Penggunaan sudut pandang dramatik dalam penyutradaraan film drama televisi “kembang asih di pasantren”

Lud Fitria Wati

Abstract


Media televisi telah menjadi sarana tayangan realitas sosial yang penting artinya bagi manusia untuk mengaca dan memantau hubungan manusia dengan relasinya dalam realitas kehidupan sosial. Pantauan yang terkait perilaku, tren bahkan sikap ideologi tertentu. Kualitas informasi yang ditayangkan televisi, menjadi tolak ukur untuk memantau sejauh mana informasi tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan dan memiliki arti penting bagi realitas kehidupan manusia.
Televisi ibaratnya telah menjadi “jendela bagi rumah”, jendela yang bisa dimanfaatkan untuk melihat apa saja yang ada dan terjadi diluar rumah. (Kuswandi: 1996) Sebagai jendela, diharapkan mampu meneropong dengan kekuatan mata lensa realitas sosial obyektif yang didapatkan, menjawab kehausan informasi atasnya, menayangkan dan menyampaikan obyektifitas yang ditemui tanpa manipulasi. Kelebihan dari televisi adalah, televisi diharapkan mampu menyentuh aspek psikologis pemirsanya.
Sebuah produk budaya dan peradaban manusia abad 20, (Putra: 1997) melihat ada 5 sisi pandangan dalam pengembangan informasi khususnya media televisi:
Pertama, media informasi merupakan industri yang harus berkembang dan berubah, yang diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan barang jasa. Kedua, sebagai sumber kekuatan, alat kontrol dan inovasi masyarakat. Ketiga, sebagai forum yang semakin berperan dalam meminimalkan peristiwa kehidupan masyarakat. Empat, sebagai wahana pengembangan kebudayaan. Lima, sebagai sumber dominan yang menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dalam berita dan hiburan. (Soemandoyo: 1999)



DOI: https://doi.org/10.24821/srs.v0i0.588

Article Metrics

Abstract view : 326 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis KM 6,5 Yogyakarta

email: lib@isi.ac.id website: http://lib.isi.ac.id