Perundungan Pada Anak Dan Remaja Sebagai Ide Penciptaan Seni Grafis

Hisyam Faruq, Bambang Witjaksono, Wiyono Wiyono

Abstract


Proses penciptaan karya seni berkaitan erat dengan pengalaman empiris penulis yang dialami seorang seniman. Kedekatan secara psikis dengan praktik perundungan memiliki potensi untuk menjadi ide dalam penciptaan, empiris yang melekat dengan gejolak rasa dan pemikiran yang berhubungan dengan rasa sedih dan kekecewaan yang masih mengakar hingga kini pada kehidupan sehari-hari. Upaya untuk mempresentasikan praktik perundungan, yaitu menghadirkan penggalan-penggalan kisah perundungan, dari kedua sudut pandang yaitu pelaku dan korban. Serta dampak laten yang terjadi pasca-perundungan ke dalam karya seni grafis. Perwujudan karya secara pop art didukung dengan figur realis, menghadirkan praktik perundungan serta idiom-idiom yang berkaitan untuk mendukung ide dengan menggunakan teknik stensil.

Bullying in Children and Adolescents as an Idea for Creating Graphic WorkArt

The process of creating a work of art is closely related to the author's experience as an artist. Psychic proximity to the practice of bullying has the potential to become an idea in creation, empirically attached to the turmoil of feelings and thoughts related to feelings of sadness and disappointment that are still rooted today in everyday life. Efforts to present the practice of bullying, presenting fragments of the story of bullying, from both perspectives, the perpetrator and the victim. As well as the latent impact that occurs after bullying into printmaking technique. embodiments are Pop art supported by realist figures, presenting bullying practices and related idioms to support ideas using stencil techniques.

Keywords


Perundungan, Pop art, Seni grafis, Stensil

Full Text:

PDF

References


E. Sanyoto, S. (2010). Nirmana. Elemen-Elemen Seni Rupa dan Desain. Jalasutra.

Faizah, F., & Amna, Z. (2017). Bullying dan kesehatan mental pada remaja sekolah menengah atas di Banda Aceh. Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies, 3(1).

Rondhi, M. (2017). Apresiasi Seni dalam Konteks Pendidikan Seni. Jurnal Imajinasi, 11(1).

Sachari, A. (2002). Estetika (Makna, Simbol, dan Daya). Penerbit ITB.

Sofia, A., & Adiyanti, M. G. (2014). Hubungan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua Dan Konformitas Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Moral. Jurnal Pendidikan Progresif, 4(2).

Susanto, M. (2011). Diksi Rupa Kumpulan Istilah Dan Gerakan Seni Rupa. Dicti Art Lab.

Wiyani, N. A. (2012). Save Our Children From School Bullying. ArRuzz Media.

Wulandari, W. S. (2008). Seni Grafis Yogyakarta dalam Wacana Seni Kontemporer. Jurnal Vis & Des, 2(1).




DOI: https://doi.org/10.24821/fenomen.v1i1.8901

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Hisyam Faruq

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________
Fenomen: Jurnal Fenomena Seni
eISSN 2963-5799
Published by Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Website: https://journal.isi.ac.id/index.php/fenomen/index


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0