Penciptaan Tokoh Nunung Dalam Naskah Tiga Dara

Sri Rahayu Susanti 1110645014

Abstract


Film merupakan bagian dari seni pertunjukan yang tidak lekang oleh waktu. Dunia perfilman Indonesia yang memiliki sejarah yang panjang, menarik untuk diangkat dalam sebuah pertunjukan teater. Film Tiga Dara yang dibuat oleh usmar ismail pada tahun 1956 menjadi film yang menarik unutk di alih wahanakan dalam panggung teater. Film yang bercerita tentang keluarga dan masalah percintaan Tiga Dara antara Nunung dan Nana ini cukup ringan dan menarik untuk diangkat dalam pementasan teater. Pertunjukan Tiga Dara mencoba menangkap peristiwa sosial yang terjadi di masa itu tentu tidak hanya sebatas percintaan remeh temeh saja yang menjadi pokok bahasan, tapi juga permasalahan sosial, kondisi politik, dan hal-hal lain diluar percintaan. Hal-hal tersebut ditunjukkan dalam tokoh-tokoh yang hadir, seperti Nunung yang mewakili zaman sebelum kemerdekaan, Nana yang mewakili zaman setelah kemerdekaan, dan Neni yang mewakili zamannya sendiri. Begitu juga dengan tokoh yang lain seperti Toto, Herman, Sukandar, Nenek, dan yang lainnya. Mereka bukan hanya sebatas tokoh realis yang tidak memiliki arti, tapi mereka menyimbolkan sesuatu yang lebih. Dalam pertunjukan Tiga Dara yang dibawakan secara realis ini, mencoba menangkap semiotika-semiotika yang dimunculkan di dalam film Tiga Dara dan mewujudkannya dalam pertunjukan. Tokoh Nunung yang menjadi tokoh utama dalam pertunjukan ini yang menjadi simbol dari banyak hal, mencoba untuk divisualkan di panggung dan menjadi alat komunikasi dan penghantar informasi bagi penonton.

 

Kata kunci : Film, Tiga Dara, Panggung Teater


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1059

Article Metrics

Abstract view : 263 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id