Pelatihan Karawitan di Paguyuban Laras Budoyo Makmur Desa Sukomakmur, Kajoran, Magelang
Abstract
Artikel ini mengkaji implementasi program penyuluhan seni karawitan di Paguyuban "Laras Budoyo Makmur", Desa Sukomakmur, Kajoran, Magelang. Tujuan pengabdian adalah memaparkan metode program penyuluhan dalam meningkatkan kualitas permainan gamelan dan pemahaman gending gaya Yogyakarta dan Surakarta. Metode pelaksanaan dilakukan melalui pendekatan secara personal baik itu secara ceramah, tanya jawab, diskusi, maupun eksplorasi. Program penyuluhan diikuti oleh lebih dari 25 anggota paguyuban dengan total pertemuan sebanyak 12 kali dalam jangka waktu satu bulan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa program penyuluhan berhasil meningkatkan kemampuan teknis dan pemahaman teoretis anggota paguyuban terhadap seni karawitan. Melalui evaluasi pada akhir pelatihan, anggota telah berhasil menabuh sesuai dengan tata cara permainan masing–masing gaya gending. Pengabdian ini memberikan kontribusi terhadap model pengembangan seni tradisional berbasis masyarakat.
This article examines the implementation of a karawitan (traditional Javanese music) outreach program at the “Laras Budoyo Makmur” Association in Sukomakmur Village, Kajoran District, Magelang Regency. The program aimed to improve the quality of gamelan performance and deepen participants’ understanding of Yogyakarta and Surakarta-style gending (musical compositions). The program was conducted using a personalized approach through lectures, Q&A sessions, discussions, and exploratory practices. It was attended by over 25 members of the association, with 12 sessions held over the course of one month. The results indicate that the program significantly enhanced both the technical skills and theoretical knowledge of participants. Evaluation at the end of the training showed that members were able to perform according to the stylistic conventions of each gending tradition. This initiative contributes to the development of a community-based model for the preservation and growth of traditional arts.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Brinner, B. 2008. Music in Central Java: Experiencing Music, Expressing Culture. Oxford University Press.
Hastanto, Sri. 2006. Konsep Pathet dalam Karawitan Jawa. Surakarta: ISI Press
Lestari, A. D., Septi, L., Izzah, N., & Harahap, K. A. 2022. Upaya Pelestarian Kesenian Karawitan Lewat Paguyuban Karawitan Sido Laras Desa Sidakangen Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga. Kampelmas, 1(2), 787-798.
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. 2013. Ki Hadjar Dewantara: Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka. Yogyakarta: UST Pers.
Sutton, R.A. 2011. Traditions of Gamelan Music in Java: Musical Pluralism and Regional Identity. Cambridge University Press.
Martopangrawit. 1972. Pengetahuan karawitan. Surakarta: ASKI Surakarta.
Mutiara, N. 2021. Nilai-Nilai Budaya Seni Kerawitan Jawa dan Fungsinya Bagi Kehidupan Sosial Siswa MTs dan MA PGRI Gajah Kecamatan Sambit. Prosiding Seminar Nasional Literasi (Vol. 1, No. 1).
Prasetya, H. B. 2012. Pathet: Ruang Bunyi dalam Karawitan Gaya Yogyakarta. Panggung Jurnal Seni dan Budaya.
Rahardjo, Suparto. 2014. Ki Hadjar Dewantara: Biografi Singkat 1889-1959. Yogyakarta: Garasi.
Sumarsam. 2013. Javanese Gamelan and the West. Rochester: University of Rochester Press.
Supanggah, Rahayu. 2009. Bothekan Karawitan II: Garap. Surakarta: ISI Press
Soedarsono, R.M. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Gadjah Mada University Press.
DOI: https://doi.org/10.24821/jps.v6i1.14602
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2774-4787 (online) dan ISSN 2809-3380 (cetak).