MISE EN SCÈNE FILM NYAI KARYA GARIN NUGROHO

Surya Farid Sathotho, Philipus Nugroho Hari Wibowo, Nur Annisa Savini

Abstract


Nyai  (2016)  merupakan  sebuah  film  karya  Garin  Nugroho  yang  dibuat hanya  dengan  menggunakan  satu  kamera  dan  pengambilan  gambarnya  secara terus menerus tanpa henti (one take) untuk satu film secara penuh. Konsekuensi dari teknik tersebut menyebabkan Film Nyai tak ubahya seperti pementasan teater di atas panggung. Karya ini terinspirasi oleh beberapa karya sastra sekaligus. Untuk melakukan analisis terhadap Film Nyai, menggunakan konsep yang dikenal awal mulanya sebagai sebuah konsep pemanggungan di atas panggung  teater  dan  pada perkembangan  selanjutnya dikenal juga dalam dunia  sinematografi.  Pemahaman  mengenai  mise en scène  ini  sangat  penting untuk  pijakan  melakukan  analisis  terhadap  unsur-unsur  yang  ada  dalam  Film Nyai.Nyai merupakan film dengan idiom pertunjukan teater yang sangat kental. Blocking, Setting, Make Up benar-benar seperti pertunjukan teater di atas panggung. Sedangkan pergerakan, sudut pengambilan dan pemilihan lensa kamera dibuat semirip mungkin dengan pandangan manusia.

 

Kata Kunci: mise en scène, film nyai, garin nugroho  


 

Nyai (2016) is a film by Garin Nugroho which is made using only one camera and with long take technique for full film. As a consequence of this technique, Nyai is very as theater performance ona stage. This work is inspired by several literary works at once. To conduct an analysis of the Nyai, it uses a concept that was known in the beginning as a staging concept on the theater stage and later known in the world of cinematography. This understanding of mise en scène is very important for the basis of analyzing the elements in Nyai. Nyai is a film with a very strong theatrical idiom. Blocking, Setting, Make Up are really like theatre performances. Meanwhile, the movement, angle and selection of the camera lens are made as close as possible to human sight.

Key words: mise en scène, nyai, garin nugroho  


References


Bordwell. David dan Kristin Thompson, (2008). Film Art, Mc-Graw Hill Companies, New York

Cahyaningrum, Dewojati, (2012). Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya, Penerbit Javakarsa Media,Yogyakarta

Carlson, M.& Shafer, Y.(1990).ThePlay’sThe Thing: an Introduction to Theatre. New York:Longman

JPNN.COM, Film Nyai Karya Garin Tidak Beredar di Bioskop Tanah Air, 2018, https://www.msn.com/id-id/hiburan/film/film-nyai-karya-garin-tidak-beredar-di-bioskop-tanah-air/ar-BBO9c8E (diakses pada 14 Januari 2020)

Monaco, James, (1977). Cara Menghayati Sebuah Film, Yayasan Citra, Jakarta

Nazir, Moh, (1988). Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia

Prastita, Himawan, (2008). Memahami Film, Homerian Pustaka, Yogyakarta

Riantrisnanto, Ruly.Sorot Pernikahan Era Kolonial, Film Nyai Diangkat dari 5 Novel Legendaris 2018, https://www.liputan6.com/showbiz/read/3663256/sorot-pernikahan-era-kolonial-film-nyai-diangkat-dari-5-novel-legendaris (diakses pada 13 Januari 2020)

Sathotho, Surya Farid, (2019). Membangun Ruang Urban Alternatif Melalui Performance Art, Tonil, vol 16 no 1 (1-5)

Wibowo, Philipus Nugroho Hari, (2012). Konsep Teater Epik Brecht dalam Film Dogville dalam Journal of Urban Society’s Artsvol.12 no.2, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta

Video Film Nyai (2016) Karya Garin Nugroho




DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v17i2.4444

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Flag Counter 

  

View My Stats

 

 

ISSN: 1411-6464 (Print)

ISSN: 2685-8274 (Online)