TEPUNG MAKANAN SEBAGAI ALTERNATIF PERINTANG DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI TEKSTIL

Djandjang Purwo Sedjati, Agung Suhartanto

Abstract


The establishment of batik as a humanitarian legacy for oral and non-material culture (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) by UNESCO on October 2, 2009 and the establishment of Yogyakarta as the World Batik City by the World Craft Council made batik gained enthusiastic in the community. On the other hand, batik has to deal with people's demands  for new products that can fulfill their desires. Thus, new creations that are creative and innovative are needed in order to fulfill theconsumers and the market needed. From the description above, there was an interest in creating creative works of art by exploring non-evening materials in the form of food flour, namely sago flour and cornstarch as other alternatives in the creation of batik and textile art. As for rice, starch and sticky rice are not used because in Japan, rice has been used as a barrier called Katazome, in Negeria, starch has been used as a barrier called Adire Eleko and in the past sticky rice was used in the manufacture of simbut fabrics in Sunda West Java. To collect data, the researcher used the library method and observation method. As for the implementation methods used the Practiced Led Research method which is a type of practical research, which is creating and reflecting new work through practical research conducted (Hendriyana, 2018: 21). The Three Step Six Step Gustami Art Pattern Creation Method is used to explore the source of ideas and design. Experiments and Improvisation Methods are also carried out by the researcher  to get new knowledge from experiments conducted mainly on non-batik material in the form of food flour. In this creation, wheat flour, cornstarch, and sago flour will be used as non-wax material then the non-wax material will be applied and the application of the non-wax material will be combined with batik wax. In this creation fast dye will be applied. There are 5 types of textile art works that will be made, namely long cloth, shawl, chair cushions, and scrafs as functional works and wall hanging or wall hangings as expressive artwork.


Ditetapkannya batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 dan ditetapkannya Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council menjadikan seni batik kembali bergairah di tengah masyarakat. Disisi lain, batik harus berhadapan dengan permintaan atau tuntutan masyarakat akan produk-produk baru yang dapat memenuhi keinginan mereka. Dengan demikian, diperlukan ciptaan-ciptaan baru yang kreatif dan inovatif dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan pasar. Berangkat dari uraian tersebut diatas, muncul ketertarikan untuk menciptakan karya seni kreatif dengan mengeksplorasi bahan non malam berupa tepung makanan yaitu sagu terigu dan maizena sebagai alternatif lain dalam penciptaan seni batik dan tekstil. Adapun beras, kanji dan ketan tidak digunakan karena di Jepang, beras sudah digunakan sebagai perintang yang disebut Katazome, di Negeria, tepung kanji sudah digunakan sebagai perintang yang disebut Adire Eleko dan pada masa lampau ketan dipakai dalam pembuatan kain simbut di Sunda Jawa Barat. Untuk mengumpulkan data digunakan metode pustaka dan metode observasi. Adapun pada pelaksanaannya digunakan metode antara lain metode Practiced Led Research yang merupakan jenis penelitian praktik, yaitu menciptakan dan merefleksikan karya baru melalui riset praktek yang dilakukan (Hendriyana,2018:21). Metode Penciptaan Seni Kriya Pola Tiga Tahap Enam Langkah Gustami digunakan untuk menggali sumber ide dan perancangan. Metode Eksperimen dan Improvisasi juga dilakukan penulis untuk mendapatkan pengetahuan baru dari eksperimen yang dilakukan terutama pada bahan non malam batik berupa tepung makanan. Pada penciptaan ini, akan digunakan tepung terigu, tepung maizena, dan tepung sagu sebagai material non malam kemudian diaplikasikan bahan perintang non malam batik dan aplikasi paduan bahan perintang non malam batik dengan malam batik. Pada penciptaan ini akan diterapkan pewarnaan fast dye. Ada 5 jenis karya seni tekstil yang akan dibuat yaitu kain panjang, selendang, sarung bantal kursi, dan scraf sebagai karya fungsional serta wall hanging atau hiasan dinding sebagai karya seni ekspresi.





Keywords


flour porridge, batik, color synstetically, bubur tepung, batik, warna sinstetis

Full Text:

PDF

References


Anas, Biranul, “Batik dalam Dinamika Budaya”, Procceding Seminar Nasional Batik, Prodi. Seni Kerajinan FBS UNY, 2011

Dharsono, S. Kartika, Seni Rupa Modern, Rekayasa Sains, Bandung, 2004

Djumena, Nian S, Batik dan Mitra, Jambatan, Jakarta,1990

Gustami Sp., Butir-Butir Mutiara Estetika Timur: Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia, Prasista, Yogyakarta, 2007

Fitriani, Hanifah., “Pengolahan Kulit Umbi Singkong (Manihot Utilissima) di Kawasan Kampung Adat Cireundeu Sebagai Bahan Baku Alternatif Perintang Warna Pada Kain”, e-Proceeding of Art & Design: Vol 4, no. 3 Desember 2017

Hendriyana, Husen, Metodologi Penelitian Penciptaan Karya, Sunan Ambu Press, Bandung, 2018

Sachari, Agus, Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Jakarta, Erlangga, 2005

_________, Desain-Desain Gaya dan Realitas, Indonesia:Studi Desain ITB,1987.

Sp., Soedarso, Tinjauan Seni Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni, Saku Dayar Sana, Yogyakarta, 1990.

________, Trilogi Seni : Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni, Badan Penerbit ISI Yogyakarta, 2006.

Sariyati, Inva dan Utami, Prastiyo.,“ Pemanfaatan Pati Ganyong (Canna Edulis) Sebagai Bahan Baku Perintang Warna Pada Kain“, Majalah Dinamika Kerajinan Dan Batik, Vol 35, no. 2, Desember 2018

Sedjati, Djandjang Purwo.,“Keben Sebagai Inspirasi Penciptaan Motif dan Pewarna Batik pada Kain Panjang“, Hasil Penelitian Dosen Muda, LPT ISI Yogyakarta, 2017

_______,“Mix Teknik Ecoprint dan Teknik Batik Berbahan Warna Tumbuhan dalam Penciptaan Karya Seni Tekstil“, Hasil Penelitian Dosen Muda, LPT ISI Yogyakarta, 2018

Sumino, Perancangan Kain Simbut untuk Kriya Tekstil, Penelitian DIPA Tahun 2007, Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, September 2007

Suratmi.,“ Batik Sebagai Media Ekspresi“, Tugas Akhir Prodi Kriya Seni, Jurusan Kriya, FSR, ISI Yogyakarta, 2000

Susanto, Sewan, Seni Kerajinan Batik Indonesia, BBKB, Yogyakarta, 1980




DOI: https://doi.org/10.24821/corak.v9i1.3573

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Djandjang Purwo Sedjati, Agung Suhartanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

ISSN 2301-6027 (print) | ISSN 2685-4708 (online).

 

 

View My Stats