Variasi Gaya Vokal dalam Keroncong Asli: Menafsirkan Estetika Ngeroncongi melalui Penampilan Mus Mulyadi, Toto Salmon dan Ismanto
Abstract
Kajian ini mengeksplorasi perbedaan gaya vokal dalam interpretasi Keroncong Asli melalui studi komparatif terhadap tiga maestro keroncong Indonesia: Mus Mulyadi, Toto Salmon, dan Ismanto. Ketiganya menyanyikan lagu “Kr. Hanya Untukmu” karya Sapari dan WS Nardi, namun dengan pendekatan vokal yang berbeda secara signifikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis musik tekstual, yang dipadukan dengan data resepsi pendengar sebagai bentuk triangulasi untuk memperkuat validitas temuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Mus Mulyadi menampilkan gaya vokal yang ekspresif dengan cengkok agresif dan penuh ornamen, Toto Salmon menyanyikan lagu dengan artikulasi yang jelas dan mengikuti notasi baku, sementara Ismanto memperlihatkan karakter suara yang sumeleh dengan improvisasi yang terukur dan bersahaja. Ketiga pendekatan tersebut ditelaah lebih lanjut melalui persepsi penghayat musik keroncong untuk mengungkap nilai-nilai estetis yang membentuk identitas vokal Keroncong Asli. Konsep ngeroncongi—yakni cara bernyanyi khas yang ekspresif namun berakar kuat pada struktur estetika tradisi—digunakan sebagai bingkai pemaknaan. Kajian ini menyimpulkan bahwa kreativitas individu, selama tetap berpijak pada koridor estetika genre, memainkan peran penting dalam pembentukan gaya vokal dalam tradisi keroncong yang terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman.
Vocal Style Variety in Keroncong Asli: Interpreting the Aesthetic of Ngeroncongi through the Performances of Mus Mulyadi, Toto Salmon, and Ismanto
Abstract
This study examines the differences in vocal styles in interpreting Keroncong Asli through a comparative analysis of three Indonesian keroncong maestros: Mus Mulyadi, Toto Salmon, and Ismanto. All three sing "Kr. Hanya Untukmu" by Sapari and WS Nardi, but with significantly different vocal approaches. This research employs a qualitative method with a textual music analysis approach, combined with listener reception data as a form of triangulation to strengthen the validity of the findings. The analysis results indicate that Mus Mulyadi displays an expressive vocal style with aggressive inflections and abundant ornamentation, Toto Salmon sings the song with precise articulation and follows standard notation. At the same time, Ismanto exhibits a smooth vocal character with measured and understated improvisation. These three approaches are further examined through the perceptions of Keroncong music enthusiasts to uncover the aesthetic values that shape the vocal identity of Keroncong Asli. We use the concept of ngeroncongi—a distinctive singing style that is expressive yet deeply rooted in traditional aesthetic structures—as a framework for interpretation. This study concludes that individual creativity, as long as it remains within the aesthetic boundaries of the genre, plays an essential role in shaping vocal styles within the evolving and adapting tradition of keroncong.
Keywords: Original Keroncong; Vocal Style; Ngeroncongi; Musical Aesthetics
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Andini, M. (2021). Studi Analisis Ngroncongi Sebagai Capaian Tertinggi Bernyanyi Keroncong Gaya Solo [Universitas Pendidikan Indonesia]. https://repository.upi.edu/60285/
Andini, M., Sukmayadi, Y., & Supiarza, H. (2021). Sumeleh, Semeleh: Signifikansi Estetika Keroncong Gaya Solo. SWARA - Jurnal Antologi Pendidikan Musik, 3(2), 35–46. https://doi.org/10.17509/SWARA.V3I2.32991
Anindhita, G. A., Siswanto, S., Setiarini, A. T., & Suryani, L. (2023). Implementasi Teknik Vokal Luk, Gregel dan Crooning dalam Repertoar Tristeza. PROMUSIKA, 11(2). https://doi.org/10.24821/promusika.v11i2.10989
Ayunda, P. R., Gustina, S., & Virgan, H. (2013). Gaya Menyanyi pada Musik Keroncong Tugu (Analisis Gaya Saartje Margaretha Michiels). E-Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 1(3).
Cahyoraharjo, H. M. (2021). Analisis Struktural dan Gaya Musikal Penyajian Keroncong Kidung Cinderamata pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(1). https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.5942
Chrismonica. (2024, October 29). Biografi Mus Mulyadi, Maestro Musik Keroncong dari Surabaya. Orami. https://www.orami.co.id/magazine/mus-mulyadi
Darini, R. (2015). Kerocong: Dulu dan Kini. MOZAIK: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 6(1). https://doi.org/10.21831/moz.v6i1.3875
Fikri, T. (2017). Hibriditas Keroncong Asli "Soloan." Seminar Nasional Seni Pertunjukan: “Hibriditas Dalam Ekologi Seni Di Indonesia,” 258–265. https://www.academia.edu/35418287/HIBRIDITAS_KERONCONG_ASLI_SOLOAN
Finalty, C. (2012). Kajian Teknik Vokal Gaya Keroncong Asli di Orkes Keroncong Surya Mataram Yogyakarta [Universitas Negeri Semarang]. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm/article/view/1797
Hizkia, T. A. (2007). Tinjauan Teknik Vokal Seriosa dan Teknik Vokal Keroncong [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. https://digilib.isi.ac.id/15415/
Karoso, S. (2021). Sindhenan in Karawitan Arts. Proceeding on International Conference on Arts and Humanities: International Conference on Cultural Studies and Applied Linguistics (ICCSAL). https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/picah/article/view/19
Kurniansyah, E. W. (2018). Gaya Aransemen Keroncong Tri Sumardiyana dalam Format Keroncong Orkestra. Jurnal Pendidikan Seni Musik, 7(1).
Lisbijanto, H. (2013). Musik keroncong (Ed.1, cet. 1). Yogyakarta Graha Ilmu .
Mistortoify, Z., & Hanshi, B. (2023). New harmony of Javanese keroncong case study: Boogie Rahayu’s work on the Keroncong album Sono Seni Ensemble. International Journal of Visual and Performing Arts, 5(2). https://doi.org/10.31763/viperarts.v5i2.829
Mufidah, R., & Puguh, D. R. (2023). Dari Ratu Kembang Kacang hingga Berlanggam di Istana: Kiprah Waldjinah sebagai Penyanyi Istana Negara. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 7(2). https://doi.org/10.14710/jscl.v7i2.54435
Pambajeng, N. R. S., Suryati, S., & Musmal, M. (2019). Teknik Vokal dan Pembawaan Lagu Keroncong Stambul “Tinggal Kengangan” Ciptaan Budiman BJ oleh Subarjo HS. PROMUSIKA, 7(1). https://doi.org/10.24821/promusika.v7i1.3166
Putra, A. P. M. (2022). Bentuk Sajian Musik Keroncong yang Digemari Di RM. Bakso rindu malam Surabaya. Repertoar Journal, 2(2).
Sanjaya, S. (2021). Pola Irama Keroncong Progresif - Pada Komposisi Kidung Panyuwun. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 22(1). https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.4620
Santosa, S. (2011). Komunikasi Seni: Aplikasi dalam Pertunjukan Gamelan. ISI Press.
Seto, N. D. A., & Kiswanto, K. (2024). Kreasi Musik dalam Gaya Permainan Gitar Keroncong oleh Tukiyo Tjiptomartono. PROMUSIKA, 12(1), 1–12. https://doi.org/10.24821/PROMUSIKA.V12I1.10347
Sitinjak, L. (2021). Analisis Teknik Vokal Dan Interpretasi Lagu Keroncong Jembatan Merah Oleh Mus Mulyadi. Journal Information, 10(1).
Soeharto, AH., Soenardi, A., & Sunupratama, S. (1995). Serba-serbi Keroncong. Mustika.
Soladi, S., Mintargo, W., & Kiswanto, K. (2020). Lagu Setia Janjiku: Bentuk Pembaruan Musik Keroncong Gaya Ismanto. Sorai: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Musik, 13(1). https://doi.org/10.33153/sorai.v13i1.2841
Suadi, H. (2022). Djiwa Manis Indoeng Disajang (Vol. 1). Kiblat Buku Utama. https://bintangpusnas.perpusnas.go.id/konten/BK74359/djiwa-manis-indoeng-disajang-djilid-1
Sukmayadi, Y., Supiarza, H., & Andini, M. (2002). The Learning Stages of Ngroncongi/Undul Usuk: Achieving the Original Solo Keroncong Singing Style. Malaysian Journal of Music, 11(1). https://doi.org/10.37134/mjm.vol11.1.6.2022
Sutoyo, & Haryono, T. (2015). Vokal Dalam Karawitan Gaya Surakarta (Studi Kasus Kehadiran Kinanthi dalam Gending). Jurnal Pengetahuan, Pemikiran Dan Kajian Tentang “Bunyi,” 15(1).
Yahya, N. Y. (2024). Menyanyi Mini Satria Pada Lagu Langgam Jawa Musik Keroncong Studi Kasus Pembawaan Lagu “Wuyung.” http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/6734
Yasrika, I., & Milyartini, R. (2020). Comparison Study of Keroncong Singing Style of Tuti Maryati and Sundari Soekoco. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200321.057
Zahrotul, F., & Rachman, A. (2020). Aransemen Vokal Sebagai Identitas O.K Congrock 17 di Semarang. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 4(1). https://doi.org/10.24114/gondang.v4i1.17951
Zandra, R. A. (2018). Mimikri dan Hibrida dalam Lagu “Blauran Wayah Sore” Orkes Keroncong Aneka Warna. Seminar Antar Bangsa, 1(1).
Zandra, R. A. (2019). Keroncong Gaya Keempat (Kajian Bentuk dan Gaya Penyajian). JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), 4(1). https://doi.org/10.17977/um037v4i1p39-47
Zilmi, F., Rachman, A., & Muttaqin, M. (2021). Ngeroncongi And Ngepop : A Study Of Popular Song's Vocal Performance In Keroncong Music In Semarang. Jurnal Seni Musik, 10(1). https://doi.org/10.15294/jsm.v10i1.46812
DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v13i2.15379
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 PROMUSIKA

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)