STUDI DAN PENCIPTAAN MOTIF NITIK DI SENTRA BATIK KEMBANGSONGO BANTUL
Abstract
This study was conducted in the Batic Center in Kembangsongo in Desa Jetis, Trimulyo,
Bantul. This center is known for its specific dotted motif which is popularly known as batik
Nitik. The life of batik is dynamic. Currently, batik users have started to keep up with the
contemporary batik and give up batik with Nitik motif as the unique characteristic of batik
Bantul. Consumers of painted batik see the dot motif of batik has been out of date and
monotonous. It lacks innovation in design, shape, motive, and color.
Innovation in the motif of batik Nitik has to be performed. Studies on Nitik motifs are
needed to collect the data for further evaluation. New motifs are needed to meet consumers’
interest. The motifs of Nitik have to be preserved. The obstacles that the artisans in
Kembangsongo have include the meeting of consumers’ need for new motifs and designs. The
artisans have no competence to create new designs due to their limited knowledge in design
and innovation in batik Nitik.
This study is expected to overcome the problem that the artisans face up. The new
designs or motifs will have to preserve the specificity. Therefore, the artisans will be more
creative and innovative in anticipating the market to meet consumers’ preference. It is
expected that batik artisans of in the batik center in Kembangsongo, Trimulyo, Jetis, Bantul will
have better economic prosperity.
Keywords: batik Nitik, artisans, motif, consumers, Kembangsongo
Penelitian ini dilakukan di Kembangsongo yang merupakan sentra batik tulis terletak di
Desa Jetis, Trimulyo, Bantul. Sentra ini terkenal dengan hasil batik tulis yang memiliki cirri khas
motif titik-titik yang dikenal sebagai batik Nitik. Perjalanan batik tulis mengalami pasang surut
dimana kepeduliaan masyarakat pengguna batik tulis Nitik yang sudah mulai mengikuti selera
pasar dan seolah bergerak meninggalkan batik bermotif Nitik sebagai salah satu ciri khas batik
Bantul. Konsumen batik tulis menilai bahwa motif batik Nitik sudah ketinggalan jaman dan
terkesan monoton karena kurangnya inovasi desain, baik bentuk, motif, dan pewarnaannya.
Pengembangan motif batik Nitik mutlak dilakukan, dengan cara studi melalui
penelitian motif-motif Nitik, kemudian didata, dilakukan evaluasi, dan dilakukan penciptaan
motif-motif baru sesuai selera konsumen dengan tetap mempertahankan motif batik Nitik
sebagai warna lokal yang harus tetap dilestarikan. Kendala para pengrajin batik di sentra
Kembangsongo adalah memenuhi pesanan konsumen yang menginginkan desain motif-motif
baru. Pengrajin tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan desain baru karena
keterbatasan pengetahuan desain dan inovasi bentuk batik Nitik. Penelitian ini diharapkan mampu membantu mengatasi masalah pengrajin, batik
dalam menciptakan desain atau motif batik Nitik baru yang tetap memiliki ciri khas, sehingga
tercipta masyarakat kreatif dan inovatif dalam menghadapi pasar dan mampu memenuhi
keinginan konsumen. Dari kegiatan ini akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi pengrajin
batik di sentra Kembangsongo, Jetis, Trimulyo, Bantul.
Kata kunci: batik Nitik, pengrajin, motif, konsumen, Kembangsongo
Full Text:
PDFReferences
Djomena, Nian S., (1990), Batik dan Mitra, Penerbit Djambatan, Jakarta
Doellah, Santoso, (2002), Batik Pengaruh Zaman dan Lingkungan, Danar Hadi, Surakarta
Elliot, Inger McCabe, (2004), Batik Fabled Cloth of Java, Published by Periplus Edition, Singapore
Herusatoto, Budiono, 2001, Simbolisme Dalam Budaya Jawa, Hanindita Graha Widia, Yogyakarta
Kamajaya, 1985, Serat Centhini (Suluk Tambangraras) Yasandalem Kanjeng Gusti Adipati Anom Mangkunegara (Ingkang Sinuwun Paku Buwana V ing Surakarta) Transliterasi latin, Yayasan Centhini, Yogyakarta
Koentjaraningrat, 1987, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Gramedia, Jakarta
Nurdjanti, Nunung, 2006, Jaringan Makna Tradisi Hingga Kontemporer, Kenangan Purna Bakti untuk Prof. Soedarso SP., M.A., BP ISI Yogyakarta
Padmapoespita, K.J., 1966, Pararaton, Penerbit Taman Siswa, Yogyakarta
Ronald, Arya, 2005, Nilai-nilai Arsitektur Rumah Tradisional Jawa, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Sariyatun, 2005, Usaha Batik Masyarakat Cina Di Vorstenlanden Surakarta Awal Abad XX, Sebelas Maret University Press, Surakarta
Setiawati, Puspita, 2004, Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik, Penerbit Absolut, Yogyakarta
Sukanadi, I Made & Arif Suharson, 2012, Batik Mbantulan Di Sentra Batik Giriloyo Dan Wijirejo Bantul, Laporan Penelitaian Hibah Bersaing, LPT ISI Yogyakarta 2012
Susanto, Sewan, 1973, Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian Pendidikan Industri, Departeman Perindustrian RI, Jakarta
Suyanto, 1992, Tata Warna dan Teknik Pembuatan Batik Tradisional, Makalah disampaikan dalam Seminar Batik Tradisional Indonesia tanggal 6 Agustus 1992, STSI Surakarta
Tambunan, Tulus T.H., 2002, Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu Penting, Salemba Empat, Yogyakarta
Riyantono, dkk (Tim Peyusun), 2010, Batik Bantul, Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Bantul
Van Der Hoop, A.N.J. a Th., 1949, Indonesische Siermotieven (Ragam-ragam Perhiasan Indonesia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap Van, Kunsren En Wetenschappen
Zaenudin, Imam Buchori, 1986, Peranan Desain Dalam Peningkatan Mutu Produk, dalam Paradigma Desain Indonesia, Rajawali, Bandung LAMPIRAN Hasil Realisasi Penelitian Batik Kain Panjang Dari Pengembangan Motif-Motif Nitik Kembangsongo
DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v4i1.2359
Article Metrics
Abstract view : 731 timesPDF - 1404 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 I Made Sukanadi, Sugeng Wardoyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats
ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).
View My Stats