Utilizing Balinese Pendet Dance Culture as an Inspirational Idea in Creating "Cening Putri Ayu" Clothing

Hana Tasya Salsabila, Hapsari Kusumawardani

Abstract


The design is inspired by the figure of a Balinese Pendet dancing woman, with traditional clothing worn, ranging from sacred colors such as red, gold, black and white, to accessories worn such as bracelets, earrings, necklaces and head accessories. A "Cening Putri Ayu" is a beautiful princess or woman who also has a strong character, is wise, responsible, but still elegant. Which depicts the figure of a female Pendet dancer on the island of Bali. As well as utilizing local wisdom such as Balinese endek woven fabric as the main material for making this clothing collection. These two elements, the Pendet dance and endek woven cloth, are part of the daily life and religious rituals of the Balinese people, and are part of the cultural heritage that is valued and preserved. Through innovation in creating the "Cening Putri Ayu" clothing, the author presents this clothing at shows and fashion exhibitions. The aim of creating this work is to realize an idea through a fashion collection by highlighting the Balinese Pendet Dance culture as the idea for creating the work "Putri Cening Ayu". The method used is the creation of fashion works which includes three stages, including: (1) Exploration, (2) Design, and (3) embodiment. The results of the creation of this fashion collection produced 2 fashion works "Cening Putri Ayu" which depict the figure of a female Pendet dancer on the island of Bali, namely a beautiful princess or woman who also has a strong, wise, responsible, but still elegant character.

ABSTRAK

Desain yang terinspirasi dari sosok wanita penari Pendet Bali, dengan pakaian adat yang dikenakan, mulai dari warna sakralnya, seperti merah, gold, hitam, dan putih, hingga aksesori yang dikenakan seperti gelang, anting, kalung dan aksesori kepala. Seorang “Cening Putri Ayu” yaitu putri atau wanita yang cantik juga memiliki karakter kuat, bijaksana, tanggung jawab, tetapi tetap elegan yang menggambarkan sosok wanita penari Pendet di Pulau Bali, serta memanfaatkan salah satu kearifan lokalnya, seperti kain tenun endek Bali sebagai bahan utama pembuatan koleksi busana ini. Kedua unsur ini, tari Pendet dan kain tenun endek, menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan ritual keagamaan masyarakat Bali, serta menjadi bagian dari warisan budaya yang dihargai dan dilestarikan. Melalui inovasi dalam penciptaan busana "Cening Putri Ayu", busana ini disajikan pada pagelaran show dan pameran busana. Tujuan dari penciptaan karya ini adalah merealisasikan sebuah ide melalui sebuah koleksi busana dengan mengangkat budaya Tari Pendet Bali sebagai ide penciptaan karya "Putri Cening Ayu". Metode yang digunakan adalah penciptaan karya busana meliputi tiga tahapan, di antaranya: (1) Eksplorasi, (2) Perancangan, dan (3) Perwujudan. Hasil penciptaan koleksi busana ini menghasilkan dua karya busana "Cening Putri Ayu" yang menggambarkan sosok wanita penari Pendet di Pulau Bali, yaitu putri atau wanita yang cantik juga memiliki karakter kuat, bijaksana, tanggung jawab, tetapi tetap elegan.


Keywords


Busana, Penciptaan, Cening Putri Ayu

References


Anak Agung Ngurah, A. M. K. T., & Dewa Ayu Putu, L. S. (2021). Penciptaan Busana Haute Couture dengan Konsep Burung Jalak Bali. MODA, 3(02).

Angelina, M. S., & Triputra, P. (2015). Analisis semiotik fashion Ines Ariani sebagai bentuk presentasi diri. Jurnal Komunikasi, 7(2), 165–179.

Aribaten, N. N. Z., Suardana, I. W., & Pebryani, N. D. (2023). Ilusi Warna Gerhana Dalam Penciptaan Busana Kontemporer. Melayu Arts and Performance Journal, 6(2), 118-133.

Astini, S. M., & Utina, U. T. (2007). TARI PENDET SEBAGAI TARI BALIH-BALIHAN (Kajian Koreografi)(Pendet Dance as Welcome Dance Coreography Research). Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 8(2).

Bestari, A. G., & Ishartiwi, I. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Mood Board Terhadap Pengetahuan Desain Busana pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Busana. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3(2), 121–137.

Budhyani, I. D. A. (2014). PEMANFAATAN PERCA KAIN ENDEK SEBAGAI INDUSTRI KREATIF UNTUK MENUNJANG PARIWISATA DI BALI. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 9(1).

Deliana, D., Purbosaputro, E., Sunyoto, S., Sujatmiko, S., & Suyamto, S. (2024). Memperkuat Identitas Lokal dalam Globalisasi Melalui Pariwisata dan Pelestarian Budaya. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(3), 1561-1573.

Dwiarianto, D. (2022). Visualisasi Menara Mahkota Tribhuwana Tunggadewi dalam Busana Batik Ready to Wear-Party Wear (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia).

Hayat, V. Z. (2018). Persepsi Glamor dan Elegan Bagi Para Pencinta Fashion (Analisis persepsi anggota komunitas Hijabie Community terhadap foto fashion dalam majalah Dewi dan majalah Harper’s Bazaar).

Irwan, I., Samritin, S., Riniati, W. O., Acoci, A., Agus, J., Mansur, M., Swanika, I. B., & Sabiran, A. (2022). Penguatan Nilai Karakter Siswa Melalui Tari Pendet Di Sekolah Dasar. Jurnal Abdidas, 3(1), 103–109.

Jayanti, I. G. N., Rupa, I. W., Satyananda, I. M., Putra, I. K. S., Rema, I. N., Sumarja, I. M., & Sumerta, I. M. (2022). Nilai kearifan lokal dalam upaya pelestarian kebudayaan di Bali. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 22(2), 127-135.

Leonaldy, L., Ismunandar, I., & Fretisari, I. (2015). Motif Dayak (Doctoral dissertation, Tanjungpura University).

Lintang, F. L. F., & Najicha, F. U. (2022). Nilai-nilai sila persatuan Indonesia dalam keberagaman kebudayaan Indonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 79–85.

Paramita, N. P. D. P. (2022). Inovasi Busana Pesta Berbahan Tekstil Tradisional Bali. Style: Journal of Fashion Design, 1(2), 36–44.

Putrayasa, I. K., Arimbawa, I. M. G., & Suardina, I. N. (2018). Metafora Wanita Bali Pada Era Modern Dalam Seni Patung. Prabangkara: Jurnal Seni Rupa dan Desain, 22(2), 70-80.

Rachmayanti, S., & Roesli, C. (2014). Green design dalam desain interior dan arsitektur. Humaniora, 5(2), 930-939.

Ruastiti, N. M. (2019). Pendet Memendak Dance in Kerambitan Village, Tabanan, Bali. Journal of Arts and Humanities, 8(6), 65-76.

Setiawan, E. G., & Gumulya, D. (2023, August). Inovasi Produk Berbasis Karya Desain Bersejarah Menggunakan Metode Scamper. In SERENADE: Seminar on Research and Innovation of Art and Design (Vol. 2, No. 1, pp. 94-105).

Sihombing, Y. Y. (2021). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI THAHARAH DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 1 BATANGTORU. Dirasatuna: Kajian Ilmu Dan Pemikiran Tentang Pendidikan, 1(1), 45–54.

Syamsul, R. L., & Ernawati, E. (2024). Implementasi Pembelajaran Menggunakan Moodboard pada Pelatihan Desainer Pakaian Kreasi di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 14(1), 200-208.

Trixie, A. A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Folio, 1(1), 1-9.




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v14i1.13520

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Hana Tasya Salsabila, Hapsari Kusumawardani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2301-6027  (print) | ISSN 2685-4708  (online).

 

View My Stats