Transkulturasi Naskah Pinangan Anton Chekhov: Eksplorasi Dramaturgi Visual dan Kritik Sosial dalam Teater Indonesia

Lusi Handayani, Dinda Assalia Avero Pramasheilla, Yhovy Hendricasri Utami, Wahdania Nur Rahmayani

Abstract


Abstrak

Artikel ini membahas proses penafsiran visual dan dramaturgi dalam pertunjukan teater yang merekontekstualisasi naskah The Proposal Karya Anton Chekhov ke dalam konteks budaya Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah mengeksplorasi bagaimana teks drama klasik asal Rusia tersebut dapat diterjemahkan secara artistik ke dalam ruang lokal melalui pendekatan penyutradaraan, pemilihan gaya permainan aktor, desain artistik, serta penggunaan simbol-simbol visual. Topik ini dipilih karena Pinangan mengandung ironi sosial yang relevan dengan dinamika kelas menengah Indonesia kontemporer, namun membutuhkan pembacaan ulang agar dapat diterima oleh penonton lokal Penelitian ini menggunakan pendekatan penciptaan seni (artistic reserch) dengan metode practice- as-research, yaitu metode penciptaan karya yang berangkat dari eksplorasi terhadap teks sastra (naskah Pinangan karya Anton Chekhov), yang kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk pertunjukan teater melalui tahapan-tahapan kreatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa pertunjukan teater Pinangan versi Indonesia tidak hanya mengubah aspek bahasa dan latar, tetapi juga menambahkan nuansa kritik sosial baru, memperkuat komedi situasional, serta menciptakan dialog antar budaya antara teks asli dan penonton masa kini. Penafsiran dramaturgis yang dilakukan berhasil menampilkan kembali substansi naskah secara segar tanpa kehilangan esensi Chekhovian, sekaligus memperkuat pesan lokal dalam praktik teater Indonesia.

Kata kunci: Rekontekstualisasi, Penafsiran Teater, Dramaturgi, Naskah Chekhov, Kritik Sosial

 

Abstract

The Transculturation of Anton Chekhov's The Proposal: Visual Dramaturgy and Social Criticism in Indonesian Theatre. This article discusses the process of visual and dramaturgical interpretation in a theatrical performance that recontextualizes Anton Chekhov's The Proposal script into an Indonesian cultural context. The purpose of this study is to explore how the classic Russian drama text can be artistically translated into a local space through a directorial approach, the selection of actor playing styles, artistic design, and the use of visual symbols. This topic was chosen because Pinangan contains social irony that is relevant to the dynamics of the contemporary Indonesian middle class, but requires rereading in order to be accepted by local audiences. This study uses an artistic research approach with the practice-as-research method, namely a method of creating works that starts from an exploration of literary texts (the Pinangan script by Anton Chekhov), which is then translated into a theatrical performance through creative stages. The results of the study show that the Indonesian version of the Pinangan theatrical performance not only changes the language and setting aspects, but also adds new nuances of social criticism, strengthens situational comedy, and creates an intercultural dialogue between the original text and today's audience. The dramaturgical interpretation carried out successfully re-presents the substance of the script in a fresh way without losing the Chekhovian essence, while strengthening the local message in Indonesian theatrical practice.

Keywords: Recontextualization, Theater Interpretation, Dramaturgy, Chekhov's Script, Social Criticism


Full Text:

PDF

References


Brustein, R. (2012). The theatre of revolt: An approach to modern drama. Ivan R. Dee.

Damono, S. D. (1999). Politik, ideologi, dan sastra hibrida. Yayasan Obor Indonesia.

Irianto, I. S., Rifandi, I., Handayani, L., & Gustyawan, T. (2023). Arsitektur drama Rainbow: Poetri Kentjana Boelan. Prosiding Seminar Nasional Humaniora, 55–73.

Masunah, J. (2017). Creative industry: Two cases of performing arts market in Indonesia and South Korea. Humaniora, 29(1), 108–118. https://doi.org/10.22146/jh.22572

Nelson, R. (2013). Practice as research in the arts: Principles, protocols, pedagogies, resistances. Palgrave Macmillan.

Pavis, P. (2003). Analyzing performance: Theater, dance, and film. University of Michigan Press.

Pramasheilla, D. A. A. (2021). Penerapan analisis semiotika Ferdinand De Saussure dalam pertunjukan Kethoprak Ringkes. Indonesian Journal of Performing Arts Education, 1(2), 16–23. https://doi.org/10.24821/ijopaed.v1i2.5536

Rayfield, D. (2000). Anton Chekhov: A life. Northwestern University Press.

Simatupang, L. (2008). Estetika pertunjukan dan praktik budaya. Penerbit ISI Yogyakarta.

Simatupang, L. (2011a). Adaptasi lintas budaya dalam seni pertunjukan. Kanisius.

Simatupang, L. (2011b). Teater dan intertekstualitas: Penafsiran dan penyesuaian teks panggung. Jalasutra.

Simatupang, L. (2013). Pergelaran: Sebuah mozaik penelitian seni-budaya (1st ed.). Jalasutra.

Sumanto, S. (2016). Penyutradaraan teater kontemporer: Perspektif estetika dan budaya. ISI Press.

Suryaman, M. (2019). Alih bahasa naskah teater dunia ke dalam konteks Indonesia. Pustaka Reka Cipta.

Wibowo, Y. (2018). Representasi ruang dan simbolisme dalam film budaya Jawa. Jurnal Seni Rupa, 9(2), 44–59.

Yudho, A. (2021). Adaptasi teater klasik dalam konteks budaya lokal: Studi kasus The Proposal di Indonesia. Jurnal Teater Nusantara, 13(1), 21–33.




DOI: https://doi.org/10.24821/ekspresi.v14i1.15849

Refbacks

  • There are currently no refbacks.