Perancangan Motion Comic Biografi Sultan Hamengku Buwana IX

Haning Satria Panuntun 0811671024

Abstract


Tanggal 17 agustus 1945 adalah tonggak kemerdekaan Indonesia lepas dari penjajahan. Hal ini ditandai dengan banyaknya keringat, darah, dan pikiran yang telah disumbangkan oleh para pahlawan kita. Tokoh seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Sultan Hamengku Buwana IX, Tan Malaka, dan masih banyak nama-nama yang memiliki andil besar dalam perjuangan merintis kemerdekaan Indonesia. Menurut pengamatan penulis, dewasa ini banyak tokoh-tokoh pahlawan kita dilupakan. Sultan Hamengku Buwana IX misalnya, beliau merupakan salah satu raja Kraton Yogyakarta yang menjabat disaat masa sulit. Beliau mengalami 3 masa, yakni masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan masa perang revolusi kemerdekaan. Meskipun nama beliau kalah tenar gaungnya dari para tokoh seperti Soekarno, Hatta, dan sebagainya, namun Sultan Hamengku Buwana IX memiliki jasa yang sangat vital dalam mempertahankan negara Indonesia. Ironisnya, sekarang para generasi muda cenderung melupakan jasa-jasa para pahlawan kita, terutama Sultan Hamengku Buwana IX. Hal ini dikarenakan perkembangan globalisasi yang tanpa filter lebih mengenalkan budaya dan tokohtokoh luar Indonesia daripada para pahlawan kita sendiri. Maka penulis merasa perlu adanya suatu karya seni dengan gaya baru untuk mengembalikan atau minimal menggugah minat para pemuda untuk mencoba lagi mengenal para pahlawan kita terdahulu. Maka penulis merancang sebuah motion comic berjudul Sultan Hamengku Buwana IX. Penulis mengangkat sejarah perjalanan kehidupan Sultan Hamengku Buwana IX, dikarenakan beliau bisa dikiaskan sebagai penjaga gawang bangsa Indonesia dari serbuan Agresi Militer Belanda dan penjaga gerbang dalam melindungi rakyatnya. Melalui motion comic ini, penulis menceritakan sejarah singkat Sultan Hamengku Buwana IX dimulai dari kelahiran beliau sampai dengan perjuangan dalam mempertahankan Indonesia. Ini terlihat pada peristiwa “Serangan Oemoem 1 Maret” yang digagasnya. Diharapkan melalui pendekatan cerita ini, masyarakat Indonesia terutama para generasi muda tergugah akan pentingnya kalimat “JAS MERAH” Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

 

Kata kunci : desain, komunikasi visual, Motion comic


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1099

Article Metrics

Abstract view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id