Branding Kampung Samin, Margomulyo, Bojonegoro sebagai Desa Wisata Berbasis Budaya
Abstract
Kampung Samin, sebagai salah satu warisan budaya tak benda, keberadaannya perlu dilestarikan sebagai bentuk identitas dan warisan dari suatu adat kebudayaan di masyarakat. Salah satu bentuk pelestarian adat budaya masyarakat Samin adalah dengan melakukan pendampingan berupa pengabdian kepada masyarakat Samin melalui branding kampung Samin di Desa Margomulyo, Bojonegoro sebagai desa wisata berbasis budaya. Pelaksanaan kegiatan ini penting karena komunitas masyarakat Samin memiliki semangat dan keinginan kuat serta didukung dengan potensi wisata baik seni maupun alam, namun belum mempunyai penataan yang baik dan minimnya pengetahuan bidang seni. Peningkatan desa wisata berbasis budaya di Desa Margomulyo terdiri dari tiga kegiatan: (1) pelatihan tari di SDN Margomulyo II dengan materi pengenalan gerak dasar dan komposisi, (2) pelatihan batik kontemporer dengan materi pemanfaatan limbah kertas untuk cap batik, dan (3) pelatihan pembuatan film pendek di SMKN Margomulyo dengan materi naskah, editing, dan produksi. Metode yang dipakai menyinergikan peran aktif warga Desa Margomulyo, dengan ceramah, eksperimen, dan praktik. Pelatihan ini dilakukan selama satu bulan dari 29 Juli s.d. 30 Agustus 2024. Hasil dari kegiatan pengabdian ini terwujud karya seni meliputi karya tari ”Batok Abirama”, motif batik Madu Sari, tiga film pendek fiksi dengan judul ”Bias Asa”, ”Cahaya di Balik Luka”, dan ”Curi”. Peningkatan keterampilan seni tari, teater, batik, dan produksi film ini tersaji dalam acara gelar karya Gumregah Obor Sewu di Balai Budaya Samin Margomulyo.
Samin Village as one of the intangible cultural heritages, its existence needs to be preserved as a form of identity and heritage of a cultural tradition in the community. One form of preserving the cultural tradition of the Samin community is by providing assistance in the form of community service to the Samin community through branding the Samin village in Margomulyo Village, Bojonegoro as a cultural-based tourism village. The implementation of this activity is important because the Samin community has enthusiasm, a strong desire and is supported by tourism potential, both art and nature, but does not yet have good management and minimal knowledge in the field of art. The development of a cultural-based tourism village in Margomulyo Village consists of three activities: (1) dance training at SDN Margomulyo II with material on introducing basic movements and composition, (2) contemporary batik training with material on utilizing waste paper for batik stamps, (3) short film making training at SMKN Margomulyo with material on scripts, editing and production. The method used synergizes the active role of Margomulyo villagers, with lectures, experiments and practices. This training was conducted for one month from July 29 to August 30, 2024. The results of this community service activity were realized in the form of works of art including: the dance work "Batok Abirama", Madu Sari batik motifs, three short fictional films entitled "Bias Asa", "Cahaya dibalik Luka", "Curi". The improvement of dance, theater, batik, and film production skills was presented in the Gumregah Obor Sewu work exhibition event at the Samin Margomulyo cultural hall.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arief, S. (2018). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jurnal Planoearth, 3(1), 7–11. https://journal.ummat.ac.id/index.php/ JPE/article/view/213/0
Fadisa, N., Syamsurizaldi, S., & Koeswara, H. (2022). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Pada Kawasan Geopark Ngarai Sianok Maninjau di Kota Bukittinggi. Jurnal Administrasi Publik Dan Pembangunan, 3(2), 73. https://doi.org/10.20527/jpp.v3i2.3985
Fauzi, U. I. (2021). Pengaruh Branding dan Digital Marketing terhadap Keputusan Pemilihan Wedding Organizer Syariah. Youth & Islamic Economic Journal, 2(1s), 42-47.
Hapsari, P. D. (2024). “Ajeg Bali” and Preserving the Balinese Lontar in Dukuh Penaban, Bali. Journal of Urban Society's Arts, 11(2), 104-113.
Kinari, N. S., & Yudhiasta, S. (2024). Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya Berbasis Industri Kreatif Batik Samin di Dusun Jepang Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmiah Muqoddimah:
Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora, 8(3): 991–997.
Limarandani, N. P. (2022). Strategi Pemasaran Desa Budaya Kertalangu Sebagai Pusat Wisata Budaya. Strategi Pemasaran Desa Budaya Kertalangu Sebagai Pusat Wisata Budaya, 2(2), 1–9.
Munawaroh, S., Ariani, C., & Suwarno, S. (2015). Etnografi masyarakat Samin di Bojonegoro: Potret masyarakat Samin dalam memaknai hidup. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta.
Mulyati, T., Susilo, I. H., Rohmatiah, A., Hut, S., Haryani, A. T., & SH, M. (2022). Membangun Desa Wisata Sinergi Antara Potensi dan Pemberdayaan. Penerbit Lakeisha.
Pratama, I. P. O. S. (2024). Viewing Body Memory Awareness as Self-Reflection. Journal of Urban Society's Arts, 11(2), 125-136.
Sugiarto, E. (2019). Kreativitas, Seni & Pembelajarannya. LKis Yogyakarta.
Yulliana, E. A. (2021). Diplomasi Budaya melalui Nation Branding Wonderful Indonesia di Era New Normal Tourism. Global and Policy Journal of International Relations, 9(1).
DOI: https://doi.org/10.24821/jps.v6i1.15148
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2774-4787 (online) dan ISSN 2809-3380 (cetak).