Pelatihan Teknik Stroboskopik untuk Komunitas Fotografi Snaphot Kabupaten Bandung: Mendokumentasikan Tari Tradisi dalam Mengangkat Budaya Lokal
Abstract
Teknik pencahayaan stroboskopik dalam fotografi memungkinkan perekaman gerakan berulang kali dalam satu frame sehingga menampilkan ritme serta pola gerakan yang lebih dinamis. Teknik ini sangat berguna untuk mencatat gerakan tarian, terutama tarian tradisional yang memiliki banyak ekspresi, pola, dan ritme gerakan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan setiap individu dari komunitas fotografi dapat menguasai teknik stroboskopik untuk membuat dokumentasi budaya tradisional, terutama seni tari, menjadi lebih baik. Pelatihan ini akan mencakup pengenalan lengkap semua teori dasar pencahayaan strobo fotografi, praktik langsung cara memotret dengan berbagai pengaturan strobo, dan evaluasi dari setiap karya peserta. Empat puluh tiga peserta diajarkan cara menghitung frekuensi dan durasi pencahayaan serta eksposur yang dipergunakan. Selain itu, mereka belajar menyinkronkan teknologi kamera dan flash lighting dengan gerakan penari, untuk dapat menghasilkan gambar yang indah serta representasi pola gerakan yang lebih jelas. Setelah kegiatan ini selesai, para peserta akan lebih memahami dalam cara proses pemotretan dinamika gerakan tari menggunakan metode pencahayaan artificial light karena metode ini mampu menampilkan karya foto gerakan penari secara jelas dalam 3-5 fase gerakan dalam satu frame. Indikator dari pemahaman ini adalah mampu menghasilkan gambar dengan menggunakan teknik stroboskopik yang dipresentasikan pada saat preview karya. Pelatihan ini sangat penting karena dapat meningkatkan pemahaman setiap peserta tentang fotografi gerak secara teknis fotografi dan pengaplikasian pada saat proses pemotretan. Melalui pelatihan ini peserta meningkatkan keahlian untuk menvisualkan seni tari tradisional melalui medium karya visual fotografi. Teknik fotografi stroboskopik ini dapat menampilkan bentuk visual dua dimensi yang lebih menarik dan bermanfaat untuk mendokumentasikan budaya serta menjaga dan meningkatkan citra seni budaya indonesia.
The stroboscopic lighting technique in photography allows for repeated motion recording in a single frame, thus displaying rhythms and more dynamic movement patterns. This technique is highly essential for recording dance movements, especially traditional dances that have a lot of expression, patterns, and rhythms of movements. This activity aims to improve the individual skill of the photography community, particularly developing stroboscopic technique in order to be more capable of capturing dance. This training involved a complete introduction to all the basic theories of photographic strobe lighting, hands-on practice of how to shoot with various strobe settings, and evaluation of each participant's work. Forty-three participants participated in mastering how to calculate the frequency and duration of exposure and synchronize the camera with flash lighting during shooting the dancers' movements. The result indicates that the participants achieve higher understanding of the process of shooting the dynamics of dance movements using the artificial light lighting method, which is able to display the dancer's movement photos clearly in 3-5 movement phases in one frame. The indicator of this understanding is being able to produce images using stroboscopic techniques presented at the time of the preview of the work. This activity is highly essential as it can increase each participant's understanding of motion photography technically and its application during the shooting process. Through this program, participants are able to improve their skills in visualizing traditional dance through photography. This stroboscopic photography technique can display a more attractiv two-dimensional visual form, maintain, and improve the image of Indonesian cultural art.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ajidarma, seno gumira. (2000). Kisah Mata (I. Yulistianti, Mirna, Gusmian (ed.); pertama). Galang Press.
James Paterson. (2019, August). Stroboscopic portraits: staccato images using a strobe light for photography. www.Digitalcameraworld.Com. https://www.digitalcameraworld.com/tutorials/stroboscopic-portraits-staccato-images-using-a-strobe-light-for-photography
Kurniawan, D. F., & Dkk. (2023). Autoethnography in Photography Research of the Self. Journal of Urban Society’s Arts, 10(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24821/jousa.v10i2.10749
Nugroho, Y. W. (2024). Photography Poetry as A Hybrid Art Work. Journal of Urban Society’s Arts, 11(1), 1–8. https://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/view/11085/4088
Sarjono. (2024). Peran Fotografi dalam Seni Tari: Komunikasi, Informasi, dan Ekspresi Artistik. Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni, 1(2), 18–28. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.34007/jipsi.v4i1.412
Susanti, I. (2024). Pelatihan Fotografi dan Videografi dengan Metode Teman Sebaya di SMKN 1 Enam Lingkung, Padang Pariaman. Pengabdian Seni ISI Jogjakarta, 5(1), 32–39. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/jps.v5i1.12571
Soewardikoen, D. W. (2021). Metodologi Penelitian Desain Komunikasi Visual-Edisi revisi. (B. Anangga (ed.); 5th ed.). PT Kanisius.
Syamyatmoko, S. (2017). Fundamental Kewirausahaan Sebagai Media Penciptaan Lapangan Kerja di Bidang Fotografi. REKAM: Jurnal Fotografi, Televisi, dan Animasi, 12(2), 119. https://doi.org/10.24821/rekam.v12i2.1429
DOI: https://doi.org/10.24821/jps.v6i2.15829
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2774-4787 (online) dan ISSN 2809-3380 (cetak).



