Kisah Arjunawiwaha pada Relief Goa Selomangleng Tulungagung sebagai Inspirasi Penciptaan Batik Lukis
Abstract
Goa Selomangleng merupakan situs budaya yang ada di Tulungagung. Goa ini memiliki relief yang menggambarkan cerita kisah Arjunawiwaha. Tetapi situs ini kurang adanya renovasi sehingga banyak masyarakat yang tidak tahu letaknya bahkan cerita yang terkandung pada reliefnya. Ketertarikan penulis pada situs budaya ini adalah ketika penulis merasakan kepekaan artistik terhadap relief Arjunawiwaha yang diolah dan diciptakan melalui kegelisahan penciptanya. Latar belakang tersebut menjadi landasan dalam berkarya untuk mengenalkan situs budaya yang memiliki banyak nilai moral namun banyak masyarakat yang belum mengetahui bahkan mengenalnya. Tujuan penciptaan ini adalah mendeskripsikan ide konsep batik lukis yang terinspirasi dari kisah Arjunawiwaha, mendeskripsikan proses kreatif penciptaan batik Lukis dan mendeskripsikan hasil dari penciptaan karya batik lukis. Terwujudnya karya batik lukis ini diharapkan relief yang menceritakan tentang Arjunawiwaha ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. Proses penciptaan batik lukis ini menggunakan metode penciptaan Alma Hawkins yang memiliki 3 proses yaitu eksplorasi, improvisasi/perancangan dan perwujudan. Karya batik lukis yang diciptakan menjadi dua karya yang berasal dari alur kisah Arjuna namun diciptakan menjadi karya yang interpretatif dan mengekspresikan kegelisahan pencipta. Kedua karya tersebut berjudul Harta, Tahta, Wanita dan Bebedheg Ganjaran. Karya batik lukis bertema Arjunawiwaha ini, sebagai sarana pengenalan situs budaya yang harus dikenal dan dijaga kelestariannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurrasyid. (2018). Harta, Tahta, Wanita dalam Pandangan Islam. IV(1), 852–864. DOI: https://doi.org/387-73-760-1-10-20181130
Amrulloh, R. N. F., & Ratyaningrum, F. (2018). Batik Lukis Karya Guntur Sasono di Desa Carat Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo Periode 2008-2016. Jurnal Seni Rupa, 6(1), 653–662. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/va/article/view/22435
Angga, Y. S. (2019). Perancangan Buku Visual Situs Bersejarah Peninggalan Hindu Buddha Di Tulungagung (Skripsi thesis, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Retrieved from http://digilib.isi.ac.id/5113/
Devianti, N., & Amzy, N. (2019). Karakter Tokoh Arjuna dalam Buku Ilustrasi Lakon Wayang Arjuna Wiwaha. Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 1(03), 242–250. DOI: https://doi.org/10.30998/vh.v1i03.39
Fiyanto, A. (2018). Cita-Cita Hidup Bahagia sebagai Tema dalam Penulisan Karya Seni Lukis. Jurnal Imajinasi, XII(1), 3. DOI: https://doi.org/10.15294/imajinasi.v12i1.14355
Handayani, T. W. (2015). Kuliah Jurusan Apa? Fakultas Seni Rupa dan Desain (1 ed.). PT Gramedia Pustaka Utama.
Hayati, R. A. (2021). Self-Healing dari Trauma Masa Lalu dalam Karya Seni Lukis Abstrak. Invensi, 6(2), 109-119. DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v6i2.4648
Himawan, W., & Nugroho, B. A. (2014). Visual Tradisi dalam Karya Seni Lukis Kontemporer Sebagai Wujud Artistik Pengaruh Sosial Budaya. Journal of Urban Society’s Arts, 1(2), 99–109. DOI: https://doi.org/10.24821/jousa.v1i2.791
Indriyani, J. G., Nafisah, K. S., Rosidah, A., & Nashichah, D. (2019). Adaptasi Cerita Kakawin Arjuna Wiwaha pada Pewayangan Jawa Lakon Arjuna Wiwaha. SULUK, 1(1), 31–36. DOI: https://doi.org/10.15642/suluk.2019.1.1.31-36
Izza, N. A. (2014). Gaya Arsitektur Gua Selomangleng Tulungagung Sebagai Pertapaan Masa Mataram Kuno Jawa Bagian Timur dan Muatan Pendidikannya. Jurnal Sejarah dan Budaya, 8(2). 176–191.
Kasnowihardjo, G. (2010). Sekilas Tentang Sebaran Manusia Prasejarah Indonesia. Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat, 2(2), 1-13.
Lelono, T. M. H. (2016). Relief Candi Sebagai Media Efektif Untuk Menyampaikan Informasi Moral-Didaktif Pada Masa Jawa Kuna. Berkala Arkeologi, 36(1), 99–116. DOI: https://doi.org/10.30883/jba.v36i1.227
Madijono, S. (2019). Mengenal Seni Rupa Murni (H. Hardinah (ed.); 1 ed.). Mutiara Aksara.
Mas’ad. (2020). Potret Cagar Budaya Di Indonesia. Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nahak, H. M. . (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. DOI: https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76
Purwyantoro, Y. (2016). Tokoh Begawan Mintaraga Cerita Arjuna Wiwaha sebagai Inspirasi Penulisan Lukisan. SERUPA - Jurnal Pend. Seni Rupa 5(4). Retrieved from https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/serupa/article/view/1830
Santoso, A. (2014). Pernikahan Arjuna Sebuah Epik Arjunawiwaha Karya Mpu Kanwa (1 ed.). Cipanas Press.
Setiawan, F., & Setiadarma, W. (2018). Relief Kisah Arjuna Wiwaha pada Goa Selomangleng. Jurnal Seni Rupa, 6(1), 806–815. Retrieved from https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/va/article/view/22626
Suparta, I. M. (2020). Prinsip Seni Rupa. Theinsidemag, 1(1), 1–10.
Susanti, D. (2015). Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni. Jurnal Ekspresi Seni, April, 1–13.
Widodo, T. (2013). Pengantar Komposisi Dalam Karya Seni Lukis (Hariyanto (ed.)). Cakrawala Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.24821/ars.v27i1.7124
Article Metrics
Abstract view : 485 timesPDF - 124 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
visitor visitor