KEBUDAYAAN LOKAL DALAM KOMIK SUPERHERO INDONESIA

Rendya Adi Kurniawan

Abstract


Komik merupakan suatu bacaan yang populer di Indonesia. Terdapat beragam genre komik yang dapat kita nikmati. Mulai komik dalam genre wayang, silat, roman remaja sampai komik dengan genre superhero. Komik superhero Indonesia sendiri sudah mulai berkembang, hingga saat ini komik superhero Indonesia menjadi populer di masyarakat. Beberapa diantaranya adalah Sri Asih karya Kosasih, Gundala karya Hasmi, hingga yang terbaru adalah Volt karya Marcelino Lefrant. Terlepas dari nama-nama besar komikus pada eranya, kini komikus-komikus muda mulai bermunculan. Berbagai genre pun kembali dimunculkan. Namun tetap yang menonjol adalah genre superhero. Namun dibalik banyaknya bentuk komik superhero yang tak bisa diragukan lagi, sangat terpengaruh oleh gaya Barat dan Jepang, terdapat satu kesamaan yang coba diangkat oleh komikus-komikus muda ini, yaitu kebudayaan lokal. Penelitian ini akan mencoba mengaplikasikan metodologi visual dari Gillian Rose untuk melihat hubungan antara kebudayaan lokal dengan komik superhero Indonesia.

Keywords


komik, superhero Indonesia, kebudayaan lokal, metodologi visual

Full Text:

PDF

References


Ajidarma, Seno Gumira. 2011. Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan.

Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Ariesta, Olvyanda. 2013. Kebudayaan Lokal Sebagai Potensi Dalam Berkarya Komik.

Bercadik. 01, (01), 95-110.

Bayly, Heather Jane. 2013. Professional Wrestling and Contemporary Photograpy: The

Case of DulcePrinzon’s The Real Story of Superheroes. Revue de Recherche en

Civilisation Americaine. 4, 1-11.

Bonnef, Marcel. 2008. Komik Indonesia. Cetakan III. Jakarta: Kepustakaan Populer

Gramedia.

Eisner, Will. 1985. Comic and Sequential Art. Florida: Poorhouse Press.

Enlivena, Dhevi. 2016. Gaya Manga dalam Komik Garudayana Karya Is Yuniarto. Dewa

Ruci. 8, 3, 412-425.

Hafiar, Hanny dan Oji Kurniadi. 2008. “Geliat Komik Indonesia”. MediaTor.09, 359-

https://www.nusantaranger.com

https://www.facebook.com/TitisanGatotkaca

McCloud, Scott. 2011. Memahami Komik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Nuswantoro, Aloysius Ranggabumi. 2014. Konservasi Media: Memori Kultural pada

Media Media Lama.Jurnal Ilmu Komunikasi. 11, 2, 111-120.

Putra, R. Masri Sareb. 2011. Komik Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Tetap Berkanjang di Era the new Media. Ultimart. 4, 2,146-154.

Rose, GIllian. 2001. Visual Methodologies: An Introduction to Interpreting Visual

Material, second edition. London: Sage Publication, International Education and

Profesional Publisher.

Soedarso, Nick. 2015. Komik: Karya Sastra Bergambar. Humaniora. 6, 4, 496-506.

Widi, Mikha dkk. 2011. Kajian Visualisasi Karakter Dalam Seri Komik Garudayana

Wimba. 5, 2, 55-72.




DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v2i1.1803

Article Metrics

Abstract view : 1675 times
PDF - 2450 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Rendya Adi Kurniawan



Editorial Address:

Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta

Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia

Telp./Fax: 0274 419791

email : jurnal.invensi@isi.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

View my stat Visitors