“Fattened by Friendship” of the Papuan Sawi Tribe: Creative Process and Analysis

Sepnath Yambres Leunupun, Rachel Mediana Untung, Poedji Soesila

Abstract


“Fattened with Friendship” is the title for the creation of a musical work in the story of Tarop Tim (Child of Peace) of the Sawi Tribe. The creation of this musical work is an effort to contribute to the treasury of Indonesian musical compositions that elevate the cultural values of the Sawi tribe of Papua. The method of music composition creativity applies practice-led research in four creative stages, namely preparation, incubation, illumination and verification. The creation of this new composition elevates the culture of the Papuan Sawi tribe innovatively in melody, rhythm, and other musical elements. The instruments used are string quartet (violin 1-2, alto violin and violoncello), piano, synth, percusion and local Papuan instruments (tifa and pikon). The creation of this musical work aims to be enjoyed by the wider community, especially the younger generation, and to inspire young composers to raise the archipelago’s musical idioms as the foundation of the main creative ideas.

 

“Fattened with Friendship” Suku Sawi Papua: Proses Kreatif dan Analisis. “Fattened with Friendship” merupakan judul dari penciptaan karya musik yang mengangkat kisah Tarop Tim (Anak Damai) dari Suku Sawi. Penciptaan karya musik ini merupakan upaya untuk memberikan kontribusi terhadap khazanah komposisi musik Indonesia yang mengangkat nilai-nilai budaya suku Sawi Papua. Metode penciptaan komposisi musik ini menggunakan metode penelitian yang berbasis praktik dengan empat tahapan kreatif, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Penciptaan komposisi baru ini mengangkat budaya suku Sawi Papua secara inovatif dalam melodi, ritme, dan elemen musik lainnya. Instrumen yang digunakan adalah string quartet (biola 1-2, biola alto, dan biola cello), piano, synth, perkusi, dan alat musik lokal Papua (tifa dan pikon). Penciptaan karya musik ini bertujuan agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda, dan menginspirasi komposer muda untuk mengangkat idiom-idiom musik nusantara sebagai landasan ide kreatif utama.


Keywords


free form; Tarop Tim; Sawi Tribe

Full Text:

PDF

References


Barendregt, B. (2002). The Sound of ‘Longing for Home’ Redefining a Sense of Community Through Minang Popular Music. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, 158(3), 411–450. https://doi.org/10.1163/22134379-90003771

Bruce, G. (2023). Surmounting the Skepticism: Developing a Research-Creation Methodology. Acta Academiae Artium Vilnensis, 109, 101–123. https://doi.org/10.37522/aaav.109.2023.162

Candy, L. (2018). Practice-Based Research in the Creative Art. Foundations and Futures from the Front Line, 51(1), 63–69. https://doi.org/10.1162/LEON

Fretes, D. de. (2016). Soundscape : Musik dan Lingkungan Hidup. Promusika, 4(2), 117–125. https:// journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/2279

Hadaci Sidik and Ferry Herdianto. (2022). Komposisi Musik “Impresi Doak” Transformasi Suara Burung Elang Pada Seni Tutur Doak di Desa Aur Cino, Kecamatan VII Koto, Kab Tebo, Jambi. Promusika, 10(1), 01–12. https://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/6965

Hargreaves, D. J. (1997). The Social Psychology of Music.

Harrison, A. K. (2011). “We’re Talking About Practice (Based Research)”: Serious Play and Serious Performance in the Practice of Popular Music Ethnography. Journal of Popular Music Studies, 23(2), 221–228. https://doi.org/10.1111/j.1533-1598.2011.01284.x

Kamur, R. (2019). Odakem-Minisme Dalam Kebudayaan Suku Bangsa Sawi Wilayah Pantai Kasuari Kabupaten Asmat Provinsi Papua. Jurnal Ekologi Birokrasi, 6(3), 59–71. https://doi.org/https://doi. org/10.31957/jeb.v6i3.783

Karl-Edmund Prier. (2015). Ilmu Bentuk Musik. Pusat Musik Liturgi.

Layan, R. S. (2021). Makna Teks Dan Aspek Musikal Lantunan Nama EB Dalam Ritual Kematian Suku Yaghai Di Mappi Papua [Institut Seni Indonesia Yogyakarta]. https://digilib.isi.ac.id/9147/

Nakagawa, S. (2000). Musik dan Kosmos Sebuah Pengantar Etomusikologi. Yayasan Obor Indonesia.

Rai, I. W. (2022). Musik Kelambut Identitas Etnis Papua di Sentani (Issue 5).

Richardson, D. (1976). Anak Perdamaian: Ketika Pengkhianatan Dipuja dan Dijadikan Pandangan Hidup.

Kalam Hidup.

Rumbino, M. (2012). Komposisi Musik Orkestra Tanah Papua. Thesis Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Setiawan, D. E. (2020). Menjembatani Injil dan Budaya dalam Misi Melalui Metode Kontektualisasi. Fidei: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 3(2). https://www.stt- tawangmangu.ac.id/e- journal/ index.php/fidei/article/view/132

Soemargono. (1994). Profil Propinsi Republik Indonesia “Irian Jaya.” Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara. Triane, M. (2022). “Bawi Kameloh” Komposisi Musik Program Dalam Format Barat - Analisis Repertoar dan Pergelaran Komposisi Musik [Univeristas Kristen Satya Wacana]. https://repository.uksw.edu/

handle/123456789/25588

Warouw, M. A. (2021). Analisis Musik Terhadap Mambesak Sebuah Konserto Untuk Solo Biola Yang Mengadopsi Elemen Budaya Lokal Papua. Mahasara-Journal of Interdisciplinary, 1(1). https://issn. brin.go.id/terbit?search=Mahasara-Journal of Interdisciplinary

Interview

Pdt. Bastian Nanlohi, M.Si., WhatsApp. (2022).




DOI: https://doi.org/10.24821/jousa.v12i1.14668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Bookmark and Share


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2355-2131 (print) | ISSN 2355-214X (online).

 

View My Stats