Pelibatan Idiom Musik Tradisi Dalam “Game Land No.5” Karya Slamet Abdul Sjukur
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pelibatan idiom musik tradisi yang dilakukan Slamet Abdul Sjukur dalam karya musiknya yang berjudul “Game Land No.5”. Karya tersebut diciptakan berdasarkan permintaan dari I’Institut Francaise d’Indonesia untuk Perayaan 150 tahun kelahiran komponis Claude Debussy. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan pendekatan secara multidisiplin baik musikologi, etnomusikologi dan juga sejarah. Terdapat tiga tahapan penelitian yaitu tahap pertama, perumusan masalah, pengumpulan dan klasifikasi data, tahap kedua melakukan analisis terhadap karya sampel, lalu tahap ketiga olah pendapat tentang pencapaian hasil kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan indikasi penggunaan idiom musik gamelan Jawa dalam karya “Game Land No.5”. Pada karya ini, ide dasar kreatif Slamet Abdul Sjukur bersumber pada sikap Claude Debussy dalam berkarya. Karya musik Debussy diketahui banyak terpengaruh oleh unsur musik gamelan. Claude Debussy berinovasi dengan menjadikan gamelan sebagai sumber utama inspirasi estetik dalam berkarya. Dalam “Game Land No.5” Slamet Abdul Sjukur menggabungkan instrumen piano dengan instrumen gamelan seperti kemanak dan gong, ditambah dengan bunyi mulut. Instrumen tersebut oleh Slamet Abdul Sjukur diperlakukan secara berbeda untuk menimbulkan efek interpretasi yang berbeda pula. Sebagai contoh terdapat pola permainan kendangan yang dilakukan pada instrumen gong. Pola permainan ritme gamelan Kodhok Ngorek juga cukup menonjol pada sebagian karya. Kreativitas membuat bunyi dengan cara dan perlakuan yang berbeda bagi Slamet Abdul Sjukur akan saling bersenyawa. Hal tersebut merupakan hasil maksimal dari segala keterbatasan yang dimiliki.
Abstract
Involvement of Traditional Music Idioms in "Game Land No.5" by Slamet Abdul Sjukur. This research aimed to discover the involvement of traditional music idioms in "Game Land No.5" by Slamet Abdul Sjukur. The L'Institut Francaise d' Indonesia requests it to Slamet Abdul Sjukur for the 150th anniversary of the birth of composer Claude Debussy. The research method is qualitatively descriptively with a multidisciplinary approach to musicology, ethnomusicology, and history. There are three stages of research, the first stage, problem formulation, data collection and classification, the second stage of analyzing the sample work, then the third stage of opinion on the achievement of conclusions. The results of this study indicate the use of Javanese gamelan music idioms in work "Game Land No.5". In this work, Slamet Abdul Sjukur has basic creative ideas of Claude Debussy's attitude in work. Debussy's musical works are known to be heavily influenced by the gamelan music element. Claude Debussy innovates by making gamelan the primary source of aesthetic inspiration in his work. In "Game Land No.5", Slamet Abdul Sjukur combines piano with gamelan instruments such as kemanak and gong, plus mouth sounds. Slamet Abdul Sjukur has treated the music instruments differently to cause different interpretation effects. For example, there is a pattern of kendangan games performed on gong instruments. Kodhok Ngorek's rhythmic rhythm pattern is also quite prominent in some works. Creativity makes sounds in different ways; for Slamet Abdul Sjukur', they will compound each other. These ways are the maximum result of all limitations.
Keywords: Idioms, traditional music, Game Land No.5, Slamet Abdul SjukurKeywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul Sjukur, S. (2012). Virus Setan, Risalah Pemikiran Musik (E. Setiawan (ed.)). Art Music Today.
Budi Santosa, Y. . (2004). Tinjauan Idiom Musik Timur Oleh Barat. Harmonia - Journal of Arts Research and Education, 5(3).
Iswantoro, G. (2017). Kesenian Musik Tradisional Gamelan Jawa Sebagai Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia. Jurnal Cipta STP Sahid, Jakarta, 3(1), 129–143.
Karbito, N. (2017). Komposisi “Jangkah” Klonthong Laras Pelog. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan. https://doi.org/10.24821/resital.v16i3.1681
Kaschub, M., & Smith, J. (2009). Minds On Music : Composition for Creative and Critical Thinking. Rowman & Littlefield Education.
Lituhayu, I. P. (2017). Analisis Kitab Batu Karya Musik Gatot Danar Sulistyanto. Jurnal Ekspresi Seni, 19(2), 146–158. https://doi.org/10.26887/ekse.v19i2.146
Mack, D. (2004). Musik Kontemporer dan Persoalan Interkulturasi. Arti.
Mack, D. (2005). Slamet Abdul Syukur, Istirahat Yang Berbunyi. In Tommy F. Awuy (Ed.), Tiga Jejak Seni Pertunjukan Indonesia. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia (MSPI).
Mazzola, Guerino; Park, Joomi dan Thalmann, F. (2011). Musical Creativity : Strategies and Tools in Composition and Improvisation. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-642-24517-6
Panggiyo. (2008). Makna Simbolis Gamelan Kodok Ngorek di Keraton Surakarta. Jurnal Keteg, 8, 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.33153/keteg.v8i1.621
Permana, C. S., & Sigit, R. (2017). Model Penciptaan Karya Lagu Anak Populer Yang Berangkat Dari Nilai Tradisi. Jurnal Promusika, 5(2), 112–123. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/promusika.v5i2.2293
Pranoto, H. S. (2013). Sacrilegious Aspect Of Javanese Gamelan: Past and Future. Harmonia - Journal of Arts Research and Education, 13(1), 55–68. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/harmonia.v13i1.2533
Rinaldo, E. D. (2021). “ Gelandangan ” Karya Slamet Abdul Sjukur dalam Perspektif Estetika Keburukan sebagai Kritik terhadap Estetika Musik Konvensional. Journal of Music Science, Technology, and Industry, 4(1), 13–35. https://doi.org/10.31091
Sasongko, M. H., Hum, M., Supriyadi, D., & Hum, M. (2021). Dialektika Musik Tradisi atas Musik Modern pada Musik Hybrid di Keraton Yogyakarta. Musikolastika, Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik, 3(1), 9–17. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/musikolastika.v3i1.59
Sitompul, A. (2017). Metamorfosis Kupu-kupu: Sebuah Komposisi Musik. Jurnal Promusika, 5(1), 17–24. https://doi.org/10.24821/promusika.v5i1.2283
Stein, L. (1979). Structure & Style, The Study, and Analysis of Musical Forms (Expanded E). Summy-Birchard Inc.
Sudirana, I. W. (2019). Tradisi Versus Moderen: Diskursus Pemahaman Istilah Tradisi dan Moderen di Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya, 34(1), 127–135. https://doi.org/10.31091/mudra.v34i1.647
Sunarto, S. (2018). Claude Debussy dan Gamelan Jawa. Jurnal Pelataran Seni, 3(1), 1–14.
Supiarsa, H. (2016). Minimax Sebagai Konsep Berkarya Slamet Abdul Sjukur Dalam Penciptaan Musik Kontemporer. Jurnal RITME, 2(2), 29–39.
Suyoto, S., & Haryono, T. (2015). Vokal Dalam Karawitan Gaya Surakarta (Studi Kasus Kehadiran Kinanthi Dalam Gending. Jurnal Keteg, 15(1), 60–74. https://doi.org/https://doi.org/10.33153/keteg.v15i1.2033
DOI: https://doi.org/10.24821/promusika.v9i1.5699
Article Metrics
Abstract view : 2264 timesPDF - 544 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
P-ISSN: 2338-039X (print) | E-ISSN: 2477-538X (online)