Estetika Gerak Tari Siwar di Kecamatan Tanjung Sakti Kabupaten Lahat

Syarifuddin Syarifuddin, Supriyanto Supriyanto, Tiara Lindita

Abstract


ABSTRAK

Tari Siwar adalah sebuah tari tradisional khas masyarakat Tanjung Sakti di Kabupaten Lahat. Nama Siwar diambil dari nama senjata tradisional masyarakat Tanjung Sakti. Tarian ini memiliki keunikan salah satunya terletak pada gerak tarinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan estetika gerak dalam tari Siwar. Metode penelitian menggunakan metode dekriptif analisis dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu gerak tari Siwar di Kecamatan Tanjung Sakti hanya terdiri dari empat gerakan inti yang meliputi tusuk pinggang, tiang satu, tusuk pundak, dan tusuk kepala. Estetika gerak tari Siwar yang dibangun oleh unsur kekuatan dan keseimbangan gerak yang dikembangkan dari keampuhan siwar dalam melawan musuh sehingga memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Tanjung Sakti sebagai representasi atau cerminan kehidupan yang secara turun-temurun terus berlangsung dan wajib dilestarikan. Rangkaian gerak yang ditampilkan mengandung makna simbolik, simbol yang dimaksud berdasarkan konsep yang disepakati masyarakat.

ABSTRACT

Siwar Dance is a traditional dance typical of the Tanjung Sakti community in Lahat Regency. The name Siwar is taken from the name of the traditional weapon of the Tanjung Sakti community. This dance is unique, one of which lies in the dance movements. The purpose of this study is to explain the aesthetics of motion in the Siwar dance. The research method uses descriptive analysis method with data collection using observation, interviews, documentation studies, and literature studies. Based on the analysis of the data, it was concluded that the Siwar dance movement in Tanjung Sakti District only consisted of four core movements including waist stab, one pole, shoulder stab and head stab. The aesthetics of the Siwar dance movement which is built by the elements of the motion of strength and balance of motion developed from the efficacy of siwar in fighting the enemy so that it has its own meaning for the people of Tanjung Sakti as a representation or reflection of life that has been passed down from generation to generation and must be preserved. The series of motions displayed contain symbolic meanings, the symbols referred to are based on concepts agreed by the community.


Keywords


Estetika, Tari Siwar, Tanjung Sakti| Aesthetics, Siwar Dance, Tanjung Sakti

Full Text:

PDF

References


DAFTAR SUMBER ACUAN

Antariksawan, Valdrin dan Soebijantoro Soebijantoro. 2008. “Tari Bandol Kabupaten Magetan: Sejarah, Nilai Filosofis Dan Potensinya Sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal.” JurnalAgastya 8(2): 199–210.

Asefi, Maziar., et al. 2019. “Art and Technology Interactions in Islamic and Christian Context : Historical Approach to Architectural Globalization.” (8): 66–79.

Chen, Xinyin. 2018. “Culture and Shyness in Childhood and Adolescence.” New Ideas in Psychology (April): 1–9.https://doi.org/10.1016/j.newideapsych.2018.04.007.

Dana, I Wayan. 2021. “Art Conservation for the Classical Masks at Sonobudoyo Museum, Yogyakarta”. Journal of Urban Society’s Art 8(1) 61-68.

Gie, T. L. (2004). Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna (PUBIB).

Grzegorczyk, Malgorzata. 2019. “The Role of Culture-Moderated Social Capital in Technology Transfer – Insights from Asia and America.” Technological Forecasting & Social Change143(January): 132–41. https://doi.org/10.1016/j.techfore.2019.01.021.

Hera, Treny. 2014. “Perubahan Bentuk Pertunjukan Tari Sembah Dalam Konteks Pariwisata Di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.” Gelar: Jurnal Seni Budaya 12(2): 209–19.

Khutniah, Nainul dan Veronica Eny Iryanti. 2012. “Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati Di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara.” Jurnal Seni Tari 1(1): 9–21.

Kuswarsantyo. 2012. “Pelajaran Tari: Image dan Kontribusinya Terhadap Pembentukan Karakter Anak”. Jurnal Joged Vol. 3 No. 1 Mei 2012.

Martiara, Rina dan Wijaya, Arie Yulia. 2012. “Tari Gandrung Terob sebagai Identitas Kultural Masyarakat Using Banyuwangi”. Jurnal Joged Vol 5 No. 1 Mei 2012

Moleong, L. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nugroho, E. (2008). Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Ratna, Nyoman Kutha. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Soedarsono. (1975). Komposisi Tari Elemenelemen Dasar. Yogyakarta:Akademi Seni Tari Indonesia.

Soedarsono. (1977). Tari-tarian Indonesia I. Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan. Direktorat Jendral. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Tyas, dan Kuswarsantyo. (2018). “Nilai Pendidikan Karakter Dalam Ragam Gerak Tari Srimpi Pandelori”. MUDRA: Jurnal Seni Budaya

Wibowo,Anjar Mukti dan Shoffikha Cahyanul Janah. 2015. “Sejarah Perkembangan Kesenian Tari Gaplik Di Desa Kendung Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi Tahun 1966-2014”. Agastya 5(1).

Wijaya, Ahmad Alim., et al. 2021.”Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Adat Kajang Lako di Jambi”. Crisektra: Jurnal Pendidikan Sejarah 10(1): 60-69.




DOI: https://doi.org/10.24821/joged.v20i2.8203

Article Metrics

Abstract view : 529 times
PDF - 563 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats