Teknik Iringan Musik dalam Komposisi Gerak Tari Oncer Lombok Tengah
Abstract
Tari Oncer merupakan salah satu kesenian tari tradisional yang terus dijaga dan dilestarikan oleh warga Desa Puyung Kabupaten Lombok Tengah. Nama Tari Oncer diambil berdasarkan gerakan pokok tarian yang menyerupai gerakan ikan Sepat yang sedang berenang atau dalam bahasa Sasak disebut Pepait Ngoncer. Salah satu keunikan tarian ini adalah memiliki komposisi gerak yang berbeda dengan tarian yang ada di daerah tersebut. Selain itu tarian ini juga menggunakan iringan yang berbeda pada setiap gerakannya.Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi gerak dan teknik iringan Tari Oncer di Desa Puyung Kabupaten Lombok Tengah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah Tari Oncer itu sendiri yang meliputi komposisi gerak dan teknik iringan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara 1) observasi, 2) wawancara, dan 3) dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penarikan kesimpulan. Untuk memeriksa keabsahan data dilakukan dengan teknik validitas data yaitu dengan teknik trianggulasi.Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) komposisi gerak tari Oncer, meliputi: ragam gerak, dan pola lantai. 2) teknik iringan gerak tari Oncer terdiri dari a) hitungan ragam gerak tari Oncer; b) iringan musik tari Oncer; dan 3) alat musik tari Oncer.
Abstract
Musical Accompaniment Technique in Dance Composition Oncer Central Lombok. Oncer dance is one of the traditional dance arts continuously maintained and preserved by Puyung Village, Central Lombok Regency. The name Oncer Dance is taken based on the main dance movements that resemble the movements of the Sepat fish swimming or in the Sasak language; it is called Pepait Ngoncer. One of the uniqueness of this dance is that it has a different movement composition from the dances in the area. In addition, this dance also uses various accompaniments in each of its movements. This paper is based on the research results that aim to describe the composition and accompaniment techniques of the Oncer Dance in Puyung Village, Central Lombok Regency. The approach used in this research is descriptive qualitative. The object of this research is the Oncer Dance itself which includes the composition of the motion and accompaniment technique. Data collection is done by 1) observation, 2) interviews, and 3) documentation. Data analysis was performed by 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) concluding the validity of the data for the check; the data validity technique was used, namely the triangulation technique. The study results found that: 1) the composition of the Oncer dance, including various movements and floor patterns. 2) the technique of accompaniment of the Oncer dance consists of a) a count of the variety of Oncer dance movements; b) Oncer dance music accompaniment; and 3) Oncer dance musical instrument.
Keywords: Motion Composition, Traditional Dance, Oncer Dance, Accompaniment TechniquesKeywords
Full Text:
PDFReferences
Azizah, N. Y. (2019). Eksistensi Gamelan Amak Aber di Desa Mendane Raya Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. In TAMUMATRA: Jurnal Seni Pertunjukkan (Vol. 2, Issue 1).
Dewi, D. K. K. (2019). Analisis Koreografi Tari Kiprah Glipang di Desa Pendhil Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo. digilib.isi.ac.id.
Fajrianti, N. A., & Imtihan, Y. (2019). Komposisi Gerak pada Pertunjukan Kesenian Tari Petuk di Desa Sade Kabupaten Lombok Tengah. TAMUMATRA: Jurnal Seni Pertunjukkan, 1(1).
Harnish, D. (2003). Worlds of wayang Sasak: music, performance, and negotiations of religion and modernity. Asian Music, 34(2), 91–120.
Indrawan, B., & Sunarto, S. (2016). Bentuk Komposisi Dan Pesan Moral Dalam Pertunjukan Musik Kiaikanjeng. Catharsis, 5(2), 114–122.
Jatmiko, E. M. (2015). Struktur Bentuk Komposisi dan Akulturasi Musik Terbang Biola Sabdo Rahayu Desa Pekiringan, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. Catharsis, 4(1).
Khomaeny, E. F. F. (2018). Seni dan Budaya dalam Perspektif Muhammadiyah. Magelaran: Jurnal Pendidikan Seni, 1(1), 35–50. https://journal.umtas.ac.id/index.php/magelaran/article/view/246
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif.
Moleong, L. J. M. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-35 Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhimmah, S. H. (2019). Elemen Dan Makna Gerak Tari Dara Ngindang Di Sanggar Seni Teruna Bebadosan Desa Lenek Kecamatan Lenek, Lombok Timur. TAMUMATRA: Jurnal Seni Pertunjukkan, 1(2).
Murcahyanto, H., Imtihan, Y., Yuliatin, R. R., & Mahyumi, H. S. (2020). Bentuk Dan Elemen Gerak Tari Dayang-Dayang. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial-Humaniora, 3(2), 9–19.
Putra, I. P. A. S. S. (2019). Analisis Komposisi Musik “Kuasa Tanah.” Journal of Music Science, Technology, and Industry, 2(1), 49–84.
Putri, R. P., Lestari, W., & Iswidayati, S. (2015). Relevansi gerak tari bedaya suryasumirat sebagai ekspresi simbolik wanita jawa. Catharsis, 4(1), 16.
Retnowati, E. (2017). Seni Tradisional dan Pendidikan Ilmu Sosial: Tinjauan Filsafat Manusia. Ilmu Dan Budaya.
Sakti, F. N. (2019). Seni Dalam Media Komunikasi di Era Kontemporer Reinversi Nilai-Nilai Etis dan Estetis Untuk Pengembangan Paradigma Baru Pendidikan Seni Rupa Dan Desain Berbasis Budaya Visual Nusantara. Seminar Nasional Seni Dan Desain 2019, 173–175.
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta.
Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. ALFABETA, cv.
Suneko, A. (2016). Pyang Pyung: sebuah komposisi karawitan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 17(1), 60–66.
Supanggah, R. (1995). Etnomusikologi. Yayasan Betang Budaya.
Widhyatama, S. (2012). Sejarah Musik dan Apresiasi Seni. PT Balai Pustaka (Persero).
Wulandari, R. T. (2017). Pembelajaran Olah Gerak Dan Tari Sebagai Sarana Ekspresi Dan Apresiasi Seni Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan, 1–18.
Yaritha, D. A. (2016). Analisis Semiotika Dalam Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten.
Yudarta, I. G. (2019). Gamelan Gong Kebyar As Communication Media Between Balinese And Sasak Ethnicities In Lombok. The International Council For Traditional Music Study Group On Performing Arts Of Southeast Asia, 174.
Yudarta, I. G., & Pasek, I. N. (2015). Revitalisasi Musik Tradisional Prosesi Adat Sasak Sebagai Identitas Budaya Sasak. Segara Widya: Jurnal Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar, 3, 369
DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v9i1.4881
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)