Penyutradaraan Lakon Tiga Dara Karya: Usmar Ismail

Lita Paramitha 0910580014

Abstract


Salah satu kebutuhan manusia yang tergolong dalam kebutuhan integratif adalah menikmati keindahan, mengapresiasi dan mengungkapkan perasaan keindahan. Kebutuhan ini muncul disebabkan adanya sifat dasar manusia sebagai makhluk hidup yang bermoral, berselera, berakal, dan berperasaan. Dalam memenuhi kebutuhan estetik ini, kesenian menjadi bagian integral tak terpisahkan dengan kebudayaan. Film sebagai kesenian yang lebih mudah diterima dan populer di masyarakat memiliki peranan langsung dalam membentuk selera dan pola pikir manusia. Film Tiga Dara adalah salah satu film populer di Indonesia yang menggambarkan tentang pandangan perempuan terhadap dunia modern dialihwahanakan ke dalam bentuk pertunjukan teater. Dalam wilayah penyutradaraan, mode alihwahana film menjadi pertunjukan teater adalah; dengan menonton, menganalisis, mimesis, mencipta, dan menyajikan secara langsung pada penonton. Sutradara dengan wilayah kerja penemu, penafsir serta pengalihwahana utama film, secara kreatif mendesain konsep pementasan, mencipta kondisi kerja kolektif, membantu pemeran mewujudkan peran, membantu tata artistik pekerja teater lainnya dalam usaha-usaha menuju kerja kreatif. Tiga Dara hadir dari alihwahana film oleh sutradara ke bentuk pertunjukan teater.

 

Kata kunci : kesenian, budaya, film


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1054

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id