Proses Pembelajaran Kreasi Musik Dalam Membentuk Karakter “Profil Pelajar Pancasila (P3)”

Azka Rayhan Firdaus, Gathut Bintarto Triprasetyo, Prima Dona Hapsari

Abstract


Abstrak

Program “Profil Pelajar Pancasila (P3)” dari Kemdikbudristek dilaksanakan untuk membentuk kembali karakter siswa yang mencerminkan nilai luhur Pancasila. SMP Muhammadiyah Srandakan Bantul sebagai satuan pendidikan menerapkan proses pembelajaran kreasi musik untuk membentuk karakter P3 pada siswanya. Aktivitas pembentukan karakter tersebut dianalisis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Kreasi musik di sekolah ini dilaksanakan selama 9 pertemuan dengan materi pengolahan sumber bunyi yang menggunakan limbah bekas seperti botol kaca dan plastik, kaleng cat, kayu, dan karet ban.  Proses kreasi musik dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu siswa diminta membawa, mengidentifikasi, mengeksplorasi, melatih, dan menampilkan sumber bunyi secara berkelompok. Proses berkreasi musik ini memberi dampak perubahan sikap siswa yang semakin kolaboratif, peduli, komunikatif, dan inovatif. Dimensi bergotong-royong tampak saat siswa melatih dan menampilkan bunyi kreasi musik secara berkelompok. Dimensi bernalar kritis tampak saat siswa mengidentifikasi dan mengolah sumber bunyi menjadi alat musik. Dimensi kreatif tampak saat mereka memainkan lagu Gundul-Gundul Pacul dan Cublak-Cublak Suweng dengan limbah bekas serta memodifikasi pola ritme musik untuk mengiringi melodi asli dari lagu-lagu tersebut.

Kata kunci: kreasi musik, pembentukan karakter, profil pelajar Pancasila

 

Abstract

The "Pancasila Student Profile (P3)" program from the Ministry of Education and Culture was implemented to reshape student characters to reflect the noble values of Pancasila. Muhammadiyah Middle School Srandakan, Bantul, applies a music creation learning process to form the P3 characters in its students. These character formation activities were analyzed using descriptive qualitative research methods with a phenomenological approach. Music creation was carried out over nine meetings with material processing sound sources using used waste such as glass and plastic bottles, paint cans, wood, and tire rubber. The music creation process is carried out through several stages; students are asked to bring, identify, explore, practice, and display sound sources in groups. This process of creating music has an impact on changing students' attitudes and becoming more collaborative, caring, communicative, and innovative. The dimension of working together is visible when students practice and perform musical creations in groups. The critical reasoning dimension appears when students identify and process sound sources into musical instruments. The creative dimension appeared when they played the songs Gundul-Gundul Pacul and Cublak-Cublak Suweng with used items and then modified the rhythmic patterns of the music to accompany the original melodies of these songs.

Keywords: music creation, character building, Pancasila student profile


Full Text:

PDF

References


Blake, D. K. (2012). “Timbre as Differentiation in Indie Music.” Journal of the Society for Music Theory, 18(2), 1–6.

Cowell, H. (2014). The Process of Musical Creation. The American Journal of Psychology, 37(2), 233–236.

Djohan, D. (2006). Terapi Musik Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galang Press. Retrieved From.

Gunawan, F. R., Mumtaza, A., Firdaus, A. R., Swara, L. P., Kustap, K., Haura, A. S., Nugroho, T. S. A., Mukti, B. P. B., Wardoyo, R. N., & Kusumaningrum, M. R. M. (2023). Gandara: Antologi Artikel Mahasiswa MBKM Program Studi Musik 2022-2023. Buku Litera.

Hagata, M. (2016). Pembelajaran Musik Kreatif Pada Siswa Kelas Iv Di Sekolah Dasar Negeri 3 Jarakan Sewon Bantul. Computers in Human Behavior, 63(May), 9–57.

Hendriyana, H. (2021). Metodologi Penelitian Penciptaan Karya Pratice-LED Research and Pratice-Based Research Seni, Kriya, Desain. ANDI.

Hidayat, B. (2008). Pengembangan Kreativitas Menurut Tipologi Berpikir. January 2008.

Hidayati, N., Hidayati, D., Hani Saputro, Z., & Lestari, T. (2022). Implementasi Pembelajaran Projek pada Sekolah Penggerak di Era Digital. Journal of Education and Teaching (JET), 4(1), 68–82. https://doi.org/10.51454/jet.v4i1.200

Irawana, T. J., & Desyandri, D. (2019). Seni Musik Serta Hubungan Penggunaan Pendidikan Seni Musik Untuk Membentuk Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3), 222–232. https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.47

Irawati, D., Iqbal, A. M., Hasanah, A., & Arifin, B. S. (2022). Profil Pelajar Pancasila Sebagai Upaya Mewujudkan Karakter Bangsa. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 1224–1238. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3622

Kratus, J. (2017). Music Listening Is Creative. Music Educators Journal, 103(3), 46–51. https://doi.org/10.1177/0027432116686843

Lufri, A. (2020). Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran. CV IRDH.

Mansurdin. (2020). Pembudayaan Literasi Seni Di SD. Deepublish.

Nainggolan O. T. P. & Martin V.A. (2019). Pembelajaran Musik Kreatif Dalam Sudut Pandang Pembelajaran Abad ke-21. PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, Dan Penciptaan Musik, 7 (2), 85–92.

Satria, R., Adiprima, P., Wulan, K. S., & Harjatanaya, T. Y. (2022). Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, 137.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif (II). ALFABETA.

Sulastianto, H. (2006). Seni Budaya Untuk Kelas XI (Jiilid 2). Grafindo Media Pratama.




DOI: https://doi.org/10.24821/ekp.v12i2.11335

Article Metrics

Abstract view : 321 times
PDF - 349 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.