Instrumen Musik Barat dan Gamelan Jawa dalam Iringan Tari Keraton Yogyakarta

R.M. Surtihadi

Abstract


Perpaduan instrumen musik Barat dengan instrumen gamelan Jawa untukmengiringi tari di Keraton Yogyakarta sudah berlangsung sejak lampau. Hingga saatini perpaduan tersebut masih dapat dijumpai. Bermula dari peristiwa kontak budayaBarat dan Timur, instrumen musik Barat telah menjadi bagian dari kelengkapanupacara protokoler Keraton Yogyakarta. Tujuan penulisan ini untuk membuat kajianhistoris perpaduan gamelan Jawa dengan seperangkat instrumen musik orkestraBarat untuk mengiringi pertunjukan tari putri pada bagian kapang-kapang Bedhaya,Srimpi, dan tari putra Lawung Ageng Keraton Yogyakarta. Beberapa instrumenmusik Barat seperti instrumen genderang, tambur (percussion section), instrumengesek (string sections), instrumen tiup kayu (woodwind sections) dan tiup logam (brasssections) digunakan dalam mengiringi tarian-tarian tersebut di atas. Metode kualitatifanalisis data dipakai untuk mengupas masalah ini. Namun, pendekatan sosial-politikjuga akan dipakai dalam mengulas permasalahan yang terkait. Berdasarkan penelitianini dapat disimpulkan bahwa dampak peristiwa intrik politik yang terjadi di keratonterbukti telah memengaruhi kehidupan keseniannya. Kebutuhan upacara protokoleryang merupakan kegiatan rutin pada saat itu dilengkapi dengan berbagai macamsajian pertunjukan musik untuk menambah hidup suasana pesta dansa dengandiiringi musik berirama waltz.

 

Blend of Western Musical Instruments and Javanese Gamelan in DanceAccompaniment and Protocol Ceremonies of Keraton Yogyakarta. Westernmusical intruments have been combined with the Javanese gamelan instruments toaccompany dances performed in Keraton Yogyakarta (the Yogyakarta Palace). It startedwith the coming of the Western culture which then ‘interacting’ with the East. Sincethen, the Western musical instruments have completed the protocol ceremonies held byKeraton Yogyakarta. The objective to be obtained with this research is to historicallystudy the blend of the Javanese gamelan with the Western orchestra musical instrumentsin accompanying the female dance performances, which are the kapang-kapang partof Bedhaya and Srimpi, and the male one i.e. Lawung Ageng. Some Western musicalinstruments like, drums (percussion sections), strings instruments (string sections),woodwind instruments (woodwind sections) and brass (brass sections) are used in thosedances shows. The data are analyzed utilizing the qualitative method. The problem willalso be approached socio-politically. It can be concluded that the political intrigue in thepalace has brought about some impacts on the art living in it. Waltz dance is performed toenliven the dance parties and complements the protocol ceremonies as the routine events.


Keywords


Western musical instruments, royal dance accompaniment, protocol ceremony

Full Text:

PDF

References


Babad Ngayogyakarta. Vol. III. Yogyakarta: Perpustakaan Museum Sana Budaya Yogyakarta.

Carey, Peter and Hoadley. 2000. “The Archive of Yogyakarta”. Vol. II, Mason C. (ed.). Documents Relating to Economic and Agrarian Affairs. London: Oxford University Press.

Kartahasmara, R.Ng. 1990. Ngayugyakarta Pagelaran. Transliterasi Wibatsu Harianto Soembogo. Yogyakarta: Mahadewa.

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kunst, Jaap. 1973. Music in Java: Its History, Its Theory and Its Technique. The Hague: Martinus Nijhoff.

Lindsay, Jennifer et al. 1994. Katalog Induk Naskahnaskah Nusantara Jilid 2: Keraton Yogyakarta. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mardowo, RB Pustaka. 1981. “Iringan dan Perlengkapan” dalam Fred Wibowo (ed.). Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dewan Kesenian.

Rhodius, Hans & John Darling. 1980. Walter Spies and Balinese Art. Amsterdam: Terra, Zutphen.

Ricklefs, M.C. 1974. Jogjakarta Under Sultan Mangkubumi (1749-1792), A History of The Division of Java. London: Oxford University

Press. Soedarsono, R.M. 1989. “Raja Jawa dan Seni: Sebuah Contoh Pengaruh Konsepsi Seni Pertunjukan”. Makalah Ceramah pada Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, Bagian Jawa, tanggal 25 September 1989.

______________. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Surtihadi, R.M. 1995. “Instrumen Musik Tradisi Barat Dalam Iringan Tari dan Upacara Protokoler Kraton Yogyakarta (Sebuah Tinjauan Historis)”. [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

___________. 2007. “Musik Orkestra Barat di Yogyakarta Masa Pra Kemerdekaan” dalam Resital, Jurnal Seni Pertunjukan. Volume 8 No.1 –Juni 2007: 27-38.

Sidharta, Amir. 1999 . “Kabar dari Bali: Surat-Surat Spies kepada Pasangan Gotsch”, MITRA: Jurnal Budaya dan Filsafat No. 3 – Desember.

Soekiman, Djoko. 2000. Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVIII – Medio Abad XX) Yogyakarta: Bentang Budaya.

Soerjodiningrat, Wasisto. 1980. Gendhing Beksan Mataraman. Yogyakarta: Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi.

Suharto, Ben. 1981. “Perkembangan Tari Klasik Gaya Yogyakarta” dalam Fred Wibowo (ed.). Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dewan Kesenian.

Sumarsam. 2003. Gamelan, Interaksi Budaya dan Perkembangan Musikal di Jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Peneliti Akademi Musik Indonesia. 1982. “Laporan Penelitian Musik Diatonik Kraton Kasultanan Yogyakarta”. Yogyakarta: AMI.

Informan

K.R.T. Purwodiningrat (81 tahun). Abdi Dalem Reh Kawedanan Hageng Punakawan Widya

Budaya Keraton Yogyakarta, tinggal di Kadipaten Kidul 44 Yogyakarta.

Agus Susanto (59 tahun). Abdi Dalem Ungel-Ungelan (Korps Musik) Prajurit Keraton

Yogyakarta, tinggal di Musikanan PB I/87 Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.24821/jousa.v1i1.786

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a 
Creative Commons Attribution 4.0 International LicenseISSN 2355-2131 (print) | ISSN 2355-214X (online).

 

View My Stats