I WILL SURVIVE: PERWUJUDAN ADAPTASI DI MASA PANDEMI MELALUI KARYA TARI VIDEO
Abstract
ABSTRAK
“I Will Survive” adalah sebuah karya tari video yang merupakan gambaran upaya seseorang beradaptasi di masa pandemi. Saat ini dunia sedang menghadapi masalah besar. Munculnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu virus corona yang akrab disebut dengan covid 19. Dampak pandemi terhadap perekonomian sungguh sangatlah besar, terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Banyak yang diberhentikan dari pekerjaan, kehilangan lapak pekerjaan ataupun menjadi banting setir ke usaha lainnya. Kondisi krisis yang sedang melanda dijadikan momentum untuk berkarya yang melahirkan estetika baru. Peristiwa pandemi Covid-19 mendorong munculnya karya-karya virtual para seniman. Koreografer berupaya untuk mencoba dan mengeksplorasi pembuatan karya tari video yang tentunya mempunyai tantangan dan tahap tersendiri dalam proses pembuatannya. Sehingga karya ini merupakan wujud eksperimentasi bagi koreografer dalam merespon kondisi sosial saat ini dalam bentuk karya video atau tari video. Pembuatan karya yang berjudul “I Will Survive” ini mencoba menerapkan teknik pembuatan tari video berdasar step yang digunakan oleh Katrina McPherson dalam bukunya yang berjudul Making Video Dance. Karya ini merupakan karya tari video dengan durasi 7 menit. Melalui karya ini, koreografer berharap agar penonton dapat terinspirasi untuk tetap survive, aktif dan produktif di masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
ABSTRACT
"I Will Survive" is a video dance work that is a picture of a person's efforts to adapt in times of pandemic. The world is facing a big problem right now. The emergence of disease outbreaks caused by viruses, namely the corona virus that is familiarly called covid 19. The impact of pandemics on the economy is huge, especially for the lower middle class. Many are dismissed from work, lose their jobs or become slammed to other businesses. The condition of the crisis that is being hit is used as a momentum for work that gives birth to a new aesthetic. The Covid-19 pandemic event prompted the emergence of virtual works by artists. Choreographers strive to try and explore the creation of video dance works that certainly have their own challenges and stages in the manufacturing process. So this work is a form of experimentation for choreographers in response to current social conditions in the form of video works or video dance. The creation of the work entitled "I Will Survive" tried to apply the technique of making step-based video dance used by Katrina McPherson in her book entitled Making Video Dance. This work is a video dance work with a duration of 7 minutes. Through this work, the choreographer hopes that audiences can be inspired to survive, be active and productive in pandemic times while adhering to health protocols.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anderson, Janet. (2010) World of Dance: Modern Dance, second edition. Chelsea House, New York.
Berger, Arthur Asa. (2005) Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Tiara Wacana, Yogyakarta
Brannigan, Erin. (2011) Dancefilm- Choreography and the Moving Image. Oxford University Press, Inc, New York
Brow, Jean Morison. (1998) Naomi Mindlin dan Charles H. Woodford. The Vision of Modern Dance, In The Words of Its
Creators, Second Edition. Princenton Book Company, USA.
Dharsono. (2016) Kreasi Artistik : Perjumpaan Tradisi Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni. LPKBN. Karanganyar
Gere, David.(2004) How to Make Dances in an Epidemic-Tracking Choreography in the Age of AIDS, The University of Wisconsin Press, London.
Hadi,Y. Sumandiyo. (2004) Aspek-Aspek Dasar Koreografi Kelompok. ELKAPHI, Yogyakarta.
Hadi, Y.Sumandiyo. (2007) Kajian Tari Teks dan Konteks. Pustaka Book Publisher,Yogyakarta
Hadi,Y. Sumandiyo. (2011) Koreografi, Bentuk, Teknik, Isi. Cipta Media bekerjasama dengan Jurusan Tari FSP ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
Hadi,Y. Sumandiyo. (2012) Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
Hadi, Y. Sumandiyo. (2017) Koreografi Ruang Proscenium. Cipta Media bekerjasama dengan Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Hadi,Y. Sumandiyo. (2019) Ruang Kreatif dalam Pengkajian, Penciptaan, dan Pendidikan Seni. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta.
Hadi,Y. Sumandiyo. (2020) Tari Kontemporer: sebuah Fenomena Keakuan, Kekinian, Kedisinian. ISI PRESS Bekerjasama dengan Pascasarjana ISI Surakarta, Surakarta.
Haryono, Timbul. (2009) Seni dalam Dimensi Bentuk, Ruang dan Waktu. Wedatama Widya Sastra, Jakarta.
Hawkins, Alma. (2003) Moving From Whithin. A New Method For Dance Making atau, Bergerak Menurut Kata Hati terjemahan I Wayan Dibia. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Jakarta.
Hawkins, Alma. (2006) Creating Through Dance atau Mencipta Lewat Tari terjemahan Y. Sumandiyo HadiManthili, Yogyakarta.
Hobart, Angela and Bruce Kapferer. (2005) Aesthetics in Performance : Formations of symbolic construction and experience. Berghahn Books.
Marinis, De Marco. (1993) The Semiotics of Performance. Indiana University Press, Bloomington and Indianapolis.
Martono, Hendro. (2008) Sekelumit Ruang Pentas., Cipta Media, Yogyakarta.
Martono, Hendro. (2012) Koreografi Lingkungan. Cipta Media, Yogyakarta.
McPherson, Katrina. (2006) Making Video Dance: A step-by-step guide to creating dance for the screen.Routledge, New York.
Schechner, Richard. (2002) Performance Studies an Introduction. Routledge, New York.
Smith, Jacqueline. (1985) Dance Composition: A Practical Guide For Teacher atau Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru. terjemahan Ben Suharto.
IKALASTI, Yogyakarta.
Soedarsono, R.M. (2002) Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
SP, Soedarso. (2006) Trilogi Seni Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni. BP ISI Yogyakarta
Supriyanto, Eko. (2018) Ikat Kait Impulsif Sarira: Gagasan yang mewujud Era 1990-2010. Garudhawaca, Yogyakarta
DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v17i2.6348
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats