Representasi Probolinggo dalam Seni Pertunjukan Musik Patrol Kelabang Songo

Indra Tjahyadi

Abstract


Sebuah karya seni tidak saja dapat dipahami sebagai hasil cipta manusia yang bernilai estetika, tetapi juga dapat dipahami sebagai dokumen kebudayaan. Sebagai dokumen kebudayaan, setiap karya seni memuat simbol-simbol atau tanda-tanda yang maknanya berelasi pada kebudayaan tempat karya seni tersebut diciptakan.  Artikel ini memfokuskan kajiannya pada identitas Probolinggo yang direpresentasikan dalam karya seni pertunjukan musik patrol Kelabang Songo. Teori yang digunakan untuk mengungkap makna tanda atau makna simbol yang terdapat dalam karya seni pertunjukan musik patrol tersebut adalah teori semiotika Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif interpretif. Faktor interpretasi atas tanda yang menjadi dasar kerja analisis merupakan faktor yang mendorong dipilihnya metode tersebut dalam artikel ini. Berdasarkan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa dalam seni pertunjukan musik patrol Kelabang Songo merepresentasikan Probolinggo sebagai wilayah kebudayaan masyarakat Pendalungan, yakni masyarakat yang memiliki kebudayaan campuran Jawa dan Madura.

Abstract

Probolinggo Representation in The Performing Arts of Kelabang Songo Music Patrol. A work of art can not only be understood as a human creation with aesthetic value but can also be understood as a cultural document. As a cultural document, each work of art contains symbols or signs whose meanings relate to the culture in which the artwork was created. This article focuses its study on the identity of Probolinggo, which is represented in the artwork of the Kelabang Songo patrol music performance. The theory used to reveal the meaning of signs or symbols contained in the artwork of patrol music is Charles Sanders Peirce's theory of semiotics. The method used in this research is a qualitative interpretive method. The interpretation factor of the sign on which the analysis works is a factor that drives the choice of this method in this article. Based on the analysis conducted, it was found that the Kelabang Songo patrol music performance art represented Probolinggo as the cultural area of the Pendalungan people, namely people who had a mixture of Javanese and Madurese cultures.


Keywords


representasi; semiotik; probolinggo; kelabang songo

Full Text:

PDF

References


Brownrigg, M. (2003). Film Music and Film Genre. University of Stirling.

Buhler, J. (2017). Branding the Franchise: Music, Opening Credits, and the (Corporate) Myth of Origin. In S. C. Meyer (Ed.), Music in Epic Film: Listening to Spectacle (pp. 3–26). Routledge.

Donelly, K. J. (2015). Magical Musical Tour: Rock and Pop in Film Soundtracks. Bloomsbury Academic.

Jamalus. (1988). Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.

Jarret, S., & Day, H. (2008). Music Compositions for Dummies. Wiley Publishing, Inc.

Karl, E. P. S. (1991). Sejarah Musik Jilid 1. In Pusat Musik Liturgi. Pusat Musik Liturgiy.

Lehman, F. (2017). Manufacturing the Epic Score: Hans Zimmer and the Sound Significance. In S. C. Meyer (Ed.), Music in Epic Film: Listening to Spectacle (pp. 27–55). Routledge.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Persichetti, V. (1961). Harmony: Creative Aspects and Practice. W.W. Norton & Company.

Prier, K. E. (1996). Ilmu Bentuk Musik. Pusat Musik Liturgi.

Stein, L. (1962). Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms. Summy-Birchard Music.

Sterling, C. H. (2008). Military Communications: From Ancient Times to the 21st Century in Medieval Military Signaling (500-1500 CE). ABD-CLIO.

Stevenson, G. (1972). Discography: Scientific, Analytical, Historical, and Systematic. University of Illnois.

Subana. (2011). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Pustaka Setia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Turnbull, S. (2012). War in Japan 1467-1615. Osprey Publishing.

Walus, B. P. (2012). A New Modular Approach to the Composition of Film Music. University of Adelaide.

Werlé, X. D. (2014). The Music of World of Warcraft: Lore of Epic Music. University of California.

Barker, C. (2011). Cultural Studies: Teori dan Praktik. Diterjemahkan oleh Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana.

Hall, S.. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage.

Juniarta, H. P., Susilo, E., & Primyastanto, M. (2013). Kajian profil kearifan lokal masyarakat pesisir pulau gili kecamatan Sumberasih kabupaten Probolinggo Jawa Timur. ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine), 1(1). https://ecsofim.ub.ac.id/index.php/ecsofim/article/view/10/8

Kristanto, A. (2019). KONTEKSTUALISASI GAMELAN JAWA DI GEREJA BAPTIS INDONESIA (GBI) NGEMBAK. Tonika: Jurnal Penelitian Dan Pengkajian Seni, 2(1), 19-31. https://doi.org/10.37368/tonika.v2i1.40

Narimo, S., & Wiweko, A. (2017). Nilai-nilai pendidikan karakter dalam tata rias wajah punakawan wayang orang sriwedari surakarta. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 27(1), 41-48. http://journals.ums.ac.id/index.php/jpis/article/view/5121/3419

Noth, W. (1990). Handbook of Semiotics. Bloomington & Indianapolis: Indiana University Press.

Raharjo, C. P. (2006). PENDHALUNGAN: Sebuah ‘Periuk Besar’Masyarakat Multikultural. PENGANTAR REDAKSI, 198.

Rakaditya, D. S. (2018). RANCANG BANGUN GAME FIGHTING BERTEMA NUSANTARA BERBASIS PC (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo). http://eprints.umpo.ac.id/4376/

Setiawan, A. (2014). MUSIK TONG-TONG DI MADURA TIMUR DALAM KAJIAN TEKSTUAL DAN KONSTEKTUAL. TEROB, 5(2), 1-23.

Setiawan, I. (2016, December). Mengapa (harus) Pendalungan?. In Makalah disajikan dalam Seminar Budaya.

Sutarto, A. (2010). Sekilas Tentang Masyarakat Pandhalungan. dalam http://www. lontarmadura. com/sekilas-masyarakatpandalungan.

Tjahyadi, I., Wafa, H., & Zamroni, M. (2020). Nilai-nilai Kearifan Lokal Masyarakat Pandalungan: Kasus Upacara Taropan di Probolinggo. Suluk : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 2(1), 52-62. https://doi.org/10.15642/suluk.2020.2.1.52-62

Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Zaimar, O. K. S. (2008). Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.




DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v1i2.4585

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik



P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)