Analisis Parergon Penyintas Bencana Terhadap Visual Prangko Tsunami Aceh Tahun 2005
Abstract
Prangko merupakan salah satu rujukan pembacaan visual sebagai bukti penanda zaman. Seri prangko bencana alam menandakan bahwa pada sekitar masa itu telah terjadi bencana alam di Indonesia. Salah satu seri prangko bencana alam yang dicetak pada tahun 2005 sebagai petanda bahwa akhir tahun 2004 telah terjadi bencana tsunami di Aceh, mempunyai visual yang berbeda dari semua seri prangko bencana alam sebelumnya yang pernah diterbitkan oleh PT Pos Indonesia. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan pembacaan makna pada hasil karya prangko melalui salah satu cabang analisis dekonstruksi yaitu parergon. Parergon yaitu sudut pandang berbeda dari sebuah sistem tanda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan teori dekonstruksi Jacques Derrida. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah non-participant observation pada foto dan video realitas kejadian tsunami, serta wawancara semi terstruktur kepada penyintas tsunami. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teknik pengodean. Penelitian ini bertujuan untuk menambah referensi yang sangat kurang dalam topik dekonstruksi terutama parergon pada prangko serta desain komunikasi visual di Aceh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemaknaan yang bervariasi dari berbagai penyintas, sehingga memperkaya ilmu interpretasi atas visual sebuah prangko.
Analysis of Parergon of Disaster Survivors on 2005 Visual Aceh Tsunami Stamps
ABSTRACT
A stamp is a reference for visual reading as evidence to mark the times. Series of natural disaster stamps indicate that there was a natural disaster happening in Indonesia around that time. One of the stamp series issued in 2005, as a mark that there was a tsunami in Aceh by the end of 2004, has different visuals from series of natural disaster stamps previously issued by PT. POS Indonesia. Therefore, the researcher was interested in reading the meaning stamps through a deconstruction analysis branch, parergon. Parergon is a different viewpoint of a sign system. The research was conducted by qualitative design with Jacques Derrida's deconstruction theory. The data collection method used was the non-participant observation on pictures and videos of tsunami disaster reality and semi-structured interviews with tsunami survivors. Data were analyzed using descriptive analysis by coding techniques. This research aims to add the lack of reference on deconstruction, especially parergon on stamps and visual communication designs in Aceh. The research result showed varied meanings from different survivors so that enriching the visual interpretation knowledge of stamps.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahyar Ahyar, Y. L. (2014). Postmodernisme Teori dan Metode. Jakarta: Rajawali Press.
Ardianto, T. D., Susanto, D., & Mataram, S. (2018). Onomatopea sebagai Pembuka Signifikasi Teks dalam Komik Tintin Petualangan Tintin Penerbangan 714 ke Sidney versi Terjemahan Bahasa Indonesia. Mudra, p 223-231. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(2), 223–231. https://doi.org/https://doi.org/10.31091/mudra.v33i2.349
Belasunda, R., Saidi, I. A., & Sudjudi, I. (2014). Hibriditas Medium pada Film Opera Jawa Karya Garin Nurgroho sebagai Sebuah Dekonstruksi. ITB Journal Visual Art & Design, 6(2), 108–129.
Derrida, J. (1997). Of Grammatology. Maryland: The John Hopkhins University Press.
Istanto, F. H. (2003). Dekonstruksi dalam Desain Komunikasi Visual Sebuah Penjelajahan Kemungkinan Studi Kasus Desain Iklan Rokok A-mild. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 5(1), 48–71.
Kurniawan, I. (2018). Dekonstruksi Dalam Virtual Reality “Keffiyeh” pada Wacana War on Terror dan Visualisasi Tokoh Utama Game First Person Shooters Bertema War on Terror. Majalah Ilmiah Unikom, 16(2), 189–196.
Lupton, E., & Miller, A. J. (1994). Deconstruction and Graphic Design. Dalam Visible Language. New York: Rhode Island School of Design.
Nugroho, A., & Haryadi, T. (2017). Posmodernisme dalam Iklan teh Javana. Andharupa, 3(2), 154–165.
Nursalim, A., & Sulastianto, H. (2015). Dekonstruksi Motif Batik Keraton Cirebon: Pengaruh Ragam Hias Keraton pada Motif Batik Cirebon. JPP: Jurnal Penelitian Pendidikan, 15(1), 27–40.
Pilliang, Y. A. (1998). Sebuah dunia yang dilipat: realitas kebudayaan menjelang milenium ketiga dan matinya posmodernisme. Bandung: Mizan Pustaka.
Saldana, J. (2011). Understanding qualitative research. Fundamentals of qualitative research. New York: Oxford University Press.
Setyawan, A. B. (2017). Dekonstruksi Benda Sehari-hari dalam Karya Seni Lukis. INVENSI: Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni, 2(2), 61–71.
Swasono, I. H. (2007). Dekonstruksi Diri Sendiri Dalam Proses Penciptaan Karya Seni. IMAJI: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 5(7), 133–161.
Webtografi
BNPB. Retrieved from https://bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/578.pdf
Anonim. (n.d.). koleksiprangko. Retrieved from http://koleksiprangko-uangkuno.blogspot.com/2010/09/prangko-indonesia.html
Anonim. (n.d.). prangko-prangko-indonesia-2005-seri-bencana-alam-aceh.
DOI: https://doi.org/10.24821/invensi.v6i1.5066
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Fentisari Desti Sucipto
Editorial Address:
Graduate School of the Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta
Jalan Suryodiningratan 8 Yogyakarta 55143, Indonesia
Telp./Fax: 0274 419791
email : jurnal.invensi@isi.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View my stat Visitors