KONSEP SANDIWARA KI HADJAR DEWANTARA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN TEATER
Abstract
Abstrak: Pemikiran Ki Hadjar Dewantara menjadi dasar perumusan pada sistem pendidikan nasional hingga saat ini yang disemayamkan dalam jargon “Tut Wuri Handayani”. Namun sosok bapak pendidikan nasional kini telah dilupakan dan termarjinalkan karena insan pendidikan mulai berpaling dari konsep yang dibuat olehnya, yang lebih memilukan adalah sistem pendidikan nasional kini menggunakan pola pembelajaran berbasis sistem barat. Penelitian ini bertolak dari pokok masalah, yaitu konsep sandiwara Ki Hadjar Dewantara dan Implikasinya pada Pembelajaran Seni Teater. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kontruksi pemikiran sandiwara Ki Hadjar Dewantara dan implikasinya terhadap pembelajaran teater. Hal ini merupakan langkah untuk melestarikan pemikiran teoretis sandiwara Ki Hadjar Dewantara sebagai upaya mengenalkan kembali pemikiran bapak pendidikan nasional untuk diterapkan pada pembelajaran teater. Kesadaran atas konsep dan teori sandiwara untuk meminimalisir pergerakan teoretis teater yang selama ini memang timpang dan lebih banyak mengadaptasi istilah asing dalam segi teknis baik keaktoran maupun konsep pemanggungan. Pembelajaran teater sandiwara oleh Ki Hadjar Dewantara yang akan dikembangkan di sini adalah konsep Nonton, Niteni, Nirokake dan ditambah konsep yakni Nemokake.
Kata kunci: pendidikan kesenian, sandiwara, pembelajaran teater
Abstract: Ki Hadjar Dewantara's thoughts have become the basis for the formulation of the national education system to date which is embedded in the jargon "Tut Wuri Handayani". However, the figure of the father of national education has now been forgotten and marginalized because education people have started to turn away from the concepts created by him, what is even sadder is that the national education system is now using a western system-based learning pattern. This research departs from the main problem, namely the concept of Ki Hadjar Dewantara's play and its implications for learning theater arts. This study aims to explain the construction of Ki Hadjar Dewantara's theatrical thinking and its implications for theater learning. This is a step to preserve Ki Hadjar Dewantara's theatrical theoretical thinking as an effort to reintroduce the thoughts of the father of national education to be applied to theater learning. Awareness of theatrical concepts and theories to minimize theatrical theoretical movements which have been lame and have mostly adapted foreign terms in technical terms, both acting and staging concepts. The theatrical learning by Ki Hadjar Dewantara that will be developed here is the concept of Nonton, Niteni, Nirokake and added the concept of Nemokake.
Keywords: art education, plays, theater learning
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agger, B. (2003). Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan dan Implikasinya. Kreasi wacana.
Creswell, J. (2010). Reserch Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.
Daito, A. (2011). Pencarian Ilmu Melalui Pendekatan: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi. Mitra Wacana Media.
Rosyid, D. M . (2008). Pendidikan Nasional Diera Reformasi: Mau Kemana? SIC
Denzin, K. N. (2009). Hanbook Of: Qualitative Research. Pustaka Pelajar
Dewantara, B. S. (1989). Ki HaDjar Dewantara, Ayahku. Pustaka Harapan.
Dewantara, B. S. (1989). Nyi Hajar Dewantara. Gunung Agung.
Dewantara, B. S. (1981). Mereka yang Selalu Hidup: Ki Hajar Dewantara dan Nyi Hajar Dewantara. Roda Pengetahuan.
Dewantara, K. H. (2009). Menuju Manusia Merdeka. Leutika.
Freire, P. (2007). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan, dan Pembebasan. Pustaka Pelajar.
Gademer, G. H. (2004). Kebenaran dan Metode. Pustaka Pelajar.
Geertz, C. (1976). The Religion Of Java. The University Of Chicago Press.
Habermas, J. (1981). Teori Tindakan Komunikatif Buku Satu: Rasio Dan Rasionalisasi Masyarakat. Suhrkamp Verlag.
Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Obor Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.24821/tnl.v18i2.5741
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF (Bahasa Indonesia) - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.