DESTINASI: Kolaborasi Kreatif Musik Digital, Puisi dan Tari

Junita Batubara

Abstract


This research discusses the implementation of a music score into a collaboration of digital music, dance and poetry. The integration of the three arts is done by symbolizing human life from birth to adulthood. The researcher, as the creator of this Destination composition, intends to add to his repertoire by combining three different arts, namely, digital music, dance and poetry. This compositional work was created using qualitative, practice-based, practice-led and ethnographic methods. The process of making this work is by analyzing music score data taken from the results of field exploration and in combination with poetry and dance script data and then processed into the laboratory desk. The result is the creation of collaborative digital music, dance and poetry, based on the culture of human life and the author's background and life experiences. The work reflects the symbols of human life which are revealed in the poem entitled Directions of Life. Initially, Destination's composition work was a composite work created using cross-cultural (combination) elements of Western music, and Malay music (gendang Malay). Furthermore, the work is processed into a collaboration that is carried out with a combination of motion, emotion, voice intonation and digital music. The result of the collaboration of Destination's compositions is to produce a performance that combines three different arts where music is the main focus in bringing out ideas and concepts of body movement and voice intonation from dancers and poetry readers. The ability to relate ideas or ideas to a musical concept, producing a new work with the collaboration of three different arts which can be used by musicians, practitioners, and educators in Indonesia.

 

Penelitian ini mendiskusikan implementasi  sebuah skor musik menjadi kolaborasi musik digital,seni tari dan puisi. Penggabungan ketiga seni tersebut dilakukan dengan cara symbol kehidupan manusia dari mulai lahir hingga dewasa. Peneliti sebagai pencipta karya komposisi destinatioan ini bermaksud untuk menambah repertoar dengan menggunakan penggabungan tiga seni yang berbeda yaitu, musik digital, tari dan puisi. Karya komposisi ini diciptakan dengan menggunakan metode kualitatif, practice-based, practice-led dan ethnographic. Proses pembuatan karya tersebut dengan melakukan analisa data skor musik yang diambil dari hasil eksplorasi lapangan dan kombinasi dengan data script puisi dan tari kemudian diolah ke dalam desk laboratory. Hasilnya adalah terciptanya kolaborasi karya seni musik digital, tari dan puisi, berdasarkan budaya kehidupan manusia dan latar belakang penulis dan pengalaman kehidupan penulis. Di dalam karya tersebut mencerminkan symbol-symbol kehidupan manusia yang terungkap dalam puisi yang berjudul Arah Kehidupan. Awalnya Karya komposisi Destination merupakan karya penggabungan yang diciptakan menggunakan silang budaya (kombinasi) elemen-elemen musik Barat, dan musik melayu (gendang melayu). Selanjutnya karya tersebut diolah menjadi sebuah kolaborasi yang dilakukan dengan perpaduan gerak, emosi, intonasi suara dan musik digital. Hasil dari kolaborasi karya komposisi Destination adalah menghasilkan sebuah pertunjukan perpaduan tiga ilmu seni yang berbeda dimana musik sebagai fokus utama dalam memunculkan ide-ide dan konsep gerakan tubuh dan intonasi suara dari penari dan pembaca puisi. Kemampuan untuk mengaitkan idea atau gagasan terhadap sebuah konsep musik, menghasilkan sebuah karya baru dengan kolaborasi tiga seni yang berbeda dimana bisa digunakan oleh musisi, praktisi, dan edukator di Indonesia.


Keywords


Idea, Concept, Digital Music, Poetry, Dance and Composition

Full Text:

PDF

References


Ayu, Batari, Saraswati. (2013). Perjalanan Hidup dan Kreatifitas Sang Pesindhen. Dewa Ruci Vol. 8 No.2, Juli 2013: 153-177

Batubara, Junita. (2020). The Rhythm of Birds: A Programmatic Musical Composition about Living in Tanjung Malim // Проблемы музыкальной науки / Music Scholarship. 2020. № 1. С. 116–125. DOI: 10.33779/2587-6341.2020.2.116-125.

Candy, Linda (2006). Practice Based Research: A Guide, Creativity & Cognition Studios (http://www.creativityandcognition.com. University of Technology, Sydney

Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Rustiyanti, Sri. (2014). Musik Internal dan Eksternal dalam Kesenian Randai. Resital, Vol. 15 (2), 152-162.

Rustiyanti, Sri. (2019). Metode ‘TaTuPa’ Tabuh Tubuh Padusi sebagai Musik Internal Visualisasi Koreografi NeoRandai. Resital Vol 20 (3), 161-175.

Rustiyanti, Sri. (2017). Visualisasi Tando Tabalah Penari Tunggal dalam Photomotion Pertunjukan Rampak Kelompok Tari Minang. Mudra, Vol 32 (2), 220-228.

Rustiyanti, Sri. (2021). Ekranisasi: dari Seni Pertunjukan ke Seni Digital AR Pasua PA sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan. Mudra 36 (2), 186-196.

Schwartz, Elliot & Daniel Godfrey. 1993. Music Since 1945: Issues, Materials, and Literature. Wadworth/Thomson Learning 10 Davis Drive. Balmont C A 94002-3098, USA.

Soerjono Soekanto, 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru, Rajawali Pers, Jakarta.

Suyoto, 2020. Garap Rujak-Rujakan dalam Sindhènan Gaya Surakarta. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol. 21 No. 2, Agustus 2020: 63-72

Sabdo, Ananto, Aji & Suyoto. 2019. Konsep Mandheg dalam Karawitan Gaya Surakarta Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol. 20 No.2, Agustus 2019: 81-95




DOI: https://doi.org/10.24821/resital.v22i1.5866

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.