PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN PANAKAWAN DALAM PEWAYANGAN

Nurhadi Siswanto

Abstract


The Panakawan figure in puppet is the original creativity of Indonesian people. Its existence is recognized as having existed before Islam emerged as the political power in the archipelago (Demak). Since the 12th century the figure of Panakawan has been mentioned in Javanese literature and developed in the walls of the temple's reliefs. Even the presence of Panakawan still exists today, with Semar, Gareng, Petruk and Bagong as the characters. Of course there were many different things between Panakawan pre-Islamic times when compared to the Islamic period. These differences were certainly very interesting to study, so they can show the influence of Islam in the world of Wayang. This paper tries to examine the history, changes and development of Panakawan figures in pre-Islamic times and the Islamic period. Using Alvin Boskoff's theory of change, and the theory of the principle of acculturation to Koentjaraningrat's culture, the author tries to examine various changes, and the development of Panakawan figures in wayang. The results of the study show that changes in the pre-Islamic Panamanian era and the Islamic period were changes due to external factors, namely the domination factor of Islamic teachings in Puppet. The strong influence of Islam has caused many changes to occur in the naming, number, form and function of the Panakawan figures.

KeyWord: Punakawan, Puppet, changes and Development

  

Tokoh Panakawan dalam pewayangan adalah asli kreatifitas manusia Indonesia. Keberadaanya diakui telah ada sebelum Islam muncul sebagai kekuatan politik di bumi Nusantara (Demak). Sejak abad 12 tokoh Panakawan telah disebutkan dalam kesusastraan Jawa dan berkembang pada relief dinding-dingding Candi. Panakawanpun keberadaannya masih eksis sampai saat ini, dengan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong sebagai tokohnya. Tentunya banyak hal yang berbeda antara Panakawan masa pra Islam bila dibandingkan dengan masa Islam. Berbagai perbedaan tersebut tentulah sangat menarik untuk dikaji, sehingga bisa menunjukkan pengaruh Islam dalam dunia Wayang. Tulisan ini mencoba mengkaji sejarah, perubahan dan perkembangan tokoh Panakawan pada masa pra Islam dan masa Islam. Menggunakan teori Perubahan Alvin Boskoff, dan teori prinsip akulturasi budaya Koentjaraningrat, penulis mencoba mengkaji berbagai perubahan, dan perkembangan tokoh Panakawan dalam pewayangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa perubahan Panakawan masa pra Islam dan masa Islam merupakan perubahan karena faktor eksternal, yaitu faktor dominasi ajaran Islam dalam Pewayangan. Kuatnya pengaruh Islam ini telah menyebabkab banyak terjadi perubahan baik pada penamaan, jumlah, bentuk dan fungsi tokoh Panakawan.

 

Kata Kunci: Punakawan, Wayang, Peruabahan dan Perkembangan

Full Text:

PDF

References


Alvin Boskoff, 1964, “Recent Theories of Social Change”, dalam Sosiology and History, Werner J Cahnman dan Alvin Boskoff (eds). London: The Free Press of Glencoe

Agus Sunyoto, Atlas Walisongo, (Yogyakarta : Mizan, 2012)

Ardian Kresna, Punakawan Simbol Kerendahan Hati Orang Jawa (Yogyakarta: Narasi, 2012)

------------------, Mengenal Wayang (Yogyakarta: Laksana, 2012)

Budiono Kusumohamidjojo, Filsafat Kebudayaan Proses Realisasi Manusia (Yogyakarta: Jalasutra, 2009)

Deny Hermawan, Semar dan Kentut Kesayangannya (Yogjakarta: Diva Press, 2013)

Harsojo, Pengantar Antropologi (Bandung : Binacipta, 1988)

Haryanto, S. Bayang-bayang Adhiluhung: Filfasat, Simbolis, dan Mistik Dalam Wayang (Semarang: Dahara Prize, 1985)

Hazeu, G.A.J., Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Toneel, (Leiden:E.J,. Brill, 1897).

I.G.B.N. Panji, Ensikopedia Mini Pewayangan Bali (Denpasar: Yayasan Pewayangan Daerah Bali, 1987),

I Gusti Bagus Arthanegara, Wayang Kulit Koleksi Musium Bali (Denpasar: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977),

Ki Padmopuspita Y., Candi Sukuh dan Kidung Sudamala (Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Dirjen, Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1976),

Mangkudimedjo, R.M., Hazeu, G.A.J., Sumarsono, Hardjono H.P., Kawruh Asalipun Ringgit Purwa Sarta Gegepokanipun Kaliyan Agami Ing Jaman Kina, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah, 1979)

Nurhadi Siswanto., Perubahan Pandangan ontologi Panakawan masa Pra Islam dan masa Islam, Wisdom Jurnal Filsafat, https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/22093

Poedjosoebroto, R., Wayang : Lambang Ajaran Islam (Jakarta : Pradnya Paramita, 1878)

R. Poedjosoebroto, Wayang Lambang Ajaran Islam (Jakarta: Pradnya Paramitra, 1978)

Soetarno dan Sarwanto, Wayang Kulit dan Perkembangannya (Solo: ISI Press, 2010)

Sri Mulyono, Wayang, Asal-usul, Filsafat, dan Masa Depannya, (Jakarta: Gunung Agung, 1975)

---------------,Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (Jakarta: Gunung Mas, 1974)

Sunarto, Wayang Kulit Purwa dalam Pandangan Sosial Budaya (Yogyakarta: Arindo Nusa Media, 2009)

----------, Panakawan Yogyakarta (Yogyakarta : BP ISI Yogyakarta, 2012)

Zarkasi, Effendi. Unsur-Unsur Islam Dalam Pewayangan Telaah Terhadap Penghargaan Walisanga terhadap Wayang Untuk Media dakwah Islam. (Solo: Yayasan Mardikintoko,1996)




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v7i1.2638

Article Metrics

Abstract view : 530 times
PDF - 1637 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Nurhadi Siswanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

https://jpi.faterna.unand.ac.id/help/slot99/ https://elijo.umpwr.ac.id/pages/idnslot/ pusat maxwinslot raffi ahmadgacor4dhttps://jurnal.usk.ac.id/lib/pkp/sbobet88/robopragmalapak cheatturbox1000akun pro jepangsensorgacorscatter hitam

robot merah hack

yosi88 yosi88 yosi88 yosi88 yosi88 yosi88 hit88 hit88 hit88 hit88 hit88

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708  (online).

 

 

View My Stats https://repository.binausadabali.ac.id/tes/