yang ingin disampaikan dalam karya ini adalah sebagai manusia yang hidup di jaman sekarang tetaplah mempertahankan rasa saling membantu dan bekerja sama terhadap orang lain.
ABSTRACT
Marharoan Bolon is a term of Batak Simalungun’s language, Marharoan means work and Bolon means big. So Marharoan Bolon has a meaning of work together or cooperate. "Marharoan Bolon" is a works of dance inspired by the Rondang Bittang party, the traditional thanks giving party of Simalungun’s indigenous to the god on successed in harvest season, and it requires some kind of rituals before be held. The Rondang Bittang party has the value of mutual cooperation. As well as it is contained in mangunje mangodak and nahei kaki motion motive, the motion of of cross the legs and arms. The cross motion has the meaning of union and cooperation. This meaning was raised to be dance a performance based on Batak Simalungun’s tradition. Marharoan Bolon is the choreography in a group from consists of eight female dancers. It will be still even when divided into two groups. The costume is made by Hiou material in red, black and white, as dominant selected colour. Those three of colour are always used in any Batak Simalungun’s tradition. The music is made by MIDI programe with the development Gondrang parrahot and Gondrang Sipitu-pitu patterns. The method of this creation is using an exploration method as the beginning part creativity development of the creation process, the improvisations for discovering motions spontaneously, and the composition for arranging the discovered. The message motions of this dance performance remind us as human being for preserving the value of mutual cooperate in nowadays era.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A. Sumber Tertulis
Basyarshah, Tuanku Luckman Sinar.
Lintasan Adat dan Budaya Simalungun. Medan:Forkala Sumut
Damanik, Ramlan, Baharuddin, dkk. 1997. Limbaga (Peribahasa) Bahasa
Simalungun. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dewantara, Agustinus W. 2017. Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong(Indonesia dalam Kacamata Soekarno).Yogyakarta: PT KANISIUS.
Dharmansyah, Corry Siagian, dkk.1986. Dampak Modernisasi TerhadapHubungan Kekerabatan Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Hadi, Y.Sumandiyo. 2014. Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Cipta Media bekerjasama dengan ISI Yogyakarta.
Hadi, Y.Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: eLKAPHI.
Harahap, Irwansyah. 2010. Hata Ni Debata EtnografiKebudayaanSpiritualMusikal Parmalim Batak Toba.Medan:Pusat Warisan Seni Sumatera
Hawkins, Alma M. 1988. Creating Through Dance. New Jersey: Princeton Book Company. Diterjemahkan Y.Sumandiyo Hadi. 1990. Mencipta Lewat Tari. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Heriyawati, Yanti. 2016. Seni Pertunjukan
dan Ritual. Yogyakarta: Ombak
Humphrey, Doris. 1977. The Art of Making Dance. New York: Grove Press.
Diterjemahkan oleh Sal Murgiyanto. 1983. Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta
Kadir, Abdul, Ramelan, dkk. Album Sejarah Seni Budaya Batak Simalungun dan Toba.Jakarta: kebudayaan Departemen Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia.Kozok, Uli. 2015. Surat Batak (Sejarah perkembangan Tulisan Batak BerikutPedoman Menulis AksaraBatak dan Cap Si Singamangaraja XII). Yogyakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Malau, Gens G. 1994. Dolok Pusuk Buhit (Pelajaran Menulis Aksara Batak). Jakarta: Balai Pustaka
Malau, Waston, D. Sinaga, dkk. 1985. Upacara Tradisional Yang
Berkaitan Dengan Peristiwa Alam Dan Kepercayaan Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Marah, Risman.1983. Album Seni Budaya
Sumatera Utara Cultural Album Of North Sumatra. Jakarta: Departemen
Pariwisata dan Kebudayaan
Martono, Hendro. 2012. Koreografi Lingkungan Revitalisasi Gaya
Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara. Yogyakarta: Cipta Media
Martono, Hendro 2015. Ruang Pertunjukan dan Berkesenian. Yogyakarta: CiptaMedia.
Purba, Bukit dalam Elizabeth Gurning dan Djoko Mudji Rahardo. 2003.
Tanah Simalungun. Jakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan
Pariwisata.
Purba, Krismus. 2002. Opera Batak Tilhang Serindo Pengikat Budaya
Masyarakat Batak Toba di Jakarta. Yogyakarta: KalikaSaragih, J. E. Pustaha Laklak No. 252 Museum Simalungun (Salinan dan terjemahan). Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan
Departemen P & K RI.
Saragih, J. M. 1986. Peralatan Hiburan dan Kesenian TradisionalDaerah
Sumatera Utara. Sumatera Utara: Inventarisasi dan Dokumentasi
Kebudayaan Daerah
Sedyawati, Edi, Sal Murgiyanto, dkk. 1986. Pengetahuan Elementer Tari danBeberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian ProyekPengembangan Kesenian Jakarta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi
Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta: IKALASTIYogyakarta.
Soedarsono, R.M. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era
Globalisasi.Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Soedarsono, R.M 2003. Seni Pertunjukan Dari Perspektif Politik, Sosial, dan Ekonomi. Yogyakarta: Direktorat
Jendral Kebudayaan.
Suwando, Bambang. 1978. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah SumateraUtara. Sumatera Utara: Pencatatan dan Penelitian Kebudayaan DaerahTambunan,E.H.1982. Sekelumit
Mengenai Masyarakat Batak Toba DanKebudayaannya Sebagai Sarana Pembangunan.Bandung:TARSITO
Turner, Margery J. 1976. New Dance: Approaches to nonliteral
Choreography. London: University of Pittsburgh Press.
Diterjemahankan Y.Sumandiyo Hadi. 2012. New Dance:
Pendekatan Koreografi Nonliteral. Yogyakarta: ISI Yogyakarta.
Vergouwen, JC. 2004. Masyarakat
dan Hukum Adat BatakToba.Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Yudiaryani, Bambang Pudjasworo, dkk. 2017. Karya Cipta Seni Pertunjukan. Yogyakarta: JB PUBLISHER bekerjasama denganFSP ISI Yogyakarta.
B. Sumber Lisan
Edy Taralamsyah Saragih, Sumatera utara, 21 desember 1950,seniman
Efrin Girsang, Pematang Siantar, 17 april 1995, Seniman.
Laura Tyas Avionita Sinaga, Pematang Siantar, 27 Januari 1997, seniman
dn penari Simalungun.
Mardi Purba Dasuha, Pematang Siantar, 05 Desember 1994, Seniman
Rahmat Pratomo, Kisaran, 22 Desember 1996, penari tari Manduda.
Rizky Firdalia pipin, Kisaran, 02 September 1993, penata busana Batak.
Siti Rahmah, Sumatera Utara, 28 September 1969, dosen pengampu mata kuliah tari Batak Simalungun di Universitas Negeri Medan.
C. Videografi
Video “Mangodakodak” karya Desy Wulan Pita Sari Damanik pada tahun
, koleksi Desy Wulan Pita Sari Damanik
Video“Kepret Kamale”karya Dhea Indres Narulitapada tahun 2017, koleksi
Dhea Indres Narulita.
Video “Hahomion Na Tolu” karya Rines Onyxi Tampubolon pada tahun
, koleksi Rines Onyxi Tampubolon
C. Webtografi
https://id.wikipedia.org/wiki/suku_simalungun
https://kamusbataksimalungun.wordpress.com/b/ (Marhaposan Agustinus Purba. Diunduh pada Senin, 18
Februari 2013)
https://shavainistia.wordpress.com/2016/06/08/tarian-simalungun/ (Diposkan pada Juni 8, 2016)
http:// lagu
Simalungunmp3.blogspot.co.id/2012/12/tari-haroan-bolon.html/m=1
(Arnold Teguh Silalahi. Sabtu, 29 Desember. 2012)
http://saragihgaringging.blogspot.co.id/2010/11
/taralamsyah-saragih-sangmaestro-itu.html (penulis:M. Muhar Omtatok. Diunduh padaMinggu, 03Deseember2017
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v17i2.6346
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats