Perancangan Ruang Publik Budaya di Bantaran (Daerah Aliran Sungai) Kampung Wisata Dewa Bronto Kota Yogyakarta
Abstract
Yogyakarta selain sebagai kota pendidikan juga dikenal sebagai kota budaya, diperkuat dengan adanya keraton sebagai pusat budaya, hal tersebut menambah kental nuansa budaya yang ada. Setiap produk budaya memiliki keunikan yang berbeda-beda tiap kota di Indonesia. Keunikan inilah yang kemudian menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan destinasi prioritas wisata budaya. Salah satu strategi aplikatif dalam pengelolaan wisata ini adalah merancang fasilitas budaya yang ada, dengan mewadahi aktivitas budaya tersebut dalam zona-zona kegiatan yang terencana, melalui perancangan ruang publik untuk mengakomodasi aktivitas budaya yang ada. Kampung Wisata Dewa Bronto dengan bantaran sungai Code-nya mempunyai potensi revitalisasi sungai untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di kota Yogyakarta. Harapannya konsekuensi logis dari potensi ini, maka akan dapat menggerakan roda ekonomi di kawasan kampung Dewa Bronto, sehingga masyarakat di sekitarnya akan menjadi lebih sejahtera. Riset ini menggunakan metode proses desain Kilmer yang dapat membuat prototype berupa visualisasi model desain. TKT (Tingkat Kesiapan Teknologi) adalah nomor empat dimana luaran penelitian ini berupa prototype digital rendering desain ruang publik budaya di bantaran DAS (Daerah Aliran Sungai) Kampung Wisata Dewa Bronto Yogyakarta. Hasil dari riset ini juga dapat dijadikan model untuk pengembangan ruang publik berbasis wisata budaya yang ada di pinggiran kota.
Keywords
References
Creswell, J. W. (2011). Controversies in mixed methods research. THE SAGE.
De Luca, G., Dastgerdi, A. S., Francini, C., & Liberatore, G. (2020). Sustainable cultural heritage planning and management of overtourism in art cities: Lessons from atlas world heritage. Sustainability (Switzerland), 12(9). https://doi.org/10.3390/su12093929
Hadi, W. (2019). Menggali Potensi Kampung Wisata Di Kota Yogyakarta Sebagai Daya Tarik Wisatawan. Journal of Tourism and Economic, 2(2), 129–139. https://doi.org/10.36594/jtec/08yq9670
Kilmer, R., & Kilmer, W. O. (2014). Designing Interiors. John Wiley & Sons.
Moleong, L. J. (1995). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Mulyandari, H., & Bhayusukma, M. Y. (2015). Prospek Public Space pada Kampung Susun sebagai Ruang Interaksi Sosial, Ekonomi dan Pengembangan Ilmu di Area Bantaran Sungai. Jurnal Teknik Sipil Dan Perencanaan, 17 (2), 89–98.
Nugroho, M. D., & Nurcahyo, M. (2023). Ruang Kreatif sebagai Media Interaksi dan Ekspresi untuk Mendukung Pelestarian Budaya dan Pemberdayaan Ekonomi Kreatif di Kelurahan Gunungketur Pakualaman Yogyakarta. Lintas Ruang : Jurnal Pengetahuan & Perancangan Desain Interior, 11(1), 1–9.
Nurcahyo, M. (2022). Desain Ekologis dalam Interior dan Arsitektur Nusantara.
Rangkuti, F. (2011). Dongkrak Penjualan Melalui Strategy & Competitive Positioning. Gramedia Pustaka Utama
DOI: https://doi.org/10.24821/lintas.v13i1.15099
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.