Pemanfaatan Limbah Genteng Keramik Sebagai Media Pembuatan Karya Batik Panel Dengan Pola Tambal
Abstract
Roof tile waste, which is often found around us, is a medium that can be
processed and reused. It would be a shame if this waste raw material is just
wasted. One effort to utilize roof tile waste is that it can be used as a medium for
making batik works. Typically, batik is used as the main raw material for fabric.
However, making batik does not only use cloth but can also use other media such
as ceramics as raw material for making roof tiles. The basic principle in making
batik is the use of batik wax raw materials in the work. Unglazed ceramic is one
of the media that can be used to make batik because it can be attached to batik
wax and can absorb the color of the batik quite well. This article focuses on
making batik panels with patchwork patterns as one of the classic batik
decorative patterns. The aim is to create patchwork batik panels using roof tile
waste so that it can be accepted by the public as a popular product
ABSTRAK
Limbah genteng yang banyak terdapat di sekitar kita merupakan sebuah media yang dapat diolah dan dimanfaatkan kembali. Bahan baku limbah ini sayang sekali apabila hanya terbuang sia-sia. Salah satu upaya dalam rangka pemanfaatan limbah genteng adalah dapat digunakan sebagai media untuk pembuatan karya batik. Lazimnya, pembuatan batik dipergunakan bahan baku utama kain. Kendati demikian pembuatan batik tidak hanya semata menggunakan bahan kain namun juga dapat memanfaaatkan media lain seperti keramik sebagai bahan baku pembuatan genteng. Prinsip dasar dalam pembuatan batik adalah dipergunakannya bahan baku malam batik pada karya. Keramik non glasir merupakan salah satu media yang dapat dibatik karena mampu untuk dilekati bahan malam batik dan dapat meresap warna batik dengan cukup baik. Artikel ini fokus pada pembuatan karya batik panel dengan pola tambal sebagai salah satu pola hias batik klasik. Tujuannya adalah menciptakan karya panel batik pola tambal dengan memanfaatkan limbah genteng agar dapat diterima masyarakat sebagai sebuah produk yang digemari
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Cendana, Santa Citra. ”Pesona Keramik Dalam Busana Art Wear Dengan Aplikasi Motif Batik Ceplok” dalam CORAK: Jurnal Seni Kriya, Vol4, No 2, 2015.
Hamzuri. 1985. Batik Klasik: Classical Batik. Jakarta: Djambatan.
Hendriyana, Husen. 2018. Metodologi Penelitian Penciptaan Karya. Bandung: Sunan Ambu Press.
H. Santoso Doellah. 2002. Batik: The Impact of Time and Environment. Solo: Danar Hadi.
Judi Achjadi. 1999. Batik Spirit of Indonesia. Jakarta: Yayasan Batik Indonesia.
Kartika, Dharsono Sony. 2007 Budaya Nusantara (Kajian konsep Mandala dan Konsep Triloka/ Buana Terhadap pohon Hayat dan Batik Klasik) Bandung: Rekayasa Sains.
S.K. Sewan Susanto. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri Departemen Perindustrian RI.
Soemantoro, Safrin Z, dan Rika, 2017. “Pemanfaatan Limbah Genteng Sebagai Bahan Alternatif Agregat Kasar Pada Beton,”dalam ejournal.unitomo.ac.id.
Sonalitha, Elta, Yuniawan, Dani, Yuliati, Ninik Catur Endah. “Keramik Motif Batik Malangan Sebagai Ikon Baru Kampung Keramik Dinoyo Kota Malang Jawa Timur,” dalam
Community Development Journal, Volume 4.No. 2 Desember 2020.
Walker, John A., 2010. Desain, Sejarah, Sejarah, Budaya sebuah pengantar Konprehensif, Yogyakarta: Jalasutra.
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v13i2.14212
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Isbandono - Hariyanto, Suryo Tri Widodo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).