Perubahan Identitas Musik Pop pada Versi Cover di Indonesia
Abstract
musisi kulit hitam di-cover oleh musisi kulit putih. Sindrom cover versaja disebabkan oleh permasalahan rasisme, melainkan juga karena pantara label rekaman keduanya.
Sementara itu, sejarah versi cover di Indonesia ditulis oleh Wa216) dalam Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1
Penelitian ini membahas perubahan identitas musik pop Indonesia yang dipublikasikan
melalui situs YouTube. Lagu yang diteliti adalah Akad dari Payung Teduh yang di-cover
oleh Mas Paijo dan Pamit dari Tulus yang di-cover oleh Sintesa Vocal Play. Penelitian ini
menggunakan pendekatan transit dan transisi dengan kajian tekstual dan kontekstual pada
identitas kedua lagu tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan
bagaimana identitas musik (lagu) beserta musisinya mengalami perubahan; dari versi
orisinal menjadi versi cover. Dalam penelitian ini dipahami bahwa versi cover merupakan
bentuk pembaruan musikal. Penjelasan mengenai perubahan identitas dalam kedua versi
ini dibahas pada dua substansi. Pertama, narasi tentang peran teknologi dalam pembaruan
musikal; kedua, uraian tentang perubahan identitas dalam narasi musikal yang meliputi
lirik lagu, format lagu, instrumentasi, video musik berserta musisinya. Dengan demikian,
perubahan identitas yang ditelaah dalam penelitian ini meliputi dua versi lagu: orisinal
dan cover dengan dua narasi yang berbeda.
Abstract: contohnya: Band Tor yang meng-cover lagu-lagu Jimi Hendrix, Rastafarlagu-lagu Bob Marley kemudian T-Five meng-cover lagu-lagu Korn and saat itu versi cover diciptakan bukan hanya dari segi komposisi musiknyjuga pada aksi panggungnya. Hingga kini versi cover semakin berkembangdiunggah melalui situs YouTube.
Fenomena cover version yang tidak terlepas dari penggunaan tmengantarkan pada pembahasan bagaimana teknologi dan seni (musik)ini diuraikan oleh Yangni (2016: 4-5) bahwa kaitan antara seni dan teknolsejarah relasi keduanya tampak terpisah, namun secara esensial keduany
Merunut mundur pada zaman Yunani, tidak ada pemisahan sama sekaliteknologi. Keduanya sama dan satu dilakukan oleh tiap individu dalam
This research discusses changing identity of Indonesian pop music’s that was published
on YouTube. Spesifically, there are two song’s (consist of original version and cover
version) discussed here: firstly, Akad original version by Payung Teduh and cover
version by Mas Paijo; secondly, Pamit original version by Tulus and cover version by
Sintesa Vocal Play. This research applies transit and transition approach in which the
signs in textual and contextual data are examined in their identity. The aim of this
research is to find out how music and musician identity are represented in their song’s
include in cover version. This research shows that cover version is defined as music
renewal of the whole music and musician narration. Description about changing identity
in both version (original and cover) was observed in two subject. Firstly, narration about
technology involvement in music renewal and secondly, description about changing
identity in musical narration (including in song lyrics, song forms, instrumentation, music
video and the musician). It can also be said that changing identity refers to both version
(original and cover) with two different descriptions.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
soal produksi, melainkan telah beralih pada reproduksi. Teknolognilai-nilai estetik ataupun gaya tertentu; sebuah pergerakan estet
Frith, S. (2004). Music and Identity. In S. Frith (Ed.), Popular Music: Critical Concepts
in Media and Cultural Studies (Vol. IV). London and New York: Routldege.
penghasilan. Di sisi lain, peran teknologi mengantar pada telaahidentitas musik.
Fu’adi. (2009). Mengenal Lebih Dekat Musik Orkestra. Harmonia, IX (2).
Ganap, V. (2006). Pengaruh Portugis pada Musik Keroncong. Harmonia, VII (2).
dipublikasikan oleh seorang penyanyi maupun band yang telah dikenal2010: 226). Dua lagu pop Indonesia yang dianalisis dalam tulisan ini, yaPayung Teduh beserta versi cover-nya oleh Mas Paijo dan Pamit oleh Tcover-nya oleh Sintesa Vocal Play featuring Anandito. Alasan pemilihtersebut ialah adanya kesamaan genre musik pada versi orisinalnya dan perubahan identitas yang signifikan pada versi cover-nya.
Greene, D. (2014). The Rock Cover Song: Culture, History, Politics. Jefferson, North
Carolina: McFarland & Company, Inc., Publishers.
Gustina, S. (2010). Gaya Bernyanyi dengan Teknik Bel Canto: (Re) Konstruksi
Subjektivitas Penyanyi Perempuan dalam Pertunjukan Musik. Resital, 11(2), 8795.
Hardjana, S. (2003). Corat-Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. Jakarta: MSPI.
Kennedy, M. (Ed.) (1985) Oxford Dictionary of Music. Oxford: Oxford University Press.
Plasketes, G. (2010). Play it Again: Cover Songs in Popular Music. Surrey, England:
Dalam sejarah pengcoveran lagu, sebagaimana dibahas pada Mthe United States (Wolfe, 2005: 349-350) disebutkan bahwa versi coverAmerika oleh musisi kulit putih pada lagu-lagu musisi kulit hitam. Salah lagu Sh-Boom karya Crew Cuts (musisi kulit hitam) yang awalnya bergkemudian berubah menjadi genre pop oleh musisi kulit puith. Lagu Sh-orisinal dipublikasikan pada 19 Juni 1954 dan versi cover-nya muncul padaPada 10 Juli 1954 lagu Sh-Boom masuk dalam daftar lagu-lagu pop hingtahun kemudian versi cover ini direkam dan dipublikasikan sebagai lagoleh musisi kulit putih. Pada masa itu sudah menjadi hal yang lumrah ke
Ashgate Publishing Ltd.
Svašek, M. (2012). Moving Subjects, Moving Objects: Transnationalism, Cultural
Production, and Emotions. New York and Oxford: Berghahn Books.
Swara, E. B. (2014). YouTube sebagai New Media: Pengaruhnya terhadap Masyarakat
Indonesia Menurut Pemikiran Jean Baudrillard. (Bachelor), Universitas
Indonesia.
Thole, K. (2014). Cara Mudah Bermain Ukulele. Buletin Tjroeng: Gelegak Jiwa
Nusantara - Buletin Musik Keroncong, 16.
Wallach, J. (2008). Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 19972001.
Madison:
The
University
of
Wisconsin
Press.
musisi kulit hitam di-cover oleh musisi kulit putih. Sindrom cover versisaja disebabkan oleh permasalahan rasisme, melainkan juga karena perantara label rekaman keduanya.
Wolfe, B., Nicholson, Norfleet, Wallach. (2005). Popular Music. In E. Koskoff (Ed.),
Music Cultures in the United States: An Introduction. London and New York:
Routledge.
Sementara itu, sejarah versi cover di Indonesia ditulis oleh Wa216) dalam Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1menjelaskan bahwa versi cover mulai dikenal di Jakarta melalui pementseni (pensi) di sekolah sekitar akhir tahun 1990-an. Dalam kurun waktu tbermunculan band-band lokal yang menciptakan versi cover pada lagucontohnya: Band Tor yang meng-cover lagu-lagu Jimi Hendrix, Rastaflagu-lagu Bob Marley kemudian T-Five meng-cover lagu-lagu Korn and saat itu versi cover diciptakan bukan hanya dari segi komposisi musiknyjuga pada aksi panggungnya. Hingga kini versi cover semakin berkembangdiunggah melalui situs YouTube.
Yangni, S. (2016). Jauh (Dekat), Yang Misterius Sekaligus Intim. Mata Jendela, XI.
Webtografi
Adam. (2012). Singgah Sejenak di Bawah “Payung Teduh”. Dalam Kaskus Online:
Macropedia Didapat dari:
(https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000012562085/singgah-sejenakdi-bawah-quotpayung-teduhquot-the-official-thread/
Edinger, E. (2017). The Five Ways YouTubers Make Money. Dalam BBC Online:
Macropedia Didapat dari: http://www.bbc.co.uk/newsbeat/article/42395224/evanedinger-the-five-ways-youtubers-make-money
Fenomena cover version yang tidak terlepas dari penggunaan tmengantarkan pada pembahasan bagaimana teknologi dan seni (musik)ini diuraikan oleh Yangni (2016: 4-5) bahwa kaitan antara seni dan teksejarah relasi keduanya tampak terpisah, namun secara esensial keduany
Editorial. (2017). Profil Payung Teduh. Dalam KapanLagi.com: Macropedia Didapat
dari: https://www.kapanlagi.com/payung-teduh/profil/
Editorial. (2018). Saat Lagu ‘Pamit’ Tulus Mengiringi Peserta Kejuaraan Ice Skating
Merunut mundur pada zaman Yunani, tidak ada pemisahan sama sekalteknologi. Keduanya sama dan satu dilakukan oleh tiap individu dalammendukung kehidupan. Kemudian di masa selanjutnya, zaman modern mpemisahan itu dengan menggolongkan teknologi pada mesin dan kepentHal ini mengakibatkan seni sering kali menjadi oposisi sekaligus meng(mesin produksi, sistem kapital, dan lain sebagainya) menjelma mesin hubungan manusia sesungguhnya. Namun demikian, kini tampaknya teksoal produksi, melainkan telah beralih pada reproduksi. Teknologi kininilai-nilai estetik ataupun gaya tertentu; sebuah pergerakan estetik yang
Eropa. Dalam Kumparan News Online: Macropedia Didapat dari:
https://kumparan.com/@kumparannews/saat-lagu-pamit-tulus-mengiringipeserta-kejuaraan-ice-skating-eropa
Faisal, M. (2017). Is dan Payung Teduh: dari Akad Jadi Pegat. Dalam tirto.id:
Macropedia Didapat dari https://tirto.id/is-dan-payung-teduh-dari-akad-jadipegat-cz9K
IFPI. (2016). Global Recorded Music Sales Totalled US $15.7 billion in 2016. Dalam
Global Statistics IFPI: Macropedia Didapat dari: http://www.ifpi.org/globalstatistics.php
Kompas, Litbang. (2016). Layar jajak – Industri Musik Redup oleh Digital. Dalam
Kompas Online: Macropedia Didapat dari:
https://muda.kompas.id/2016/01/06/layar-jajak-industri-musik-redup-oleh-digital/
penghasilan. Di sisi lain, peran teknologi mengantar pada telaah budayidentitas musik.
Pangerang, A. (2017). 5 Fakta di Balik Lagu Akad Milik Payung Teduh. Dalam Kompas
Online: Macropedia Didapat dari: dipublikasikan oleh seorang penyanyi maupun band yang telah dikena2010: 226). Dua lagu pop Indonesia yang dianalisis dalam tulisan ini, yaPayung Teduh beserta versi cover-nya oleh Mas Paijo dan Pamit oleh cover-nya oleh Sintesa Vocal Play featuring Anandito. Alasan pemilihtersebut ialah adanya kesamaan genre musik pada versi orisinalnya daperubahan identitas yang signifikan pada versi cover-nya.
https://entertainment.kompas.com/read/2017/09/11/190738910/5-fakta-di-baliklagu-akad-milik-payung-teduh
Payung Teduh. (2017). Payung Teduh – Akad (Official Music Video). Dalam Kanal
Payung Teduh Official: Macropedia Didapat dari:
https://www.youtube.com/watch?v=viW0M5R2BLo
Rizky, A. (2018). Stats. Dalam Paijo Channel: Macropedia Didapat dari:
https://www.youtube.com/channel/UCiQNOegYeCp6rQchOZZG_xw/about
Dalam sejarah pengcoveran lagu, sebagaimana dibahas pada Mthe United States (Wolfe, 2005: 349-350) disebutkan bahwa versi coverAmerika oleh musisi kulit putih pada lagu-lagu musisi kulit hitam. Sallagu Sh-Boom karya Crew Cuts (musisi kulit hitam) yang awalnya berkemudian berubah menjadi genre pop oleh musisi kulit puith. Lagu Shorisinal dipublikasikan pada 19 Juni 1954 dan versi cover-nya munculPada 10 Juli 1954 lagu Sh-Boom masuk dalam daftar lagu-lagu pop hitahun kemudian versi cover ini direkam dan dipublikasikan sebagai lagoleh musisi kulit putih. Pada masa itu sudah menjadi hal yang lumrah
Rumangun, W. (2017). Ini Curhat Vokalis Payung Teduh Soal Maraknya Cover Lagu
Akad Tak Izin. Dalam Brilio Online: Macropedia Didapat dari:
https://www.brilio.net/selebritis/ini-curhat-vokalis-payung-teduh-soal-maraknyacover-lagu-akad-tak-izin-170928b.html
Sintesa. (2015). Biografi. Dalam Situs Sintesa Vocal Play Online: Macropedia Didapat
dari: http://www.sintesavocalplay.com/
Tulus. (2010). Biografi. Dalam Situs Tulus: Macropedia Didapat dari:
https://www.situstulus.com/biografi/
Tulus. (2016). Press Release: “Pamit”. Dalam Berita Situs Tulus Online: Macropedia
Didapat dari: https://www.situstulus.com/press-release-pamit/
Tulus. (2016). Tulus – Pamit (Official Music Video). Dalam Kanal Musik Tulus:
musisi kulit hitam di-cover oleh musisi kulit putih. Sindrom cover versaja disebabkan oleh permasalahan rasisme, melainkan juga karena perantara label rekaman keduanya.
Macropedia Didapat dari: https://www.youtube.com/watch?v=G2-ZC9NpDBg
Urgo, J. (2008). All About Social Blade. Dalam Social Blade Online: Macropedia
Didapat dari: https://socialblade.com/info
Verdy. (2016). Album Baru Tulus Berjudul Monokrom Rilis 3 Agustus 2016. Dalam
Sementara itu, sejarah versi cover di Indonesia ditulis oleh Wa216) dalam Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1menjelaskan bahwa versi cover mulai dikenal di Jakarta melalui pementseni (pensi) di sekolah sekitar akhir tahun 1990-an. Dalam kurun waktbermunculan band-band lokal yang menciptakan versi cover pada lagu
Music Weblog Online: Macropedia Didapat dari:
http://creativedisc.com/2016/07/album-baru-tulus-berjudul-monokrom-rilis-3agustus-2016/
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v3i2.2414
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Dessyratna Putry, Aquarini Priyatna, Lina Meilinawati Rahayu
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors