Pengembangan Dimensi Spiritual Manusia melalui Seni Rupa
Abstract
Masyarakat modern terlalu mengutamakan kebutuhan materi sehingga larut dalam gaya hidup materialis dan hedonis. Akibatnya, manusia modern mengalami kekeringan dalam sisi spiritualitasnya. Manusia modern menjadi lebih rentan terhadap stress saat menghadapi tekanan persoalan kehidupan yang makin berat. Orang yang tidak mampu mengatasi stress dengan baik maka hidupnya akan selalu dalam kecemasan, bahkan bisa menjadi depresi. Depresi yang tidak mendapat penanganan secara baik menyebabkan gangguan jiwa dan memicu perilaku bunuh diri. Tingginya angka perilaku bunuh diri beberapa tahun terakhir menunjukkan rendahnya nilai spiritualitas manusia modern. Kajian tentang spiritual telah dilakukan oleh para ilmuan dalam bidang psikologi. Dalam psikologi, spiritual dan agama memiliki dimensi yang berbeda. Seseorang dapat memiliki nilai spiritual tinggi tanpa harus menjadi religius. Salah satu kegiatan manusia yang memiliki potensi spiritual adalah kesenian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan kesenian seni rupa dalam pengembangan spiritual manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan teknik validasi data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seni rupa mengandung potensi spiritual, sehingga dapat digunakan sebagai sarana manusia untuk meningkatkan dimensi spiritualnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbihl, G. M. 1955. Art Education and Spiritual Values. Art Education, 8(2), 3. DOI: https://doi.org/10.2307/3184280
Abidin, Z. (2018). Upaya Terapi Depresi Secara Islami. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 11(1), 73–86. DOI: https://doi.org/10.24090/kom.v11i1.1280
Agus Riyadi. (2018). Bimbingan dan Konseling Islam dalam Mengatasi Krisis Spiritual Akibat Dampak Abad Modern (Studi Pada Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Tasawuf Kota Semarang). Jurnal Konseling Religi, 9(1).
Ahmad, N. (2015). Kerangka Dasar Membangun Kesehatan Spiritual Melalui Pendekatan Psikologi Islam. 6(2), 22.
Akmansyah, M. (2015). Mempertahankan Prinsip-Prinsip Pengembangan Potensi Spiritual Yang Transendental. 8(1), 12.
Daudiah, I., & Rahayu, F. D. (t.t.). Hubungan Spiritual Quotient (Kecerdasan Spiritual) Dengan Kenakalan Remaja Pada Siswa SMK Negeri Tutur Kabupaten Pasuruan. 8.
Eri Barlian. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Padang: Sukabina Press.
Fatma laili Khoirun nida. (2013). Peran Kecerdasan Spiritual dalam Pencapaian Kebermaknaan Hidup. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, IV(1).
Firdaus. (2016). Membangun Kecerdasan Spirtual Islami Anak sejak Dini. Al-Dzikra, X(1).
Hudijono, S. (t.t.). Syair-syair Adat dalam Budaya Penyelesaian Sengketa di Sumba Barat: Dunia Seni dalam Realitas Spiritual. Kajian Linguistik dan Sastra, 21(2), 10.
Imron, D. Z. (2008). Kesantunan Dalam Kehidupan Manusia Yang Berbudaya. Karsa, XIII(1), 10.
Kholid Mawardi. (2013). Seni Sebagai Ekspresi Profetik. Ibda’ Jurnal Kebudayaan Islam, 11(2).
Lalu Aswandi Mahroni G & Lalu Purnama Zulkarnaen. (2019). Analisis Konsep Spiritual sebagai Media Ungkap pada Bahasa Rupa Karya Lukis I Nengah Kisid. Jurnal Sangkareang Mataram, 5(3).
Prasetyo, A. (t.t.). Hubungan Perilaku Spiritual dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Seni Rupa di SMP N 1 Enok Inhil Riau. 18.
Sandu Siyoto dan Ali Sodik. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Sejati, S. (2016). Perkembangan Spiritual Remaja dalam Perspektif Ahli. HAWA, 1(1). DOI: https://doi.org/10.29300/hawapsga.v1i1.2231
Siti Binti A.Z. (2005). Spiritualitas dan Seni Islam menurut Sayyed Hossein Nasr. Harmonia Jurnal Pemikiran dan Seni, VI(3).
DOI: https://doi.org/10.24821/ars.v27i1.7882
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
visitor visitor