Peran Aransemen Gending Jagung-Jagung dalam Meningkatkan Kemampuan Menabuh Gamelan: Sebuah Pendekatan Edukatif
Abstract
Orang yang mendengarkan gending Jawa selain merasakan keselarasan tabuhan juga akan mendapatkan berbagai ajaran atau informasi dari syair lagu yang didengarkannya. Salah satu bentuk ajaran dalam gending-gending Jawa ialah sebagai media pembelajaran suatu ilmu tertentu, akan tetapi penggunaan gending sangat jarang dijadikan sebagai media pembelajaran menabuh gamelan itu sendiri. Tujuan dari aransemen ladrang Jagung-Jagung ini ialah sebagai alternatif media pembelajaran tentang teknik menabuh gamelan yang benar. Metode yang digunakan dalam karya ini menggunakan metode perancangan dalam penelitian terapan yang terdiri dari : (1) eksplorasi, (2) improvisasi, (3) pembentukan dan (4) sosialisasi. Hasil dari karya aransemen ini menjelaskan unsur vokal menjadi fokus utama dalam pembuatan karya ini. Komposisi aransemen ini mengungkapkan beberapa teknik memainkan gamelan yang benar yang terdiri dari dimensi sikap yaitu : wiraga (ketepatan dan keterampilan), wirama (irama), wirasa (perasaan) dan dari dimensi hasil bunyi pada instrument tertentu, seperti instrumen balungan, kendang, suling, rebab, dan gambang.
The Role of Gending Jagung-Jagung Arrangement in Enhancing Gamelan Performance Skills: An Educational Strategy
Abstract
Those who engage with Javanese music will not only perceive the harmonious nature of the music itself, but will also gain insight from the lyrics of the songs they listen to. One pedagogical approach in Javanese music is to utilize music as a conduit for imparting specific knowledge. However, the use of music as a means of teaching gamelan music itself is a relatively uncommon phenomenon. The objective of this ladrang Jagung-Jagung arrangement is to serve as an alternative pedagogical tool for learning the proper techniques for playing the gamelan. This work employs a design method in applied research, comprising the following stages: The four stages of the research process are as follows: (1) exploration, (2) improvisation, (3) formation, and (4) socialization. The outcome of this arrangement demonstrates that the vocal element is the primary focus. The composition of this arrangement reveals several techniques for playing the gamelan correctly, which can be divided into two dimensions: attitude and sound. The attitude dimension includes wiraga (accuracy and skill), wirama (rhythm), and wirasa (feeling). The sound dimension encompasses the specific techniques required for certain instruments, such as balungan, kendang, suling, rebab, and gambang.
Keywords: arrangement; gending; ladrang Jagung-Jagung; learning media
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abimanyu, D. E. Y., & Harwanto, D. C. (2019). Aransemen Lagu “Lelo Ledung” Menggunakan Idiom-Idiom Pentatonik Gamelan Jawa Pada Piano Solo. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 1(2), 87–100. https://doi.org/10.24036/musikolastika.v1i2.29
Adzkia, S. F. (2016). Analisis Bentuk Musik atas Kesenian Laras Madya dan Resistensinya dalam Budaya Jawa. PROMUSIKA, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.24821/promusika.v4i1.2267
Atmojo, B. S. (2013). Kendhangan Pamijen Gending Gaya Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 11(1). https://doi.org/10.24821/resital.v11i1.495
Atmojo, B. S., & Nugroho, A. S. (2023). Pitutur: Sebuah Komposisi Karawitan dalam Perspektif Representasi Kenakalan. 23(2), 149–162. https://doi.org/10.33153/keteg.v23i2.5515
Kustap, K., Sitorus, E. R., Danajaya, I. M. I., & Indrawan, A. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Mata kuliah Ensambel Gitar pada Program Studi Sarjana Musik Melalui Aransemen Lagu Suwe Ora Jamu. PROMUSIKA, 9(1), 19–26. https://doi.org/10.24821/promusika.v1i1.5844
Mahendra, A., Wimbrayardi, & Maestro, E. (2013). Aransemen Lagu Mau Dibawa Kemana Untuk Ensembel Musik Sekolah. Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Pertunjukan, 2(3), 1–15.
Marsudi. (1998). Ciri Khas Gendhing-Gendhing Ki Nartosabdho : Suatu Aspek Kajian Musikologi dalam Karawitan. Universitas Gadjah Mada.
Pangrawit, M. (1969). Pengetahuan Karawitan 1. ASKI Surakarta.
Prastyo, Y., Saepudin, A., & Karawitan, J. (2020). Tafsir Garap Gender Dalam Gendhing Kembang Sore Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Jangga Kendhang Satunggal. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Seni), 5(2), 171–183.
Purnama, I. Y., Yudiaryani, Y., Pudjasworo, B., Prasetya, H. B., & Widodo, T. W. (2019). Contributing to the Actualization of Performing Arts to Improve Education National Character. 2nd International Conference on Arts and Culture (ICONARC 2018), 276(Iconarc 2018), 194–197. https://doi.org/10.2991/iconarc-18.2019.48
Purwadi, P. (2011). Makna Simbolik Gendhing Patalon Dalam Perspektif Religiusitas Islam. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 10(1), 96116. https://doi.org/10.14421/ajbs.2011.10105
Purwadi, P. (2018). Wangsalan Waranggana Wayang Dalam Kajian Sastra Karawitan. Imaji, 16(2), 184–190. https://doi.org/10.21831/imaji.v16i2.22748
Santoso, I. B., Sunarto, B., Santosa, S., & Mistortoify, Z. (2023). Ungkapan Estetika Karawitan Jawa pada Reproduksi Rekaman Gamelan Ageng Surakarta. Resital:Jurnal Seni Pertunjukan, 24(1), 10–21. https://doi.org/10.24821/resital.v24i1.8885
Sejati, I. R. H., & Fikry, G. A. (2022). Proses Kreativitas Aransemen Lagu Lir-Ilir Oleh Grup Musik Rungon Wresthi. Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 4(1), 10–17. https://doi.org/10.24036/musikolastika.v4i1.79
Setyawan, A. D. (2017). Karawitan Jawa Sebagai Media Belajar Dan Media Komunikasi Sosial. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 3(2), 78–82.
Sidik, Y. P., Wiyoso, J., & Widjajantie, K. (2019). Strategi Pembelajaran Karawitan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 1 Bodeh Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. Jurnal Seni Musik, 8(2), 138.
Sugimin. (2014). Perkembangan Garap Gending Jangkung Kuning. Keteg, 14(1), 59–72.
Sukistono, D. (2014). Pengaruh Karawitan terhadap Totalitas Ekspresi Dalang dalam Pertunjukan Wayang Golek Menak Yogyakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 15(2), 179–189.
Suneko, A. (2017). Pyang Pyung: Sebuah Komposisi Karawitan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 17(1). https://doi.org/10.24821/resital.v17i1.1690
Sutaryo, H. N., Widodo, T. W., & Simbolon, M. K. (2022). Penerapan Tangga Nada Pentatonis dalam Penciptaan Musik Gavotte untuk Kuartet Gitar. PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 10(2), 97–103.
Suyoto, & Haryono, T. (2015). Vokal dalam Karawitan Gaya Surakarta (Studi Kasus Kehadiran Kinanthi dalam Gending). Keteg, 15(1), 60–74.
Wahyudi, A.-. (2021). Galong dan Pathet Manyura dalam Pedalangan Ngayogyakarta: sebuah Perbandingan “Rasa.” Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(1), 12–23. https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.4646
Yunus, A. (1985). Ensiklopedia Musik Indonesia Seri F-J. DEPDIKBUD.
DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v12i2.13252
Article Metrics
Abstract view : 70 timesPDF - 30 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 PROMUSIKA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)