Metafora dalam Kartun Bertema Korupsi Karya G.M. Sudharta
Abstract
dan nonverbal, yang membuat dirinya unik adalah karena karakternya yang
menyimpang, lucu, bersifat satir atau menyindir, baik terhadap orang atau
tindakannya. Sebagai salah satu bahasa politik, kartun telah menjadi instrumen
pokok untuk menceritakan realitas, segala tindakan dalam kartun merupakan studi
tentang tanda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metafora yang digunakan
dalam kartun bertema korupsi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
metodologi kualitatif, dengan pendekatan deskriptif, yaitu dimana data yang
dikumpulkan adalah karya visual kartun G.M. Sudharta yang dibuat tahun 2012
untuk koran Kompas, dan yang dipublikasikan pada media sosial Facebook-nya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapatnya metafora yang sangat dominan
dan beragam dalam kartun bertema korupsi yang menandakan terdapatnya proses
yang kritis dalam memandang budaya komunikasi. Setiap kartunis menciptakan
tokoh kartun fiktif sebagai identitas yang mewakili dirinya untuk menyampaikan
opini, kritik, dan olok-olok terhadap sesuatu yang sedang berlaku dalam realitas
sehari-hari. Selain itu, setiap kartunis memiliki keunikan dalam menyampaikan
pesan, hal tersebut merupakan gaya yang dipengaruhi oleh latar belakangnya
masing-masing.
Cartoon is a form of dialectic sign in the category of verbal and nonverbal
language, which makes it unique is that deviant character, humorous, satirical or
sarcatic, either against the person or his actions. As one of the political languages,
cartoons have become a staple instrument to communicate the reality, every action
in cartoon are the study of signs. This study aims to determine the metaphor used in
cartoons with the theme of corruption. The research methodology used is qualitative
methodology, with descriptive approach, that is where the data collected is a visual
work of cartoon G.M. Sudarta made in 2012 for Kompas newspaper, and published
on social media Facebook. The results of this study indicate that there is a very
dominant and varied metaphor in a corruption-themed cartoon that signifies the
existence of a critical process in viewing the culture of communication. Each
cartoonist creates a fictitious cartoon character as an identity representing
him/herself to convey opinions, criticisms, and banter towards something that is
prevailing in the everyday reality. In addition, each cartoonist is unique in
conveying the message, it is a style influenced by their background.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ajidarma, Seno Gumira. 2012. Antara Tawa dan Bahaya: Kartun dalam Politik Humor.
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Anderson, Benedict R. O’G. 2000. KUASA KATA-KATA: Jelajah Budaya Politik di
Indonesia. Diterjemahkan oleh: Revianto Budi Santoso. Yogyakarta: Mata
Bangsa.
Arifin, Zaenal. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Filosofi, Teori &
Aplikasinya. Surabaya: Lentera Cendekia.
Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas.
Yogyakarta: Penerbit Buku Baik.
Sibarani, Augustin. 2001. Karikatur dan Politik. Jakarta: Garba Budaya-Media Lintas Inti
Nusantara.
Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soedarso, Boesono. 2009. Latar Belakang Sejarah dan Kultural Korupsi di Indonesia.
Jakarta: Universitas Indonesia (UI-PRESS).
Wijana, I Dewa Putu. 2004. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta:
Ombak.
West Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Buku 1 edis ke-3 Terjemahan Maria Natalia Damayanti Maer. Jakarta:
Salemba Humanika.
Zacky, 2008. Citra Diri Kartun Indonesia, Kajian Ilustrasi Grafis pada Garis Wajah
Kartun dengan Wayang. Yogyakarta: FSR ISI Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v3i1.2103
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Iskandar Iskandar
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors