Laut Bak Ghindu

Rapi Arapat 1111372011

Abstract


Laut Bak adalah nama sebuah dermaga di Sungai Kayu Ara, tempat menyimpan segala saksi kehidupan ayah. Sebagai seorang nelayan, ayah sering meniti jembatan di laut Bak menuju pompong yang digunakan untuk pergi menangkap ikan (menyagheng). Melihat kegiatan nelayan di laut Bak mengingatkan pada kegiatan meniti jembatan dan memompa air di dalam pompong yang sering ayah lakukan. Jaring yang sering ayah gunakan untuk menangkap ikan masih membekas di ingatan. Kegiatan belajar menggambar pompong pada masa kecil teringatkan dengan melihat deretan pompong yang ditambatkan di jembatan. Suara air dan angin yang tenang di laut Bak membawa suasana hati damai yang mengingatkan sifat tenang ayah. Berada di laut Bak senantiasa membangkitkan kerinduan, dan mengingatkan tentang ayah serta masa kecil bersamanya. Laut Bak memberikan inspirasi untuk membuat sebuah karya tari yang berbicara tentang kerinduan anak terhadap ayahnya yang telah meninggal dunia dengan konsep kehidupan nelayan sebagai potret kehidupan ayah dahulu. Ayah yang pergi tanpa pesan sedikitpun ketika mencari ikan di laut lepas untuk syukuran menyambut bulan suci Ramadhan membuat rasa rindu ini menjadi dalam dan menjadi kegelisahan batin. Kegelisahan batin ini harus diantisipasi agar tidak membuat patah semangat. Kerinduan ini diceritakan untuk menunjukkan bagaimana keteguhan penata dalam menghadapi hidup tanpa seorang ayah yang mendampingi serta menunjukkan rasa rindu yang dijadikan motivasi penata untuk tetap melangkah maju dan tegar menghadapi rintangan hidup. Karya Tari yang berjudul Laut Bak Ghindu merupakan koreografi kelompok tujuh orang penari. Baju kurung teluk belanga yang merupakan busana Melayu harian dijadikan kostum yang menunjukkan kesederhanaan para nelayan melakukan kegiatan harian di laut Bak. Laut Bak Ghindu diiringi dengan rentak Melayu yang diolah dan dikembangkan hingga terdengar lebih syahdu. Setting panggung memberikan keterangan latar tempat cerita yang diangkat. Unsur dramatik hadir memberi warna untuk menyampaikan kerinduan dengan pengolahan gerak dari kegiatan nelayan meniti jembatan dan memompa air di pompong serta pengolahan unsur garis. Laut Bak Ghindu merupakan wujud dedikasi untuk ayah tercinta.

 

Kata kunci : Laut Bak, Kerinduan, Melayu


References


http://digilib.isi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.1213

Article Metrics

Abstract view : 187 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id