LUKISAN KANVAS JAKA TARUB KARYA WIYADI DALAM KAJIAN FEMINISME PERIODE AWAL (EARLY FEMINISM)

Probosiwi Probosiwi

Abstract


Jaka Tarub adalah salah satu cerita rakyat berasal dari Jawa Tengah yang menceritakan seorang pemuda yang mengintip bidadari yang sedang mandi di hutan lalu mengambil selendang salah satu bidadari hingga menjadikannya seorang istri. Pada umumnya cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Penggambaran cerita rakyat dikemas dalam susunan teks (uraian) berupa dongeng dan biasanya dilengkapi dengan ilustrasi. Versi cerita Jaka Tarub beragam tetapi inti cerita sama, selain itu penggambaran pun juga beragam ada yang dilukiskan dalam figur manusia realis, kartun dan wayang. Salah satu penggambaran cerita ini yaitu menggunakan figur wayang Beber Panji dengan media kanvas. Versi cerita tersebut menjadi modal awal penulis ingin mengkaji lebih jauh lukisan Jaka Tarub karya Wiyadi, karena penulis melihat ada pembacaan lain terkait figur-figur yang ditampilkan kemudian menghadirkan contoh lukisan karya Basuki Abdullah dengan judul yang sama. Lukisan Jaka Tarub ini dibuat dengan cita rasa lukisan tradisional dapat dilihat dari penggunaan figur wayang Beber Panji, gradasi pewarnaan, penambahan atribut pada figur dan hiasan berupa ornamen, isen-isen dan bentuk hayati yang distilisasi. Wiyadi ialah seorang pelukis wayang Beber yang menggambarkan Jaka Tarub dengan figur wayang beber. Wiyadi masih produktif hingga saat ini, tidak hanya wayang beber dan cerita rakyat yang dibuatnya, tetapi juga penggambaran wuku Jawa (perlintangan) atau lebih biasa dikenal dengan zodiak (Barat) dan shio (Timur). Semua hasil karya seni lukisnya mengacu pada figur wayang baik Beber Panji maupun Purwa gaya Surakarta. Penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh melalui pembacaan visual karya ini dengan menggunakan sudut pandang Feminisme Periode Awal (Early Feminism) dikarenakan terkait dengan penggambaran figur tokoh-tokohnya. Jaka Tarub is one of folklore from Central Java who tells a young man peeking nymph bathing in the woods and take shawl one angel to make him a wife. In general folklore tells of an incident in a place or origin somewhere. Depiction of folklore packed in the arrangement of text (description) in the form of fairy tales and usually equipped with an illustration. Jaka Tarub diverse versions of the story, but the core story of the same, but it was also a variety of existing depictions portrayed in realistic human figures, cartoons and puppets. One depiction of this story is to use a Wayang Beber figure on canvas. The story version became the start authors wanted to examine further “Jaka Tarub” painting which created by Wiyadi, because the authors saw no other reading of the relevant figures shown then presents examples of paintings by Basuki Abdullah with the same title. Jaka Tarub painting was made with flavors of traditional painting can be seen from usage the figure of Wayang Beber, gradation of color, adding attributes and ornament to the figure, Isen-Isen and biological stylized form. Wiyadi is a Wayang Beber painter who depicts Jaka Tarub with the figure of Wayang Beber. Wiyadi still productive today, not only Wayang Beber and folklore are made, but also depictions Javanese wuku (perlintangan) or more commonly known as the zodiac (the West) and the zodiac (the East). All the works of his art refers to Wayang Beber Panji figure either Wayang Beber Purwa in Surakarta style. Authors interested to study further through a visual reading of this work by using the viewpoint of Early Feminism studies due to the depiction of figures associated with the characters.

Keywords


Jaka Tarub,lukisan kanvas, feminisme periode awal (early feminism); Jaka Tarub, canvas painting, early feminism

Full Text:

PDF

References


Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Gamble, Sarah. 2001. The Routledge Companion to Feminism & Postfeminism. London

and New York: Taylor & Francis Group.

Gamble, Sarah. 2010. Pengantar Memahami Feminisme & Postfeminisme, Cetakan

Pertama. Yogyakarta: Jalasutra.

Handayani, Christina S. 2004. Kuasa Wanita Jawa.Yogyakarta: LKiS.

http://lianurbaiti.wordpress.com/2013/03/30/pengertian-dan-perbedaan-mitos-legenda

dan-cerita-rakyat/ (diakses tanggal 27 Juli 2013, pukul 11.07 WIB).

http://syakieb-sungkar.blogspot.com/2012/05/tatapan-jaka-tarub-yang-erotik dalam.html

(diakses tanggal 24 Maret 2014, pukul 16.24 WIB, penulis: Nirwan Dewanto,

posting: Syakieb Sungkar/ Jakarta, 30 Maret 2012).

http://bastomi-huda.blogspot.com/2010/12/jaka-tarub-and-nawang-wulan-folklore.html

(diakses tanggal 06 April 2014, pukul 12.01 WIB)




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v1i1.1583

Article Metrics

Abstract view : 2884 times
PDF - 1672 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Probosiwi Probosiwi



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors